E N J O Y
.
.
Kata orang, balikan sama mantan itu kayak baca ulang buku novel, endingnya sama aja
.
.Vanya's calling
Haechan sedang ditempat tongkrongannya saat gadis yang pernah mengisi hati nya menelpon.
Tapi ia abaikan sampai panggilan berikutnya.
"Dari mantan tuh Chan, gak mau diangkat?" ujar Jeno.
Haechan mengangkat bahunya.
"Biarin aja dulu"
"Vanya masih ngajak balikan Chan?" tanya Sunwoo yang tengah merokok.
Haechan menjawab setelah meminum kopi nya.
"Masih"
"Terus lu gimana? Mau balikan?" kali ini Eric yang bertanya.
"Gak tau ah, gue pusing"
"Nyeh, terima aja balik. lu juga gamon kan?"- Hyunjin.
Haechan diam, ia menerawang, benar, ia belum move on dengan Vanya- mantan nya itu, kalau mau balikan, Haechan mau kok balikan. Hanya saja....
Ia melupakan password untuk membuka hatinya kembali pada orang yang sama.
...
Vanya tersenyum begitu motor yang sedari tadi ia tunggu akhirnya datang, dengan seseorang tentu saja.
Gadis itu berdiri dari dari bangku halte, menghampiri Haechan yang membuka kaca helm nya.
" udah nunggu lama ya?"
Vanya mengangguk.
" maaf ya, tadi aku ngumpul dulu sama anak-anak"
" iya gapapa, aku tahu kok"
Haechan menyerahkan helm bogo yang selalu ia bawa pada Vanya.
" yuk pulang" ujar Haechan.
"Chan" panggil Vanya sembari menyentuh lengan Haechan.
"Apa hm?"
"Mau mampir dulu gak?"
Haechan mengangkat satu alis nya.
"Kemana?"
"Hm, ke toko buku. mau beli buku yang disuruh pak dosen"
Haechan mengangguk, kembali menyalakan mesin motornya.
"Yaudah ayo naik" ucap Haechan.
Vanya naik dijok belakang, dan motor Haechan kembali berjalan.
Selesai mencari buku, mereka tak langsung pulang, melainkan mampir lagi ke timezone, dan selesai ngetimezone mereka mencari makan.
Gak usah jauh-jauh, anak muda paling suka makan di resto cepat saji, mcd.
Vanya doang makan, Haechan cuman mesen fanta float.
"Kamu bener udah makan?" tanya Vanya,
"Udah, kalau gak percaya tanya aja Jeno"
"Iya iya percaya kok"
Haechan tersenyum menatap Vanya,
"Kamu tuh makan yang banyak"
"Ish iya iya, nih makan banyak"
Haechan terkekeh, ia sedikit memikirkan ucapan gadis di hadapannya tempo lalu.