Lee Haechan

7 1 0
                                    

E N J O Y 2000+ words

.
.
.

Aku yang akan melengkapi kekurangan itu.

.
.
.

Malam hari, seharusnya di gunakan untuk beristirahat, tidur dan melupakan hari-hari yang berat saat di siang hari, namun itu hanyalah angan angan dari seorang pria tampan dan manis bernama Haechan. Di malam hari yang dingin seharusnya di rasakan dengan nyaman, namun malam ini rumah yang di tempati sang laki-laki masih ramai bahkan disaat jam menunjukkan pukul 10:00. Hei ayolah ini waktunya beristirahat begitulah isi hatinya saat ini.

Haechan yang mengenakan pakaian formal dengan dasi yang mengikat kerah bajunya memandang malas orang-orang disekitarnya, ia berpikir kapan acara ini selesai, ia hanya ingin segera tidur dan menuju alam mimpi.

Memijat keningnya dan menghela nafas ia berdiri dari sofa yang sedari tadi di duduki nya, mendapatkan pandangan bertanya dari jaemin yang tadi duduk disebelahnya.

"Mau kemana?" Tanya Jaemin.

Haechan mengangkat bahu tanda ia tidak tahu, ia hanya ingin berjalan sebentar dari suara musik yang bising ini.

" Mencari minum" jawabannya atas pertanyaan Jaemin. Jaemin yang bertanya hanya mengangguk saja mempersilahkan Haechan melakukan apa yang ia mau.

Haechan berjalan menuju tangga, sebenarnya kediamannya tidak terlalu besar namun cukup untuk membuat pesta sederhana seperti lamaran kakak sepupu nya, kaki panjangnya melangkah menaiki tangga menuju lantai dua, di mana itu digunakan sebagai tempat kumpul keluarga juga, ya rumah orang kaya pasti terdapat beberapa ruangan untuk berkumpul.

Ting ning ning ning ning Ting ~

Langkahnya terhenti pada anak tangga terkahir, ia mengerutkan keningnya mendengar suara piano yang dimainkan, ruang atas ini tentunya sepi, anggota keluarga dan tamu berada di lantai satu.

Ting ning ning ning Ting ~

Alunan piano kembali terdengar membentuk melodi indah yang Haechan sedikit tahu. Yiruma kiss the rain, Haechan mengusap lehernya, astaga permainan piano itu sangat indah namun juga mengerikan karena ini malam hari.

Tidak ingin berburuk sangka, ia kembali membawa kaki nya melangkah, semakin naik dan masuk pada ruangan itu, suara melodi piano kian terdengar, Haechan sedikit menikmati alunan indah ini, mengikuti suara piano yang sudah Haechan dimana letaknya. Kakinya kembali terhenti begitu sudah berada di antara ruang keluarga, di antara pilar yang menjulang ia melihat seorang gadis dengan dress putih yang memperlihatkan bahunya serta rambut hitam tergerai sedang menikmati permainan jari lentiknya pada tuts piano.

Jari-jari lentik sang gadis masih menari dengan lincah pada tuts piano itu, kiss the rain milik yiruma kian terdengar merdu dan indah, membuat ruangan sepi dilantai dua ini terdengar sangat nyaman dan tenang karena permainan indah sang gadis, Haec...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jari-jari lentik sang gadis masih menari dengan lincah pada tuts piano itu, kiss the rain milik yiruma kian terdengar merdu dan indah, membuat ruangan sepi dilantai dua ini terdengar sangat nyaman dan tenang karena permainan indah sang gadis, Haechan melipat kedua tangannya dan bersandar pada lemari memperhatikan dan mendengar dengan hikmat alunan piano yang dimainkan sang gadis. Ia tidak ingin menganggu sebab sang gadis terlihat nyaman dengan apa yang ia lakukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imagine with kpop idol ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang