.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Jeno pulang yuk" panggil seorang gadis. Yang namanya Jeno langsung nengok kesumber suara.Jeno ngangguk "gue duluan ya, Naya udah kelar" pamitnya pada teman-temannya.
"Yoi. Hati-hati bro"
Lee Jeno menghampiri sigadis
"Udah rapatnya?"
Dan langsung membawa tas jinjing yang dipegang si gadis.
"Udah, tapi belum selesai jadi dilanjut besok"
Jeno mengelus sayang rambut kekasih hatinya itu.
"Semangat ya sayangg"
Naya mengangguk lemas. Capek dia tuh, pulang sekolah langsung rapat buat lomba antar sekolah. Belom lagi tadi sebelum rapat ada drama dulu. Pusing pala Naya.
"Ntar dimobil ditidur aja ya biar gak terlalu pusing"
Dan benar saja. Sepanjang jalan Naya tertidur sangking lelahnya. Jeno jadi gak tega buat banguninnya.
"Naya"
"Kanaya" Jeno sedikit menggoyangkan badan kekasihnya.
"Hmmm" merasa tidurnya terganggu Naya membuka matanya.
Dan senyum menenangkan Jeno yang pertama kali menyapanya.
"Udah nyampe. Turun gih terus lanjut tidur dikasur" ucap Jeno lembut.
Naya meregangkan badannya yang terasa kaku. Ia menegakkan tubuhnya.
"Kamu gak mau mampir dulu?"
Jeno menggeleng masih mempertahankan senyumanya. "Gak usah. Aku langsung pulang aja, lagian kamu udah capek tuh"
"Makasih ya. Kamu hati-hati dijalan jangan ngebut"Jeno mengelus sayang surai gadisnya. "Iyaa..tidur yang nyenyak. Besok aku jemput'
" okee...daaah" Naya turun dari mobil hitam itu.
Setelah Naya hilang dari penglihatannya cowok Lee itu segera tancap gas dan melaju ke rumahnya.
...--...
Akhirnya acara yang ditunggu-tunggu tiba juga. Perlombaan antar sekolah.
Terlihat koridor SMA ANAK BANGSA ramai dengan anak-anak dari sekolah lain. Terlihat juga beberapa panitia lalu lalang.
Jeno berjalan santai dikoridor sekolahnya. Ia mencari keberadaan kekasih hatinya. Tadi pagi Jeno sempat menjemput tapi Ibu kekasihnya bilang kalau Naya udah berangkat dari setengah enam tadi."Eh Bin bin" Jeno memanggil salah satu panitia.
"Kenapa Jen?" tanya Soobin.
"Lu liat Naya gak?"
Soobin mengingat-ngingat. Dimana sekiranya terakhir melihat Naya.
"Ah Naya gue tadi liat dia di lapangan indoor" jawab cowok choi itu.
Jeno ngangguk paham. "Oke deh. Makasih yo bro. Sorry ganggu"
"Santuy. Yaudah gue lanjut dinas dulu ye"
"Yoi. Semangat ye"
Jeno segera melangkahkan kakinya kelapangan indoor. Tak beda jauh dari koridor sekolah dilapangan indoor pun sudah banyak orang tapi kali ini didominasi sama panitia.
Cowok Lee itu mengedarkan pandangannya mencari keberadaan kekasihnya. Ia menyipitkan matanya saat dirasa retina nya menangkap sosok Naya yang sedang memberi intruksi.