...
....
.."Nananana" gadis itu bersenandung kecil melewati koridor yang sudah sepi, tentu saja sudah siapa yang mau terus berada disekolah sampai sore seperti ini? Tidak ada kecuali anak-anak ekskul dan organisasi saja tentunya.
Seperti siswi ini dia baru saja mengikuti rapat osis yang memang rutin diadakan setiap seminggu sekali.
"Dor"
"Astaga jangan makan aku" ucapnya tidak jelas.
Mengundang kekehan dari seseorang yang baru saja mengagetkannya itu.
"Jeon Jungkook, itu tidak lucu!"
Namja yang dipanggil Jeon Jungkook itu masih terkekeh "maaf maaf" ucapnya seraya merangkul gadis itu.
"Tumben belum pulang" Jung Raemi gadis itu memulai pembicaraan.
"Sengaja aku tau kau pasti tidak ada tebengan"
Raemi menatap sinis Jungkook "jangan salah, aku hampir saja menerima tawaran kak Taehyung tadi"
"Hampir kan? Nyatanya? Kau berjalan sendiri disini"
Raemi mendorong tubuh Jungkook kencang, oh astaga dia sangat kesal dengan namja ini. Dan berjalan terlebih mendahului Jungkook.
"Hei kau salah jalan, belok kiri bukan kanan" teriak si namja.
Gadis itu nampak grogi "cepatlah Jeon ini sudah malam"
.
.
.Motor sport hitam itu berhenti tepat didepan gerbang rumah minimalis namun terlihat mewah itu.
"Terimakasih" ucap Raemi setelah turun dari motor yang ternyata milik namja bergigi kelinci itu.
Jungkook membuka helm full facenya. "Sama-sama, masuk dan istirahatlah" kata nya penuh perhatian.
Raemi mengangguk " kau juga pulang, hati-hati dijalan" gadis itu berbalik namun belum sempat melangkah lengannya ditahan oleh Jungkook.
"Hm, akhir pekan free?" Tanya Jungkook. Raemi mengangguk cepat "free kenapa?"
Seketika senyum merekah dibibir si namja "temani aku cari buku untuk ujian nanti"
"Wahh,heol,daebak, sejak kapan seorang Jeon jadi rajin belajar seperti ini?" Ucapnya menggoda. Dan senyum si namja langsung luntur mendengarnya.
"Mau tidak?kalau tidak aku ajak yang lain saja"
Raemi terkekeh melihat ekspresi datar sinamja "tentu saja mau, jangan merajuk seperti itu sangat tidak cocok untukmu"
Jungkook masih menatap Raemi datar "yasudah aku jemput akhir pekan nanti, jangan lupa" namja itu menyalakan motornya "masuklah, aku pulang"
"Hm, hati-hati" Raemi memperhatikan motor itu sampai hilang dibelokan "hmn..pakai baju apa ya aku nanti"
~~~
Drrt drrt drrtt Raemi meraba-raba meja nakasnya ketika ponselnya bergetar keras.
"Hallo"
Dan mengangkatnya tanpa repot-repot melihat siapa yang menelphone nya.
"Yak! Memangnya sudah jam berapa ini? Kau lupa dengan janji mu?
Seketika gadis itu duduk mendengar suara disebrang sana.
Jeon Jk calling.
Raemi meringis merasa bersalah
"Maaf Jeon aku lupa, baiklah aku akan bersiap"
"..."
"Iyaiya lima menit, tunggu aku"
Kriet
Jungkook mengalihkan fokusnya ketika mendengar pagar itu terbuka. Ia terperangah sebentar
Jung Raemi memang selalu terlihat cantik. Batinnya.
"Maaf Kook aku ketiduran" ucapnya memelas.
Jungkook mengangkat bahunya acuh "sudahlah tak masalah, ayo" ia memberikan helm kepada gadis itu.
Setelah memastikan Raemi naik dengan benar, dirinya langsung menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.
>>>Setelah mencari buku yang dicari Jungkook dan berjalan-jalan sebentar di pusat perbelanjaan itu akhirnya mereka berhenti untuk makan siang.
"Carilah tempat duduk dan aku akan memesan" ucap Jungkook.
Raemi mengangguk patuh, pilihannya jatuh pada tempat dipojok ruangan.
Sambil menunggu pria Jeon itu memesan, Raemi membuka ponselnya dan berselancar didunia medsos sebentar.
"Kenapa suka sekali dipojok? Kau sengaja ya biar berduaan denganku tanpa dilihat orang"
Raemi menatap tajam si Jeon, pria itu benar sangat menyebalkan.
"Jangan ke geeran tidak ada tempat selain disini"
Raemi mengambil pesanannya, ia sangat lapar karena tadi langsung pergi tanpa sarapan terlebih dahulu.
Disela makan mereka berbincang ringan tapi mata Raemi terfokus pada seseorang yang sedang dalam antrian. Itu Yerim seseorang yang Jungkook suka tapi nampaknya ia tak sendiri.
"Kook" panggilnya pelan
"Hm?"
"Lihat itu" tunjuknya dengan menggunakan dagunya. Pria Jeon itu melihat kearah sigadis Jung tunjukan.
Ia berbalik "lalu kenapa?"
Raemi bingung setaunya namja didepannya sangat menyukai gadis itu. "Bukankah, kau sudah menyatakan persaanmu?"
Jungkook mengangguk santai "sudah, dia menolak ku" ucapnya santai dan meminum lemon tea nya.
Raemi melihat kearah Jungkook dengan tatapan tak percaya.
Seorang Jeon Jungkook ditolak? Heol. Aku terkejut.
Ctak.
"Aww" ringis Raemi ketika dahinya disentil lumayan kencang oleh Jungkook.
"Aku tak percaya"
Jungkook mengangkat bahu acuh "yasudah kalau tak percaya, namja disampingnya itu adalah pacarnya"
Lagi-lagi Raemi menatap tak percaya "lalu? Kau sudah melupakannya? Wahh bukannya kau sangat menyukainya?""Entahlah, tapi saat ini aku sedang menyukai orang lain"
Raemi menatap tidak suka si Jeon "hei, kau mudah sekali menyukai seseorang"
Jungkook tersenyum kecil "tapi sepertinya kali ini aku mencintainya"
"Benarkah? Siapa gadis beruntung itu?" Ucapnya tanpa sadar "oh maksudku, siapa yeoja itu?" Raemi mengalihkan pandangannya.
Jungkook tertawa kecil melihat tingkah manis gadis didepannya ini.
"Jung Raemi Berpacaranlah denganku"
...
...