Park Jihoon

189 17 2
                                    

.

.

.

.

"APA?!"

Teriakan itu menggema diruangan yang seperti ruang rapat itu.

"Ahn Sena, jangan berteriak"

Sena gadis cantik dengan kulit putih susu itu menatap rekannya tak percaya.

"Aku tidak akan berteriak kalau saja kau tidak membicarakan itu" ucapnya judes.

Lee Minhyung atau biasa dipanggil Mark itu mengangkat sebelah alisnya bingung. "Apa salahnya? Aku kan hanya menyuruhmu untuk survei lokasi sama Jihoon" ucapnya santai

Sena cemberut "Kau memang tidak tau masalah aku dan Jihoon"

Mark mengangkat bahu acuh "Itu urusan pribadimu, jangan bawa-bawa keOsis" bijak juga nih ketua kita.

Tok..tok..ceklek..

"Kau memanggilku?"

Sena tau suara siapa itu jadi ia tidak perlu repot untuk menengok.

"Ya, duduk lah" ucap Mark mempersilahkan.

Sena sengaja menggeser sedikit jauh bangukanya dari bangku Jihoon. Sedangka pria Park itu tak peduli.

"Aku sudah memberitahumu lewat aplikasi chat kan?"

Jihoon hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kalau gitu kapan kalian berangkat untuk survei?" Tanya Mark tak sabaran. Jihoon itu mukanya imut tapi sifat nya naudzubillah ya.

"Sekarang aku bisa"

Mark mengangguk " kalau kau Sena?"

Sena menatap Mark, kalau boleh jujur dia sangat malas berurusan sam Jihoon tapi dia yakin seratus persen kalau Mark akan marah jika ia terus mengeluh.

Dengan amat sangat terpaksa ia menjawab "ya. Aku juga bisa sekarang"

Mark tersenyum geli, ia yakin gadis itu sangat enggan untuk menjawab ya.

"Kalau begitu sekarang saja kalian berangkat nya, aku akan memberi surat dispensasi untuk kalian"

Jihoon menggangguk begitupun Sena.

..
..

"Terimakasih" ucap Sena. Namun Jihoon hanya berdehem dan langsung melajukan mobilnya dari kediaman mewah gadis Ahn itu.

Sena mendesah kasar dan masuk ke rumahnya, ia disambut oleh beberapa maid disana.

Park Jihoon, hahh sudah beberapa bulan ini hubungan kami sangat tidak baik- gumam gadis itu. Ia menerawang langit-langit kamarnya dan langsung terjatuh tidur karena kelelahan.
.
.
Mark terus melihat ke arah arlojinya, sebentar lagi akan berangkat namun gadis Ahn itu belum juga kelihatan.

"Ahn Sena, dimana kau" ujarnya geram.

Dan dilain sisi gadis cantik Ahn itu sedang cemas, jalanan macet dan ia yakin ketuanya itu tidak akan memaafkannya.

"MARK" si Lee menengok saat gadia itu ada didepannya dengan nafaa terengah. "Yak..

"Iyaiya Mark aku tau, aku terlambat maaf aku bangun kesiangan" potongnya sebelum Mark mengomel.

"Yasudah, kau langsung saja masuk. Aku akan menyimpan barang mu kebagasi"

"Terimakasih Mark, aku mencintaimu"

Sena mencari bangku kosong tapi saat sedang mencari. Matanya tak sengaja melihat Jihoon yang duduk bersama Chaeyeon yang tertidur disandarannya.

Ia tersadar saat Mark menepuk bahunya "Duduklah denganku"

Imagine with kpop idol ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang