Taeyong

74 3 0
                                    

Enjoy
.
.
.
Cinta beda dunia?
.
.
.

"Eoh? Kau masih disini?"

Taeyong mengalihkan pandangannya dari hamparan bunga didepan ke gadis yang sudah duduk disampingnya. Matanya menatap kosong gadis itu.

"Aku hanya tak tau cara nya pulang" ucap nya acuh.

Si gadis terkekeh pelan.

"Kau hanya tak mau mencari tahu"

Taeyong kembali melihat hamparan bunga.

"Bagaiman dengan mu? Bukankah kau sama dengan ku?"

Gadis itu tersenyum miris. ''Tidak. Kita tidak sama, kau masih punya harapan untuk hidup. Sedangkan aku? Tidak ada"

Taeyong menghela nafas.

''Bukan kah seperti ini menyedihkan? Maksud ku- jika memang harus mati, kenapa aku tidak mati sekalian? Seperti ini. Antara hidup dan mati sangat menyedihkan"

Gadis itu menepuk bahu Taeyong, menenangkan pria itu dari rasa sedihnya.

"Karena- aku yakin masih banyak orang yang menunggu mu untuk bangun kembali"

...

Taeyong memandang sedih pada ibu nya yang tertidur dengan posisi duduk disamping ranjangnya. Menatap miris dirinya yang terbaring dengan kabel medis penopang hidupnya.

"Kenapa kalian tidak menyerah saja?" bisiknya pilu. Tangannya terangakat mengelus sang ibu tapi apalah daya tak kena. Saat ini Taeyong tak lebih dari sekedar bayangan.

Ceklek.

Pintu kamarnya rawatnya terbuka. Menampilkan sosok gadis cantik disana.

"Mia?" lirih Taeyong.

Gadis bernama Mia itu berjalan mendekatinya, bukan- lebih tepatnya mendekati ibunya.

"Ibu" panggilnya lembut.

Ibu Taeyong terusik, mengangkat kepalanya yang terasa nyeri karena posisi nya itu.

"Mia?"

Mia tersenyum manis. "Iya bu, ibu pulang lah ayah udah ada didepan. Biar Mia yang nemenin Taeyong malam ini"

Sang ibu mengangguk. Berdiri dari bangkunya dan mengelus sayang rambut putranya.

"Taeyong, ibu pulang ya. Malam ini Mia yang akan menemani mu, segeralah sadar" bisiknya dengan diiringi do'a dan sebuah harapan.

''Mia ibu pulang ya"

''Iya bu hati-hati'"

Sang ibu keluar, meninggalkan ruang rawatnya.

Taeyong melihatnya, Taeyong melihat semuanya. Ia ingin menangis, sangat. Tapi air matanya tak kunjung keluar. Mungkin karena ia sudah menjadi bayangan sekarang?

"Taeyong-ah''

Panggilan itu membuat Taeyong kembali menatap Mia. Gadis itu sekarang mengenggam tangannya yang bebas dari selang infus.

"Kapan kau akan bangun? Apa kau tak merindukan orang tua mu? Tidak apa-apa jika kau tak ingin bersama ku lagi, tapi bangun lah untuk orang tua mu. Aku mohon" ucap Mia dengan air mata yang sudah mengalir dipipinya.

Imagine with kpop idol ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang