08

4.6K 381 14
                                    

Di sebuah kamar terlihat seorang remaja yang masih tertidur pulas, sesekali ia eratkan selimut untuk menghangatkan tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah kamar terlihat seorang remaja yang masih tertidur pulas, sesekali ia eratkan selimut untuk menghangatkan tubuhnya. Konyolnya dia AC di kamarnya sengaja di nyalakan dan tak ada niatan untuk mematikannya.

Tok

Tok

Tok

Deandra membuka sedikit matanya saat mendengar ketukan pintu. Namun, ia kembali pejamkan matanya dan tidak memperdulikan orang yang mungkin saat ini tengah menggerutu karena tak dapat sahutan darinya. Lagipula hari ini adalah hari pertama ia mendapat bonus liburkan? Ohh tidak, tentu saja bukan libur tapi skorsing akibat ulahnya.

Adam berdecak kesal kala pintu kamar adik nakalnya itu tak kunjung terbuka. Karena terlanjur kesal, Adam mencoba membuka pintu itu agar bisa membangunkan Deandra yang memang sangat susah jiga di suruh bangun pagi. Namun sial, pintunya terkunci. Adam semakin kesal saja. Andai mencekik orang itu di perbolehkan, mungkin Adam sudah melakukannya pada adiknya itu.

"DRA!! BANGUNN!!"

TOK

TOK

TOK

Adam semakin mengeraskan ketukan dan teriakannya. Berharap sang empunya kamar bangun dan membuka pintu.

"DEANDRA ARIZKI ALDEVARO!! GW ITUNG SAMPE 3. KALO LO GAK BANGUN JUGA GW DOBRAK!!."

"1."

"2."

"3."

Cekek

Bugh

Adam terkesiap saat sebuah bantal melayang begitu saja ke wajah tampannya. Tampak Deandra dengan muka bantalnya menatap sang kakak datar.

"Brisik." Deandra kembali masuk dan merebahkan tubuhnya di kasur empuk itu. Ahh ia memang sudah bersahabat baik dengan kasur juga antek anteknya.

Adam mengikuti dan menarik tangan Deandra hingga remaja itu terduduk.

"Apasi? Lo mau ngajak gw sekolah? Lo lupa kalo gw lagi liburan? -duhh.." Deandra mengaduh setelah adam menoyor kepalanya.

"Kalo bunda gak nyuruh ogah banget gw harus bangunin lo terus. Udah susah bangun gak tau Terima kasih lagi." Cerocos Adam.

Deandra menye-menye memainkan tangannya seolah olah sedang bicara untuk meledek kakanya itu. Pagi pagi bukannya mendapat sarapan malah mendapat ceramah kakaknya.

Plak

Adam memukul tangan Deandra yang sedari tadi menirukan nya bicara. Terkadang Adam berfikir jika adiknya ini bukan adik kandungan. Sifatnya yang berbeda darinya membuat Adam ragu untuk mengakui jika Deandra adalah adiknya.

"Lo mau apa si? Gw mau bobo lagi. Ngantuk ini." Deandra mengucek matanya lucu agar terlihat jika ia memang sedang mengantuk.

"Sarapan dulu. Abis itu terserah mau ngapain. Mau parkour kek, atau mau panjat genteng kek terserah." Ujar Adam saking kesalnya.

Deandra - End✔ (SUDAH DI BUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang