10

4.9K 421 12
                                    

"Finally, gw tantang lo buat lawan gw Taekwondo. Kalo lo menang gw bakal maafin kalian bertiga. Deal?" Arsen memberi pilihan yang cukup sulit.

Jika saja pilihan itu untuk Jojo atau Edo tidak akan menjadi masalah. Namun, itu untuk Deandra yang kita semua tahu kalau dia tidak boleh melakukan hal hal yang akan berpengaruh pada jantungnya.

...

"Oke. Gw terima tantangan lo. Dan lo inget kalo gw menang lo juga gak boleh bersikap seenaknya. Apalagi di depan kita." Tegas Deandra.

"Dra lo apa apaan si? Nyari mati lo?" Jojo tentu saja tidak Terima dengan tawaran Arsen. Jojo sangat tahu resiko yang akan Deandra dapat setelahnya.

"Gw janji gak bakal kenapa kenapa."

"Gw gak percaya. Mending kita pulang. Gak usah ladenin dia."

"Dasar banci. Di ajak duel gitu aja mundur." Arsen berucap dengan angkuhnya.

"Gw bukan banci dan gw terima tantangan dari lo."

"Dra!"

Deandra seperti menulikan pendengarannya. Ia tidak mendengarkan Jojo maupun Edo yang terus melarangnya untuk melawan Arsen. Mereka takut, takut jika Deandra berakhir di rumah sakit. Lagi..

Arsen menarik Deandra ke tempat biasa ia berlatih. Setelahnya mereka bersiap untuk melawan satu sama lain. 

"Gw mau tau kemampuan lo sampai mana." Ujar Arsen meremehkan.

"Liat aja nanti."

Sedangkan Jojo dan Edo tengah diselimuti rasa khawatir. Bagaimana tidak ini adalah pertama kalinya Deandra bertarung. Deandra memang pernah mengikuti ekskul bela diri di sekolah, hanya saja itu tidak berlangsung lama. Deandra langsung keluar karena pada latihan jantungnya kembali berulah dan membuatnya harus jadi tahanan rumah sakit selama 5 hari. Namun, bukan Deandra jika tidak memiliki sifat keras kepala. Remaja itu akan melakukan apa saja asal keinginannya terpenuhi. Walaupun prosesnya tidak mudah.

"Dra! please jangan ladenin dia. Kita balik aja. Lo lupa apa kata om Varo." Jojo nampak frustasi kala Deandra tidak menggubris nya sama sekali.

Walau nama ayahnya ia sebut itu tidak melunturkan niat Deandra untuk berhenti melawan. Deandra yang sudah di kuasai amarah sangat susah untuk dikendalikan. Masa bodo dengan nasibnya nanti. Yang terpenting sekarang ia bisa membuktikan  bahwa ia mampu.

Sampai detik selanjutnya perkelahian antara Deandra dan Arsen pun terjadi. Keduanya saling memukul dan terkadang saling menangkis pukulan demi pukulan yang diberikan lawan. Jojo juga Edo tidak bisa berbuat banyak. Mereka hanya menyaksikan dengan perasaan yang luar biasa cemas. Apa yang akan mereka katakan pada Aldevaro jika sampai putra bungsu kesayangannya terluka? Mereka tidak bisa membayangkan lagi wajah sedih dan kecewa Aldevaro kala melihat Deandra terluka.

Bugh

Arsen tersungkur saat kepalan tangan Deandra mendarat dengan mulus pada perutnya. Terlihat Arsen terbatuk akibat pukulan yang Deandra berikan memang tidak main main. Namun, Deandra tidak senang dulu. Justru ia harus berhati hati. Khawatir Arsen akan menyerang secara tiba tiba jika ia lengah.

Arsen kembali bangkit dengan susah payah. Ia kembali mengumpulkan  tenaganya untuk melawan Deandra sekuat yang ia bisa. Jujur saja, Arsen sedikit kewalahan saat Deandra melawannya tanpa jeda. Tapi itu bukan masalah karena ia sudah di ajari beberapa teknik untuk lawan seperti Deandra.

"Boleh juga pukulan lo." Arsen tersenyum miring setelah berhasil berdiri dan bersiap untuk melawan Deandra kembali.

Deandra tidak menyahuti perkataan Arsen. Ia lebih fokus pada pertandingan dan menyiapkan tenaga kembali agar bisa menumbangkan lawan angkuh di depannya itu.

Deandra - End✔ (SUDAH DI BUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang