45 - Penyampaian Kejujuran

23 2 2
                                    

"Sh*t! ga bisa gini terus. Maaf Hye, aku harus ngecewain kamu.." Hyunsik pun berlari meninggalkan Eunhye di ruangan sendirian.

~~

Hyunsik berlari menuju ruang Dokter Park, guna memberitahukan kondisi Eunhye kini yang sudah siuman.

"Dokter Park!"

"Ada apa Dokter Hyunsik?" Dokter Park tampak kaget melihat rekan kerjanya ini berlarian hanya untuk bertemu dengannya.

"Eunhye sudah siuman!"

"Benarkah?! Baiklah aku akan segera kesana. Suster! Kita harus segera ke ruang pasien atas nama Seo Eunhye!"

Dokter Park beserta suster segera menuju kamar rawatnya Eunhye untuk mengecek kondisinya. Hyunsik pun mengikuti mereka dari belakang. Sesampainya di kamar rawat, dokter dan suster langsung masuk, tetapi tidak dengan Hyunsik. Hyunsik berdiam di depan kamar rawat, sambil memainkan handphonenya yang ternyata digunakan untuk menelepon seseorang.

"Kwang, lu ada di rumah? Oke, gua kesana sekarang."

**

"Eh Hyunsik, mau ketemu Eunkwang ya? Bentar ya, dia masih di kamar mandi." Ternyata yang membukakan pintu adalah Yuna dengan Jangwoo dalam gendongannya.

"Oke oke santai. Hey Jangwoo, masa udah gede masih digendong sih?"

"Ga ngerti nih si abang kenapa, lagi manja banget sama ibunya." Ujar Yuna.

"Abang? Jangwoo mau punya adik?" Hyunsik merasa aneh, karena sepengetahuannya Eunkwang dan Yuna itu hanya memiliki Jangwoo.

"Hehehe, iya begitulah. Baru 3 minggu sih kalau kata dokter. Setelah Eunkwang tahu aku hamil lagi, eh dia langsung ngasih tau Jangwoo karena saking excited nya dia, padahal kan jangan dulu. Jangwoo harus dikasih tahu pelan-pelan, kalau engga ya kaya sekarang ini, manja dan takut kehilangan perhatian ibunya kalau si dede bayi udah lahir."

"Hahaha, gapapa Na nikmatin aja. Kasih Jangwoo pengertian pelan-pelan. Sini Jangwoo mau main sama Om Hyunsik ga? Kasian tuh mamahnya mau makan dulu." Tawaran Hyunsik ini tentu saja disambut baik oleh Yuna.

"Eh seriusan nih? Duh ya ampun niatnya bertamu malah ngerepotin."

"Ah elah Na, kaya ke siapa aja deh. Gini-gini kan mantan calon adik ipar hahaha." Keduanya pun tertawa ketika mengingat hal itu.

"Hahaha iya juga ya, yaudah deh ayok mainnya di dalem aja. Ini udah jam tidurnya Jangwoo, kamu bacain aja dia buku cerita, ga lama pasti langsung tidur kok."

Hyunsik pun mengikuti arahan dari Yuna untuk membacakan buku cerita bagi si jagoan kecilnya Eunkwang dan Yuna. Benar apa kata ibu si jagoan kecil, belum 15 menit membacakan buku cerita, Jangwoo sudah tertidur lelap dalam dekapan Hyunsik. Eunkwang yang sudah beres bersih-bersih itupun menghampiri dua lelaki yang tengah mendekap satu sama lain.

"Hyunsik, gua kelamaan ya?" Eunkwang berbicara dengan suara yang sangat pelan agar tidak membangunkan Jangwoo.

"Engga kok santai bro. Kita ngobrol diluar aja, takutnya Jangwoo kebangun."

Akhirnya Eunkwang dan Hyunsik pun berjalan keluar kamar menuju ruang tamu.

"Jadi ada apa bro? Keliatannya penting banget nih." Eunkwang membuka obrolan.

"Ini semua tentang Eunhye.."

"Eunhye? Ada apa? Kondisinya Eunhye gimana? Dia baik-baik aja kan?!" Terlihat jelas raut khawatir seorang kakak terhadap adiknya.

"Gua harus jujur sama lu apapun kondisinya, sebenarnya Eunhye dalam kondisi yang tidak stabil, bahkan terkesan drop.

Eunkwang yang mendengar hal itu menjadi lemas dan tak karuan. "Serius kondisi Eunhye sebegitu parahnya?"

"Iya Kwang. Ada satu hal lagi yang perlu gua omongin."

"Ada apa??"

"Apa ga sebaiknya kita kasih tau kondisi Eunhye ke Changsub? Gimana pun dia masih suaminya Eunhye. Dan lagi, Eunhye pasti seneng kalau Chanmi bisa ada disamping dia."

"Tapi kan lu tau Eunhye paling ga mau kalau hal ini sampe kedenger sama Changsub?!" Tanpa sadar nada bicara Eunkwang meninggi yang mengakibatkan Yuna sampai keluar rumah.

"Kalian gapapa kan?" Yuna mendadak keluar setelah mendengar Eunkwang yang sedikit berteriak.

"Na, Jangwoo udah tidur kan? Kamu duduk deh, aku juga perlu denger pendapat kamu." Jelas Hyunsik.

"Ada apa sih ini? Kok deg-degan.." 

"Kondisi Eunhye memburuk. Menurutmu, apa lebih baik kita memberitahu tentang kondisi Eunhye pada Changsub? Aku tahu ini mungkin terdengar memaksakan kehendak kita tanpa memperdulikan keinginan Eunhye yang sama sekali tidak ingin Changsub mengetahui kondisinya yang sebenarnya. Tapi, kalau diliat kondisi Eunhye sekarang, Eunhye butuh support dari Changsub dan Chanmi.." Hyunsik mencoba menjelaskan secara perlahan pada Yuna dan Eunkwang.

"Ya Tuhan.. Kenapa ini harus terjadi pada Eunhye?" Yuna menitikkan air matanya ketika mendengar kondisi adik iparnya yang melemah. "Jujur, aku juga setuju dengan ide Hyunsik."

"Na, kamu yakin? Kita sama-sama tau gimana Eunhye menolak keras dulu kita mau memberitahu Changsub tentang penyakitnya..." Eunkwang ragu, Ia masih mengingat tentang adik kecilnya itu memohon agar suami dan anaknya tidak mengetahui mengenai penyakit ganas yang menggerogoti tubuhnya.

"Aku tau ini sangat menentang keinginan Eunhye. Tapi Kwang, bener kata Hyunsik. Bagaimanapun Eunhye butuh support dari keluarga, terutama anak dan suami." Yuna menjelaskan perlahan agar Eunkwang mengerti juga memberi izin untuk memberitahu Changsub mengenai kondisi Eunhye.

"Kalau emang kalian berdua setuju, gua bakal ke rumah Changsub sekarang. Lebih cepat lebih baik." Ucap Hyunsik.

"Emangnya lu udah baikan sama Changsub setelah insiden ribut kalian waktu itu?" Eunkwang mempertanyakan hubungan Hyunsik dan Changsub yang lama tak terdengar olehnya.

"Apa itu penting sekarang? Gua ga peduli sebenci apapun dia sama gua, gua bakal tetep berusaha untuk nyampein kondisi Eunhye, gimana pun caranya. Kondisi Eunhye sekarang jadi prioritas gua!" Hyunsik sudah merasa frustasi dengan keadaan ini, Ia hanya ingin wanita impiannya itu kembali sehat meskipun takkan bisa kembali padanya.

"Oke, kalau ini yang terbaik buat Eunhye, aku dukung.." Akhirnya Eunkwang pun memberi izin pada Hyunsik untuk segera memberitahu kondisi Eunhye pada Changsub.

**

Hyunsik pun mengendarai mobil hasil jerih payahnya menjadi dokter menuju ke rumah Changsub. Munafik jika dikatakan bahwa Hyunsik tidak gugup, bagaimanapun juga Hyunsik masih merasa gugup karena setelah kejadian Changsub memarahi dirinya habis-habisan beberapa bulan yang lalu, baik Hyunsik atau Changsub sama-sama menutup komunikasi.

Sesampainya di rumah Changsub, Hyunsik disambut oleh Bi Ijah, asisten rumah tangganya Changsub yang setia mengabdi bertahun-tahun pada Changsub. Bi Ijah mempersilahkan Hyunsik untuk menunggu sambil duduk di ruang tamu yang sudah tak lama Ia singgahi ini.

"Lim Hyunsik? Ada perlu apa lu kesini?"


-TBC-

3 Kata untuk Changsub✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang