47 - Kebenaran yang Terungkap (2)

25 2 1
                                    

"Ada. Aku yang ngasih tau Changsub kalau kamu disini." Hyunsik pun akhirnya buka suara.

**

"Maksud Kak Hyunsik apa?!" Nada bicara Eunhye pun meninggi saat tau kalau Hyunsiklah yang memberitahu suaminya itu kalau dirinya ada disini.

"Bunda..." Chanmi yang tidak tahu ada apa, mendadak menangis ketika mendengar ibunya itu berteriak.

"Chanmi, sini yuk sama paman diluar." Eunkwang yang mengerti kondisi terkejutnya Chanmi lekas membawa gadis kecil itu pergi dari ruangan, dan memberikan ruang bagi Eunhye dan Hyunsik untuk menyelesaikan permasalahan mereka.

"Kak Hyunsik tau kan kalau aku paling ga mau Mas Changsub sampe tau tentang penyakit ini?"

"Iya aku tau Hye.." Hyunsik menatap mata Eunhye yang sudah berlinang air mata.

"Terus kenapa Kak Hyunsik masih aja ngasih tau dia?! Aku sampe ngambil keputusan senekat ini, karena aku gamau Mas Changsub tau dan malah terbebani dengan penyakitku ini. Aku sampe nekat ninggalin keluarga kecilku, merelakan kebahagiaan yang aku jalani. Tapi dengan mudahnya Kak Hyunsik hancurin semua itu? Jadi selama ini usaha aku untuk menjauh dari Mas Changsub itu sia-sia?!"

"Bukan gitu Hye. Bukan maksudku untuk menghancurkan apa yang telah kamu usahakan selama ini.." Satu sisi Hyunsik menyesal telah mengambil keputusan untuk memberitahu Changsub, tapi satu sisi lagi Hyunsik merasa bahwa bagaimanapun Changsub tetap harus tau apapun kondisi istrinya saat ini.

"Terus kenapa Kak Hyunsik tega melakukan ini sama aku? Apa Kak Hyunsik mau liat sahabat Kak Hyunsik sendiri menderita karena ditinggal mati istrinya?! Aku cuma mau Mas Changsub terbiasa hidup tanpa aku!" Eunhye terus saja berteriak sambil terisak.

"Mati katamu? Siapa yang mati? Engga akan ada yang mati ataupun meninggal! Kamu pasti sehat, aku yakin itu! Kenapa aku akhirnya ngasih tau Changsub kalau kamu disini, bukan karena aku pengen mematahkan semua usaha yang sudah kamu lakukan, tapi aku lakuin itu buat kalian menyatu lagi apapun kondisinya. Changsub akan mengerti kondisi kamu!"

"Engga! Mas Changsub tetep ga boleh tau aku sakit apa. Itu hanya akan menambah beban pikirannya!"

"Lee Eunhye! Apapun kondisi kamu, Changsub berhak tau. Dia masih suami kamu!" Kalimat terakhir Hyunsik cukup menusuk hati Eunhye.

"Iya memang Mas Changsub masih suamiku, aku cuma pengen Mas Changsub bisa terbiasa hidup tanpa aku kak. Dengan begitu, ketika aku udah ga ada, baik Mas Changsub atau Chanmi sudah terbiasa hidup tanpa aku."

"Yakin? Meskipun kamu akan dikenang sebagai istri yang berselingkuh dari suaminya?" 

Eunhye sempat terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab "Iya aku yakin."

"Bohong. Kamu jangan egois Hye. Kamu udah punya Chanmi, dia masih butuh kamu. Apa kamu ga kasian sama putri yang kamu kandung dengan penuh perjuangan? Apa kamu akan menyerah melawan penyakitmu ini? Apa kamu mau Chanmi akan tumbuh tanpa kasih sayang dari ibu kandungnya?"

Lagi-lagi Eunhye hanya bisa terdiam, lalu menangis sejadi-jadinya. Ia mulai memukul-mukul kepalanya, bahkan melukai bagian tubuh lainnya. Dan dengan sigap Hyunsik memeluk Eunhye untuk menenangkannya.

"Kamu ga sendirian Hye. Ada suamimu, Chanmi, Eunkwang dan Yuna. Juga aku, yang akan selalu ada untukmu sampai kapanpun. Aku rasa memang ini keputusan yang terbaik, Changsub berhak tau. Kalian harus melewati ini bersama, tanpa harus menyembunyikan apapun." Eunhye pun menangis dalam pelukan Hyunsik.

Eunkwang mengintip dari kaca yang terdapat di pintu, ia bisa melihat bagaimana frustasinya seorang Eunhye dalam menghadapi ini semuanya sendirian. Eunkwang sadar, ia menjadi seorang kakak yang gagal dalam melindungi adiknya dari berbagai aspek. Tapi ia lega, bahwa masih ada orang yang menyayanginya dalam keadaan apapun, itu Hyunsik dan Changsub. Mungkin Changsub belum mengetahui penyakit Eunhye dengan jelas, tapi Eunkwang yakin kalau Changsub tidak akan meninggalkan Eunhye, maka dari itulah Eunkwang setuju dengan ide Hyunsik yang memberitahu Changsub tentang kondisi Eunhye.

Setelah Eunkwang melihat dari kaca bahwa kondisi Eunhye sudah mulai tenang, ia memutuskan untuk masuk bersama Chanmi yang sedang memakan es krim.

"Bunda, aku makan es klim.." Chanmi yang masuk dengan tangan kiri digandeng Eunkwang, dan tangan kanan memegang stik es krim dan kondisi blepotan, membuat Eunhye perlahan tersenyum.

"Sini sayang!" Eunhye menepuk bagian kasur yang kosong, menginginkan Chanmi untuk duduk didekatnya. 

Chanmi pun menghampiri ibunya dan duduk ditempat yang tadi diperintahkan. "Bunda sakit?" Chanmi yang kini berumur 1 tahun 6 bulan membuat Eunhye gemas, bagaimana tidak gemas ketika sang putri kini sudah mulai berbicara.

"Engga sayang, bunda cuma ga enak badan aja kok." Eunhye terus memeluk Chanmi, sambil sesekali mengecup puncak kepala putri kecilnya itu.

"Ga enak badan itu apa bunda?" Chanmi yang penasaran terus saja bertanya, persis ibunya.

"Hahaha, Chanmi gemes banget sih. Sama bawelnya nih kaya ibunya." Celetuk Hyunsik.

Akhirnya seisi ruangan itupun tertawa karena celetukan Hyunsik.

**

Kini Hyunsik kembali bertugas sebagai dokter, dan Chanmi sedang bermain bersama ibunya di kamar rawat. Sedangkan Eunkwang makan di kantin rumah sakit sembari menunggu kedatangan Changsub. Pada akhirnya Eunkwang memutuskan untuk tidak masuk bekerja, karena tidak tega meninggalkan Chanmi sendirian.

"Changsub!" Eunkwang melambaikan tangan pada Changsub yang baru saja datang.

"Eh disini ternyata. Chanmi mana?" Changsub langsung bertanya keberadaan putri kecilnya.

"Dia lagi sama ibunya. Tenang aja. Udah makan? Pesen makan dulu gih!" 

"Ah oke oke." Belum sempat memesan makan, mata Changsub menangkap pemandangan dokter yang berbondong-bondong berlari seperti ada situasi mendesak. Dan di belakang rombongan dokter itu terdapat Hyunsik yang berlari memakai jas putih kebanggaannya. "Itu bukannya Hyunsik ya? Kayanya ada pasien kritis, sampe banyak dokter lari-lari gitu."

"Dokter berlarian? Pasien kritis? Hyunsik!" Refleks Eunkwang meninggalkan Changsub yang masih kebingungan, tak lama Changsub pun mengejar Eunkwang dan Hyunsik.

"Siapa yang kritis? Sampe kamu ikut lari-larian gini?" Changsub yang belum mengetahui apa-apa dengan polos bertanya sembari mengatur napasnya yang hampir habis karena berlari.

"Ayah.." Chanmi keluar bersama Hyunsik dari suatu ruangan tempat para dokter tadi masuk.

"Loh, Chanmi kenapa nangis sayang?" Changsub berusaha menenangkan Chanmi yang masih menangis sesegukan. "Ini sebenarnya kamar siapa dan ada apa?"

"Ini kamar rawatnya Eunhye, dan kami berlarian kesini karena kondisinya kritis. Aku masuk dulu." Hyunsik pun masuk kembali ke kamar rawatnya Eunhye.

"Kwang, Eunhye sebenernya sakit apa? Kenapa cuma aku yang ga tau apapun disini?!" Changsub sudah tidak tahan dengan keadaan disana.

"Eunhye, adikku sekaligus istri dan ibu dari anakmu itu sakit. Kanker darah, dan kondisinya semakin memburuk." Jelas Eunkwang secara singkat.

Deg....

-TBC-


Hallo gais, maaf jarang update:(

Berhubung book ini tuh dibikinnya ngetik dadakan, alias nulis kalau dapet mood dan waktu luang

3 Kata untuk Changsub✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang