38 - Membaik

21 2 0
                                    

"jadi gimana dok?"

Dokter Jevin hanya terdiam sambil menatap dalam ke arahku, namun sepuluh detik kemudian ia tersenyum kepadaku.

"selamat bu."

"selamat?"

"iya selamat, karena sel kanker dalam tubuh ibu sudah tidak berkembang."

"yang bener dok?!"

"iya bu. Saya juga heran, dalam kasus ibu, stadium kanker sudah masuk dalam tahap akhir. Namun Tuhan berencana lain."

"jadi saya sembuh dok? Saya bersih dari kanker?"

"betul bu, ibu sudah sembuh. Namun untuk sembuh 100% tidak, karena sel kanker akan tetap ada dalam diri ibu, tapi setidaknya sel itu tidak berkembang untuk saat ini."

"jadi, ada kemungkinan kanker ini akan kambuh?"

"maaf bu, itu kabar buruknya. Jika pola hidup ibu kurang teratur, maka kanker akan datang lagi. Jadi saya harap, ibu dapat menjaga pola hidup. Agar kanker ibu ini tidak kambuh."

"ah iya dok, terima kasih."

"sama-sama bu. Sekali lagi, selamat untuk kesembuhannya."

"terima kasih dok.."

Aku melangkahkan kaki ke luar ruangan dokter dengan penuh harapan,

"benar kata dokter, setidaknya aku sembuh untuk saat ini. Aku bisa membesarkan Chanmi semampuku, dan berusaha menjadi istri dan ibu yang siaga. Aku akan berjuang agar penyakit ku ini tidak muncul lagi.."

Aku mengedarkan pandanganku, mencari disetiap sisi rumah sakit. Tak lama, mata ku menemukan objek yang dicari. Pria yang menggendong bayi kecil sembari mengajaknya ngobrol.

Huh, Kak Hyunsik ngobrol sendiri. Chanmi keliatanya lagi tidur..

"Kak Hyunsik!"

"eh Eunhye, gimana hasilnya?"

"eumm, kata dokter aku udah sembuh kak. Tapi untuk 100% sih engga, karena didalam tubuh aku ini masih ada sel kanker, dan saat ini sel kanker itu ga berkembang. Aku harus jaga pola hidup, supaya sel kanker itu ga muncul lagi."

"syukurlah.. Aku seneng denger kamu sembuh."

Ga lama Kak Hyunsik meluk aku, bukan meluk yang gimana-gimana sih. Pelukan yang bisa diartikan sebagai perasaan ikut bahagia.

"hmm, maaf kak itu anak aku ketutupan, engap dia."

"eh iya hehe maaf, aku terlalu seneng ampe ga sadar ada Chanmi ditangan aku."

"seneng sih seneng, tapi kasian dong anak aku."

"iya maaf dehh. Eh Hye, kita berasa kaya keluarga banget ya? Ada ayah, ibu sama anak ju-AW sakit."

Aku ngegeplak tangannya, habisnya kalau ngomong suka seenaknya.

"emang enak?"

"enak kok, kan yang mukulnya kamu."

"apa sih kak ah berisik. Inget ya, aku udah berbuntut, jangan macem-macem."

"haha, canda kali. Aku juga tau kok, kamu itu istri dari sahabatku, dan kamu juga ibu dari anak sahabatku. Tapi kan ga bisa ngilangin fakta kalau kamu juga mantan aku, iya kan?"

"iya aja deh biar cepet. Udah ah siniin Chanmi. Entar malah ketularan gesrek lagi."

"haha. Mau langsung pulang?"

"iya kak, nanti Mas Changsub bawel kalau aku belum pulang."

"mau dianterin?"

"ga perlu kak makasih. Entar malah diamuk sama Mas Changsub."

3 Kata untuk Changsub✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang