46 - Kebenaran yang Terungkap (1)

20 3 1
                                    

"Lim Hyunsik? Ada perlu apa lu kesini?"

**

"Sorry kalau malem-malem gini gua ganggu." Jelas Hyunsik.

"Thank's kalau lu sadar ini mengganggu." Changsub sangat terlihat jelas masih tidak ingin melihat wajah Hyunsik, tapi Changsub menghargai kedatangan Hyunsik ke rumahnya ini.

"Gua cuma butuh 5 menit, ga lebih."

"Oke silahkan."

"Ini tentang Eunhye."

"Eunhye? Ada apa dengan 'istriku'?" Changsub memberikan sedikit penekanan pada pengucapan 'istriku', seperti sedang menjelaskan bahwa apapun yang terjadi Eunhye tetaplah masih menjadi istri sahnya.

"Kondisi Eunhye ga sebaik yang lu pikir."

"Maksud lu apaan?"

"Kalau lu mau tau lebih jelas, lu dateng aja ke Rumah Sakit Bahagia. Gua tunggu lu disana." Hyunsik irit informasi, Ia hanya memberi informasi yang singkat.

"Eunhye baik-baik aja kan? Dia ga sakit kan?! Jawab gua Hyunsik!" Changsub sedikit menarik lengan Hyunsik dengan kasar, tapi untungnya Hyunsik tidak terpancing dan justru tetap berusaha mengontrol emosinya.

"Kalau mau kondisi lebih jelasnya, lu tinggal datang ke rumah sakit. Kecuali memang lu udah ga peduli sama istri lu sendiri. Ah, satu hal lagi. Gua minta maaf soal kejadian beberapa bulan lalu, itu semua ga seperti yang lu bayangin. Juga maaf, gua baru nemuin lu sekarang. Gua pamit, gua tunggu di rumah sakit. Malam.." Hyunsik meninggalkan Changsub yang masih terdiam menatapnya dalam diam.

**

"Dokter Hyunsik?"

"Ah iya, ada apa Dokter Park?"

"Saya kira kamu udah pulang." Dokter Park yang bertugas merawat Eunhye masih berada di rumah sakit dan berpapasan dengan Hyunsik.

"Saya tadi ada urusan, makanya saya pergi dulu dan balik lagi kesini karena saya mau nemenin Eunhye."

"Bolehkah saya bertanya?"

"Tentu saja, apa yang mau kamu tanyakan?" Hyunsik merasa tertarik dengan apa yang akan ditanyakan oleh Dokter Park.

"Sebelumnya maaf kalau pertanyaanku ini agak sedikit menyinggung, tapi jujur saya penasaran. Sebenarnya apa hubunganmu dengan pasien yang bernama Seo Eunhye itu?"

Deg..

"Hmm, saya dan Eunhye dulunya adalah pasangan kekasih. Bisa dibilang dari dulu Eunhye adalah wanita paling sempurna nomor 2 dalam hidup saya. Namun takdir Tuhan berkata lain, saya bukan takdir terakhir untuk hidupnya." Hyunsik mengakhiri penjelasannya dengan helaan napas yang panjang.

"Maksudmu, Eunhye akhirnya bersama pria lain?" Pertanyaan Dokter Park ini membuat Hyunsik tertawa miris.

"Eumhaha, lebih tepatnya Eunhye dinikahi sahabat saya sendiri. Eunhye sudah lama mencintai sahabat saya itu. Saya tidak bisa mengubah takdir seseorang bukan?"

"Iya kamu betul.."

"Maka dari itu saya menyerah, dan saya mengikhlaskan Eunhye pada sahabat saya. Seperti kisah drama ya? Hahaha." Inilah sosok Hyunsik, pria yang paling bisa menutupi kesedihannya, bahkan masih bisa tertawa dalam lukanya.

"Bukankah ini yang dinamakan hidup? Jika belum mengalami hal yang sangat menyakitkan dan menyiksa, belum sah untuk dikatakan hidup seutuhnya hahaha.." Dokter Park pun ikut tertawa kecil dengan Hyunsik.

"Bener juga.. Oh iya, kondisi Eunhye sekarang gimana?"

"Untuk saat ini kondisinya stabil, tapi masih dalam keadaan tidak sadar. Tapi, kamu sebagai dokter pun tau kan kondisi aslinya seperti apa?" Dokter Park tidak ingin bicara lebih ataupun memberi sedikit kebohongan pada Hyunsik, ia hanya menyampaikan secara tersirat bahwa kondisi Eunhye bisa turun kapan saja.

"Oke oke, saya paham." Hyunsik memberikan senyum kecil pada Dokter Park, senyuman kecil yang artinya sulit dipahami.

"Izinkan saya bicara satu hal lagi.."

"Ada apa?" Hyunsik bingung apalagi yang akan dibicarakan oleh Dokter Park.

"Beberapa minggu ini saya merawat Eunhye, bisa saya liat dia adalah wanita yang tulus. Pantas ia bisa dicintai sebegini tulusnya oleh kamu dan tentunya suaminya. Ia wanita beruntung dikelilingi pria yang banting tulang menjaganya. Satu pesan saya buat kamu, jaga Eunhye sampai sembuh. Ia pasti akan senang jika kamu selalu berada di sampingnya. Saya juga yakin, kelak kamu akan mendapat pasangan yang sempurna layaknya Eunhye atau bahkan lebih darinya. Kamu harus sabar menghadapi waktu yang berlalu ini. Saya pamit pulang duluan ya!" Dokter Park menepuk pundak Hyunsik dan berjalan menjauh.

Hyunsik masih terdiam di tempat setelah Dokter Park pergi. Memang benar apa yang dikatakan Dokter Park tadi, kalau "..kelak kamu akan mendapat pasangan yang sempurna layaknya Eunhye atau bahkan lebih darinya."  tapi tetap saja menurut Hyunsik, melupakan sosok wanita yang menjadi penunggu hatinya bertahun-tahun tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Bahkan sampai saat ini pun, Eunhye masih memiliki tempat spesial dalam hatinya. 

Tanpa berlama-lama, Hyunsik pun melangkahkan kakinya menuju kamar Eunhye untuk sekedar menemani malamnya.

**

Keesokan paginya Eunhye sudah siuman, dan tanpa sengaja membangunkan Hyunsik yang tengah terlelap dengan posisi duduk di samping kasurnya.

"Eh Hye, udah enakan?" Hyunsik bicara dengan nada khas orang bangun tidur yang masih belum mengumpulkan nyawa.

"Hm ya? Udah lebih baik dari kemarin kok kak."

"Syukurlah kalau gitu.." Hyunsik menghela napas dan tersenyum. "Kamu harus sehat Hye. Bukan demi aku, tapi demi Chanmi.."

"Kak, ini masih terlalu pagi untuk mellow..."

"Hahaha, tapi bener loh kamu harus sehat terus, sampai kamu bisa liat Chanmi menikah dengan laki-laki pilihannya."

"Stop kak! Aku belum sanggup ngebayangin Chanmi entar nikah gimana.." Tiba-tiba atmosfer di ruangan itu mendadak diselimuti kesedihan.

"Iya deh iya. Pokoknya kamu harus sehat terus ya cantik!" Hyunsik memegang tangan Eunhye sembari memberikan kedipan matanya yang manis.

"Ya ampun, bisa-bisanya dokter disini gombalin ibu anak 1!" Eunhye terkekeh dengan sikap Hyunsik.

Tanpa mereka sadari ada orang lain yang telah masuk ruangan itu.

"Bunda!"

Eunhye yang kaget mendengarnya pun refleks melihat sosok yang memanggilnya bunda itu.

"Chanmi?!" Eunhye berteriak kegirangan karena kehadiran putri kecilnya disini. "Chanmi kesini sama siapa?"

"Chanmi kesini bareng aku.."

"Kak Eunkwang? Bukannya kakak hari ini kerja? Kok kesini? Terus kenapa Chanmi bisa kesini?" Eunhye terus bertanya pada Eunkwang.

"Banyak banget sih pertanyaannya. Oke aku jawab satu-satu. Pertama, iya ini aku Eunkwang, kakak tersayang Eunhye juga paman tercintanya Lee Chanmi. Kedua, iya memang hari ini aku kerja. Ketiga, aku sengaja mampir kesini buat anterin Chanmi. Dan pertanyaan terakhir, tadinya Chanmi kesini sama Changsub, tapi karena dia ada rapat dadakan jadinya nitipin Chanmi sama aku. Apakah sudah jelas, Nyonya Lee?" Eunkwang menjelaskannya dengan cepat bagaikan rapper negeri ginseng sana.

"Mas Changsub tadinya mau kesini? Emang dia tau darimana aku disini? Apa ada yang ngasih tau?" Eunhye terus bertanya tanpa henti, untuk apa suaminya itu kemari.

"Ada. Aku yang ngasih tau Changsub kalau kamu disini." Hyunsik pun akhirnya buka suara.

-TBC-

3 Kata untuk Changsub✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang