50 - 3 Kata untuk Changsub

34 2 2
                                        

ARE YOU READY TO FINAL CHAPTER????????

LET'S GO! MARKICA, ALIAS MARI KITA BACA~~~

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

Hari ini tepat 2 minggu setelah kepergian Eunhye. Iya, kepergian Eunhye untuk selamanya. Tidak ada yang menyangka bahwa perjuangannya selama ini melawan kanker, pada akhirnya harus berhenti juga. 

Seorang pria berjalan sendirian menyusuri pantai dan hanya ditemani suara ombak. Ia berjalan perlahan sambil sesekali berhenti untuk menikmati hembusan angin pantai. Perjalanannya dihentikan oleh suara notifikasi pesan masuk.

"Kamu belum mau pulang? Bukan maksudku untuk mengganggu, tapi putrimu mencarimu. Ia selalu menanyakan keberadaan ayahnya. Segera pulang ya? Chanmi sangat membutuhkanmu."

Pria itu adalah Changsub, suami dari Eunhye yang baru berpulang 2 minggu lalu.

Manusia mana yang tidak akan merasa sedih ketika kehilangan seseorang yang dicintai? Begitu pula yang dirasakan oleh Changsub. Hatinya seperti dicabik-cabik ketika mendengarkan kabar kepergian sang tulang rusuk untuk selamanya. Jantungnya seperti dihujani dengan ratusan tusukan pisau yang sangat tajam, sungguh sesak rasanya ketika melihat bidadarinya terbujur kaku dengan wajah yang sedikit tersenyum, seperti mengisyaratkan kalau bidadarinya itu pergi dengan ikhlas dan tenang.

Seminggu setelah kepergian Eunhye, Changsub memutuskan untuk pergi sejenak dengan maksud melepas penat. Ia pergi sendirian tanpa membawa Chanmi, dan Chanmi dititipkan ke pamannya alias Eunkwang. Changsub butuh waktu untuk menerima kenyataan ini, bahkan ia belum berani menatap putri kecilnya karena Chanmi adalah duplikatnya Eunhye, yang berarti siapapun yang pernah melihat Eunhye dan Chanmi ketika bersama pasti akan mengira kalau mereka kembar. Meski awalnya ingin menolak keinginan kakak iparnya itu untuk pulang, tapi Changsub juga tidak bisa egois karena bagaimanapun ia masih memiliki tanggungan, yakni putri semata wayangnya bersama Eunhye.

Sepanjang perjalanan pulang Changsub memutar lagu favorit istrinya, lagu yang wajib diputar ketika mereka sedang berdua, dan tak terasa kalau lagu-lagu yang selama ini didengarkan berdua akan menjadi lagu kenangan yang abadi namun menyesakkan. Belum lagi banyak kenangan yang tiba-tiba datang disaat sedang berkendara di mobil, menambah suasana sendu yang lekat.

"Mas jangan ngebut loh, entar dede dalem perut ketakutan gimana?"

"Mas kok lewat sini sih? Kan jadi macet.."

"Mas, perjalanannya masih jauh ya? Aku sama dede di perut kelaparan sayang."

"Mas, nanti pasti seru deh kita di mobil bertiga. Mobil bakal rame dengerin celotehannya dede!"

"Mas kalau perjalanan jauh gini, kamu jangan sampe ngantuk ya. Kalau emang ngantuk mending istirahat dulu aja. Intinya harus fokus ya mas kalau nyetir!"

"Aku bahagia mas bisa jadi pendamping hidup kamu. Semoga kita selalu bersama ya?"

Bayang-bayang akan kehadiran Eunhye pada masa itu membuat Changsub menjadi lebih emosional. Tanpa terasa air mata mengalir begitu saja dari mata seorang Changsub, sampai akhirnya ia mulai menangis tersedu-sedu dan menghentikan perjalanannya sementara.

3 Kata untuk Changsub✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang