44 - Titip dan Jaga

18 3 2
                                    

"Halo? Kwang, lu dimana? Eunhye kritis!"

~~

"Lu gapapa?" Changsub khawatir melihat Eunkwang yang tiba-tiba pucat ketika menerima telepon. "Eunkwang! lu gapapa?"

"Ah gua duluan ya, kerabat gua kritis. Lu balik aja, kasian Chanmi. Gua pamit" Eunkwang langsung berlari ke dalam rumah sakit untuk melihat keadaan sang adik.

Sementara Changsub yang masih terdiam sendirian di parkiran kini tengah bingung, antara mengejar Eunkwang atau pulang. Tapi Changsub pun memilih untuk pulang karena kasian pada Chanmi jika harus tetap memaksakan kehendaknya, karena bagaimanapun Chanmi sudah kelelahan.

**

"Hyunsik!" Teriak Eunkwang dari ujung lorong.

"Jangan berisik ini rumah sakit!"

"Sorry sorry, Eunhye mana?!"

"Tenang dulu ya? Atur nafas lu, ngapain coba pake lari-lari segala?"

"Ya kakak mana yang ga bakal khawatir ketika tau adiknya kritis? Kalaupun ada kakak yang begitu, bukan Eunkwang namanya!"

"Iya iya gua paham. Nih minum dulu, tenangin diri lu. Kalau lu udah merasa tenang gua bakal bahas tentang Eunhye."

Eunkwang pun mengambil air mineral kemasan yang disodorkan oleh Hyunsik, "Kenapa Eunhye tiba-tiba kritis gini sih?"

"Gua juga gatau. Tadi beres piket gua sengaja ke ruang rawatnya Eunhye buat nemenin dia, baru aja nyampe ruang rawatnya dia, gua malah liat dia udah ga sadarin diri di pinggir kasurnya. Mana ada pecahan dari gelas di sekitar tempat Eunhye berada. Kemungkinan dia pingsan pas lagi mau ambil minum, dan ya otomatis gelas yang dipegang pun jatuh dan pecah."

"Gua paling ga bisa liat adik kesayangan gua lemah gini. Berasa hidup gua runtuh seketika tau ga?" Eunkwang khawatir bukan main ketika tau kalau Eunhye kini kritis.

"Lu percaya sama gua, Eunhye pasti baik-baik aja. Eunhye itu perempuan terkuat yang gua kenal!"

"Hyunsik, salah ga sih kalau gua mengizinkan Changsub rujuk sama Eunhye?"

"Maksud lu?"

"Tadi gua dari parkiran dan ketemu sama Changsub dan Eunhye. Mereka habis makan siang bareng Chanmi juga. Dan ketika Eunhye udah balik ke ruang rawat, Changsub bilang kalau berniat untuk rujuk sama Eunhye. Dia juga udah bilang ke Eunhye tentang niatannya itu. Apa jangan-jangan Eunhye drop karena mikirin hal itu?"

"Mungkin salah satu penyebabnya itu, tapi ya ada berbagai faktor lain juga. Tapi menurut gua, keputusan lu buat izinin mereka rujuk itu udah bener. Lu juga tau kan permasalahannya gimana? Jadi gua rasa, hal itu udah bener. Terlepas meskipun sebagai seorang kakak, lu ga berhak ikut campur sama urusan rumah tangga adik lu sekalipun."

"Awalnya gua marah sama Eunhye karena merahasiakan ini dari Changsub, tapi akhirnya gua ngerti maksud dia."

"It's okay bro, Eunhye udah gede. Dia udah tau mana yang bener dan yang salah."

Tidak lama, seorang dokter pun keluar dari ruangannya Eunhye.

"Walinya Nona Seo Eunhye?" Tanya sang dokter.

"Iya betul dok, saya walinya Eunhye. Bagaimana kondisi Eunhye?" Eunkwang bertanya pada dokter tersebut.

"Kondisinya cukup lemah. Tapi kita tunggu saja beberapa jam kedepan, kalau dalam beberapa jam Nona Eunhye siuman, berarti kondisinya membaik."

"Baik dok, terima kasih."

Sang dokterpun meninggalkan Eunkwang dan Hyunsik yang masih terdiam ditempat tadi.

"Mending lu balik, kasian Yuna sama Jangwoo nungguin." Hyunsik meminta Eunkwang untuk pulang.

"Yaudah, gua balik dulu, titip Eunhye." Eunkwang pun berbalik dan memutuskan untuk pulang ke rumah.

Sepeninggal Eunkwang, Hyunsik berbincang dengan dokter yang menangani Eunhye, yaitu Dokter Park.

"Kondisi Eunhye sebenernya belum terlalu baik kan?" Hyunsik to the point bicara pada Dokter Park.

"Kita sesama dokter, kurang lebih kamu juga tau kan kondisi Eunhye seperti apa?" Dokter Park berusaha untuk tenang.

"Justru karena itu, karena aku tau bagaimana kondisi Eunhye seperti apa, aku butuh penjelasan langsung dari kamu sebagai dokternya Eunhye."

"Seperti yang kamu duga, kondisi Eunhye tidak begitu baik, bahkan terkesan kritis."

"Terus kenapa kamu ga jujur sama walinya? Walinya berhak tau kan kondisi keluarganya seperti apa? Kita dokter, kita perlu jujur pada keluarga pasien seburuk apapun kondisinya." Nada Hyunsik tanpa sadar meninggi.

"Iya iya, aku paham soal itu. Besok aku akan bicara pada walinya Eunhye mengenai kondisi Eunhye terkini."

"Oke."

Setelah itu Dokter Park pamit meninggalkan Hyunsik. Hyunsik pun bergegas menuju kamarnya Eunhye. Sesampainya di kamar Eunhye, Hyunsik menghampiri Eunhye yang terbaring lemas tak berdaya. Hyunsik perlahan meraih tangan Eunhye untuk kemudian ia genggam.

"Hye? Kamu pasti kuat kan? Kamu pasti sembuh kan? Kamu harus sembuh demi Chanmi, putri kecilmu itu masih sangat membutuhkan ibunya. Kamu ga kasian sama Chanmi? Dia selalu berharap kamu ada disampingnya, bukankah kamu sebagai ibu bertanggung jawab untuk selalu ada untuk Chanmi? Maka dari itu kamu harus bangun Eunhye..." Tanpa sadar Hyunsik meneteskan air mata, dan akhirnya menjadi sebuah tangisan yang menyedihkan.

Ditengah tangisan Hyunsik itu, tangan Eunhye perlahan bergerak, namun matanya masih terpejam. Hyunsik yang menyadari adanya gerakan tangan Eunhye pun seketika langsung bahagia.

"Hye? Kamu bisa denger aku ngomong kan?" Eunhye membalas dengan menggerakan sedikit jemarinya. "Eunhye, aku bersyukur kamu bisa melewati masa kritis dengan hebat..."

"K-kak.." Eunhye merintih pelan untuk memanggil Hyunsik.

"Ada apa Hye? Apa yang mau kamu bicarakan? Sebentar aku panggil dokter dulu." Baru saja Hyunsik membalikkan badannya, tangan Eunhye menahan pelan pergerakan Hyunsik.

"Aku titip Chanmi ya kak? Jaga dia.." lirih Eunhye.

"Sh*t!  ga bisa gini terus. Maaf Hye, aku harus ngecewain kamu.." Hyunsik pun berlari meninggalkan Eunhye di ruangan sendirian.


-TBC-

MAAFKAN YEOROBUN JARANG UPDATE:((((

3 Kata untuk Changsub✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang