E01

9.9K 715 43
                                    

Gulf baru saja melompat dari pagar sekolahnya. Tiba-tiba Gulf melihat sebuah sepatu yang terlihat tampak sangat familiar. Gulf lalu menengadahkan wajahnya lalu senyum sambil meringis memandang wajah seseorang yang saat ini ada di depannya.

"Hehe Hai.." Kata Gulf sambil melambaikan tangannya.

"Kau terlambat lagi??!!" Kata Orang itu menatap dengan sedikit kesal ke arah Gulf.

"Semua ini gara-gara kau juga kan!!!" Kata Gulf sambil memanyunkan bibirnya.

"Ingat!! Kita sekarang di sekolah bukan di Rumah!!" Kata Orang itu.

"Maaf, tapi ini salah bapak juga kan!! Semalam bapak tidak mau berhenti padahal saya sudah sangat kelelahan." Kata Gulf sambil memegang pinggangnya.

"Itu bukan alasan!! Aku telah membangunkan mu lebih awal tadi tapi kau malah tidur kembali." Kata Orang itu.

"Aku benar-benar kelelahan!! Apa kau tidak paham arti kata Kelelahan?"

"Kau selalu lelah karena kau tak pernah pulang ke rumah setelah pulang dari sekolah, ketika aku menyuruhmu pulang kau juga tak langsung pulang ke rumah!!"

"Karena aku sudah berjanji untuk berkumpul bersama teman-temanku setelah pulang sekolah, kau mengatakan takkan mengurusi urusanku jika aku mematuhi aturan mu!!"

"Tapi kau selalu membantahku!!!"

"Ya karena..."

"Karena apa? Aku suamimu Gulf!! Sadarlah!! Jika kau melakukan kesalahan, aku adalah pihak yang paling di salahkan karena tak berhasil mendidik mu dengan baik."

"Lalu kenapa kau mau menjadi suamiku huh? Kenapa kau menjadi suamiku kalau kau tak suka padaku dan membenciku?" Kata Gulf

"Kalau bukan karena perjodohan sialan itu, aku tak mau menerima suami berandalan sepertimu." Kata Mew

"Jadi selama 3 bulan ini, kau masih tetap menganggap ku suami berandalan untukmu?" Kata Gulf yang kini mulai mengeluarkan air matanya.

"Kau tau kan, aku tak akan lemah ketika melihat air matamu!!" Kata Mew yang langsung pergi dari tempat itu.

Gulf menatap Mew dengan tatapan tajam lalu mengusap wajahnya dengan kasar. Gulf menundukkan wajahnya dan memukul tanah.

"Akhhh sial!! Dia benar-benar seorang dominan. Bahkan aktingku pun tak berefek apapun kepadanya. Akhhhh apakah ini karma untukku Tuhan? Kenapa suamiku selalu jahat kepadaku hm? Kenapa dia tak pernah baik kepadaku hm?" Batin Gulf

Gulf kini berdiri lalu berlari menghampiri Mew dan mengikutinya masuk kedalam ruang guru. Mew memberikan point kepada Gulf. Gulf dan Mew akhirnya keluar dari ruang Guru. Mew berjalan didepan sedangkan Gulf mengikuti dari belakang. Perth dan Love yang melihat Gulf mengikuti Mew dari belakang hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Dia pasti sedang berbuat kesalahan lagi." Kata Perth dengan sinis melihat Phi nya tak berani berkutik di hadapan suaminya.

"Kau benar. Lihat saja wajah suaminya terlihat sangat marah dan aura hitam di sekelilingnya membuatku takut melihatnya." Kata Love

"Dia selalu mengulangi kesalahan yang sama, makanya suaminya terlihat sangat kesal saat ini. Aku menyesal mempunyai Phi sepertinya." Kata Perth

"Kau benar, aku juga." Kata Love

"Tcchhh... Tcchh.." Kata Perth

Love dan Perth langsung masuk ke dalam ruang kelas mereka. Mereka berdua adalah adik kembar dari Gulf. Mereka berdua kembar namun berbeda tidak identik. Mereka berdua sengaja di sekolahkan lebih cepat. Beda umur Mereka dengan Gulf hanya 2 tahun. Mereka berdua selalu tau jika Phi nya sedang berbuat kesalahan ketika melihat wajah suami Phi mereka.

Di sisi lain..

Gulf dan Mew kini telah masuk ke dalam kelas Gulf. Mew berjalan menuju meja Guru sedangkan Gulf berjalan menuju kearah meja nya. Mew menatap Gulf dan Gulf memalingkan wajahnya ke jendela.

"Selamat Pagi anak-anak." Kata Mew

"Selamat Pagi Pak..."

"Sekarang kita akan mempelajari Bab Pola, Barisan, dan Deret Bilangan." Kata Mew sambil membuka bukunya.

"...."

"Apakah kalian sudah membaca materi ini sebelumnya?" Tanya Mew.

"...." Tak ada jawaban.

"Gulf Kanawut, Apa kau pernah membaca materi ini sebelumnya?" Tanya Mew kepada Gulf yang sedang melamun menatap langit biru.

"Akhhh, Ya Pak? Ada apa Pak?" Kata Gulf yang tersentak kaget

"Apa kau pernah membaca Bab ini sebelumnya?" Tanya Mew

"Pernah Pak."

"Apa kau paham?"

"Ti.. tidak Pak." Kata Gulf

"Jangan hanya memandang kearah keluar jendela dan Perhatikan papan tulis sekarang!!" Kata Mew dengan tegas.

"Ba..baik Pak!!" Kata Gulf yang sedikit takut.

"Tcchhh, Lihat saja nanti!!! Nanti malam aku akan membalas mu!! Semoga aku kuat menahan godaannya Tuhan." Batin Gulf

Gulf mulai memperhatikan pelajaran matematika itu. Sejujurnya saja dia hanya pura-pura memperhatikan agar Mew tak menghukumnya nanti malam. Mew selalu saja mempermainkan Gulf ketika mereka sedang bercinta hingga membuat Gulf frustasi di buatnya.

Beberapa menit kemudian....

Akhirnya pelajaran itu telah selesai, Gulf menatap Mew yang telah keluar dari kelasnya dengan tatapan senang.

"Akhirnya..." Batin Gulf

My Teacher is My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang