Side Story 02

907 91 5
                                    

Author Point Of View On

Gulf kini pulang ke rumah dengan wajah yang cemberut. Gulf pulang bersama dengan Mecha. Mew yang lebih dulu sampai di rumah langsung menghampiri Gulf lalu memeluknya. Tak lupa Mew juga memeluk Mecha dan menggendongnya.

"Ada apa sayang hm? Kenapa mukanya ditekuk gitu?" Tanya Mew.

"Aku kesal dengan teman-temanku!" Ucap Gulf sambil memanyunkan bibirnya.

Mew tahu arah pembicaraannya kemana, karena Mew tahu apa saja yang Gulf bicarakan dengan teman-temannya tadi. Mew menurunkan Mecha dan menyuruhnya masuk ke dalam kamar. Mew kini mulai kembali berbicara serius dengan Gulf karena sungguh Mew tidak menyangka bahwa Gulf benar-benar berniat berselingkuh darinya.

Mew sebenarnya sudah curiga sejak lama karena memang dari awal hubungan mereka berdua tidak didasari oleh rasa cinta. Mew mencoba mengabaikannya, tapi hatinya merasa terluka ketika Gulf mulai menginginkan kebebasannya. Dia posesif dan sangat cemburuan terhadap miliknya.

"Maafkan aku karena aku telah menjadi suami yang buruk untukmu. Aku juga membuat kamu merasa tertekan selama ini." Mew menyadari bahwa ini semua adalah kesalahannya.

Mew kira selama ini Gulf sudah mencintainya dari semua perlakuan Gulf kepadanya, tapi ternyata Mew hanya memiliki tubuh Gulf saja bukan hatinya. Hati Gulf masih mencari-cari yang lain, tanpa sepengetahuannya.

"Phi ngomong apa sih?" Gulf kini merasa bingung.

"Aku minta maaf karena telah mengambil masa mudamu. Kamu jadi harus mengurus Mecha di usiamu yang masih sangat muda."

"Aku ngga mengerti!"

"Aku sudah mencarikan baby sitter yang baru. Kamu boleh bekerja di perusahaan manapun yang kamu inginkan."

"Huh?"

"Mulai sekarang aku ingin menjadi apa yang kamu mau, karena selama ini aku merasa kalau aku ini selalu egois dengan menginginkan kamu berubah menjadi yang aku mau."

"Phi ngga sedang sakit kan?" Gulf kini memegang dahi suaminya itu.

"Aku baik-baik saja..."

"Phi sedang kesurupan apa sih?"

"Ngga ada..."

"Phi pasti sakit nih! Ayo kita ke dokter sekarang!"

"Ngga sayang, aku ngga apa-apa!"

"Ngga, Phi pasti punya penyakit parah. Phi pasti sedang berniat menyiapkan aku agar Phi bisa pergi dengan tenang kan?"

"Aku ngga punya penyakit kronis apapun, Gulf!"

"Ngga, jangan bohong! Aku ngga mau ya tiba-tiba menjadi janda muda! Apa kata orang-orang nanti Phi, kalau aku membiarkan Phi mati tanpa sempat mengurus Phi!"

"Sayang, dengar! Aku ngga sedang sakit sekarang!"

"Lalu kenapa Phi seperti ini?"

"Karena aku mencintaimu.."

Gulf hanya diam terpaku mendengar ungkapan cinta itu. Sejujurnya setelah sekian lama Gulf menunggu hal ini. Mew selalu mengatakannya ketika mereka berdua selesai berhubungan intim, jadi Gulf berpikir Mew mencintai dirinya karena tubuhnya.

"Aku ngga mau melakukannya. Aku sedang bad mood." Ucap Gulf.

"Huh?"

"Phi pasti mengatakan begitu karena Phi mau berhubungan seks dengan aku kan? Ngga ya Phi, aku sedang kesal dengan teman-temanku!"

"Aku ngga mengatakan itu hanya untuk melakukan itu!"

"Apa jangan-jangan karena anak kedua?"

"Kamu ngga mau memiliki anak kedua, jadi aku tidak akan memaksamu."

"Apakah Phi sedang bersiap-siap meminta izin kepadaku untuk memiliki anak kedua dari orang lain?"

"Sayang, dengar! Aku ngga sedang menyiapkan apapun. Aku hanya ingin berubah demi kamu."

"Ini sangat aneh!"

"Aku mencintaimu dan aku ingin berubah demi kamu!"

Gulf kini kembali memeluk Mew, dan berkata, "Apapun yang Phi sedang rasakan sekarang, katakan semuanya kepadaku ya!"

"Hmm..."

Gulf sangat merasa bingung sekarang karena Mew yang ingin berubah menjadi yang Gulf inginkan. Mereka kini masuk ke dalam kamar sambil bergandengan tangan. Gulf yang kemarin menginginkan pisah kamar, kini sudah kembali.

Keesokan Harinya...

Gulf berniat melamar pekerjaan hari ini. Semalam Mew membantunya membuat lamaran pekerjaan. Gulf berencana melamar pekerjaan melalui online.

"Bagaimana? Apakah kamu sudah siap?" Tanya Mew

"Hmmm...."

Mew mencium kening Gulf untuk memberinya semangat. Ada perasaan aneh yang Gulf rasakan saat ini. Setelah melalui diskusi selama semalaman, Mew dan Gulf memutuskan untuk memasukkan Mecha ke sekolah. Hari ini Mew akan pergi kerja bersama dengan Mecha, Mew bertugas mendaftarkan Mecha ke sekolah.

Semua pekerjaan sudah dibagi sedemikian rupa, namun Gulf tetap merasa aneh. Dia merasa Mew berubah sangat drastis sehingga membuatnya curiga.

"Apakah Phi Mew memiliki selingkuhan?" Batin Gulf

"Sayang, aku pergi dulu ya sama Mecha! Kalau boleh masuk sekarang ke sekolah itu, dia akan pulang bersamaku saat pulang kerja, tapi jika tidak, dia akan segera pulang."

"Hmm..."

Setelah ditinggal pergi oleh suami dan anaknya, Gulf kini langsung menelpon teman-temannya. Gulf kini sedang curhat kepada teman-temannya itu.

"Phi Mew berubah!" Ucap Gulf.

"Berubah jadi apa? Jadi kodok ya?"

"Bright, aku ngga bercanda!"

"Terus jadi apa donk!"

"Phi Mew berubah jadi baik banget! Dia sudah bolehin aku kerja."

"Bagus donk..."

"Tapi aku merasa aneh."

"Aneh bagaimana sih?" Tanya Mild.

Gulf menggabungkan telpon itu sehingga mereka bisa bicara bertiga.

"Aneh, jangan-jangan dia sedang menutupi sesuatu!"

"Kemungkinan sih Gulf, soalnya pacar aku juga gitu gelagatnya aneh, ehh tau-tau selingkuh." Ucap Mild

"Mild, jangan buat Gulf berpikiran yang macam-macam!" Ucap Bright.

"Tapi bener kata Mild, Bright! Phi Mew aneh banget sekarang."

"Hati-hati loh, Gulf! Kalau kamu sibuk kerja, dia bisa saja cari yang lain terus selingkuh dari kamu!" Ucap Mild

"Bagus donk, Gulf jadi bisa cerai dari Pak Mew lalu bisa pacaran sama Joss." Ucap Bright.

"Bright kok ngomong gitu sih! Aku bercanda tau! Aku ngga mau pacaran sama Joss, dia itu playboy!!"

"Ngga apa-apa Gulf, kamu tuh harus jujur pada perasaanmu sendiri! Kamu ngga mau kan hidup tertekan terus seperti ini?" Ucap Bright

"Iya Gulf, bener kata Bright. Kamu harus buat Pak Mew tertangkap basah atas perselingkuhannya supaya kamu bisa cerai dari dia!" Ucap Mild.

"Ta-tapi aku ngga mau cerai sama Phi Mew. Ak-aku ngga mau dia mencari orang lain!"

"Jujur pada hatimu sendiri Gulf! Tidak baik lama-lama menyiksa diri sendiri!" Ucap Bright

Selama seharian Gulf terus memikirkan kata-kata teman-temannya. Gulf merasa sangat bimbang. Hati Gulf kini benar-benar sangat gelisah. Gulf tidak sadar kalau anak laki-lakinya telah kembali pulang.

"Paa, Papa kenapa melamun hmm?" Tanya Mecha.

Tiba-tiba saja Gulf mempunyai ide. Gulf menunggu sang suami pulang dari kerja dengan sangat tidak sabaran. Gulf menghubungi Mew dan menyuruhnya pulang cepat hari ini karena ada sesuatu yang ingin dia katakan kepada Mew. Daripada mencari bukti, lebih baik Gulf bertanya langsung kepada Mew.

Author Point Of View Off

My Teacher is My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang