Beberapa jam kemudian..
Gulf sekarang sedang duduk di sofa dan menunggu kedatangan suaminya di ruang keluarga rumah itu. Mew pulang dengan membawa beberapa mainan untuk bayi yang masih ada di dalam kandungan Gulf. Gulf menatap bingung ke arah Mew dan Mew hanya membalas Gulf dengan senyuman.
"Aku pulang!!!" Kata Mew
Cupppp.... (Mew langsung mencium kening Gulf)
"Apa yang Phi bawa?" Tanya Gulf yang menatap dengan rasa penasaran ke arah sebuah kantung hitam besar.
"Mainan..." Jawab Mew dengan santai
"Auwhh kenapa banyak sekali?" Tanya Gulf
"Aku hanya membelikan beberapa buku dan juga mobil-mobilan untuk anak kita." Kata Mew
Beberapa hari yang lalu, Mew mengantarkan Gulf ke Rumah Sakit untuk mengecekkan kandungan Gulf. Sang dokter mengatakan jika keadaan bayi Gulf baik-baik saja. Sang dokter juga memberitahu jenis kelamin anak Mew dan Gulf.
"Bayi kita belum mengerti mainan seperti itu na...." Kata Gulf
"Kau akan mengajarkannya bermain mainan ini." Kata Mew sambil menunjukkan sebuah mobil remote control.
"Phi!! Anak kita masih kecil na, dan dia juga belum lahir!! Mainan itu untuk anak usia 2 tahun!!" Kata Gulf yang menatap tak percaya dengan tingkah suaminya yang sangat antusias.
"Anak kita akan sangat cepat tumbuh besar na..." Kata Mew
"Terserah Phi sajalah." Kata Gulf yang beranjak dari tempatnya duduk sekarang.
"Gulf jangan marah na!!" Kata Mew yang menahan tangan Gulf
"Aku tidak marah, aku mau Buang Air Kecil. Akhir-akhir ini aku sering merasa ingin Buang Air Kecil." Kata Gulf
Mew lalu melepaskan tangan Gulf dan membiarkan Gulf pergi ke toilet. Mew lalu menaruh semua mainan itu di kamar kosong yang kelak akan menjadi kamar anak mereka berdua.
Beberapa Menit Kemudian..
Mew mengajak Gulf ke ruang makan untuk makan malam. Di sela-sela mereka makan, Gulf menanyakan keadaan di sekolah. Gulf sangat merindukan suasana sekolah dan merasa sangat bosan ketika melakukan home schooling.
"Bagaimana keadaan di sekolah?" Tanya Gulf
"Tidak ada yang berubah, masih seperti itu saja." Kata Mew dengan santai
"Dasar guru membosankan!!" Kata Gulf
"Auwhhh... ada apa hm? Mengapa kau mengatakan hal seperti itu?" Tanya Mew yang menatap Gulf
"Kau bahkan tak memberitahuku jika Bright akan menikah dengan Baifern, Phi!!"
"Untuk apa aku mengatakannya hm? kau tak memilii urusan dengannya!!" Kata Mew
"Kau tau kan Bright adalah sahabatku, PHI!!!" Kata Gulf
"Kau mengatakan Bright adalah sahabatmu namun kau tak memberitahunya ketika kau sedang hamil." Kata Mew
"....." Gulf terdiam sejenak, Dia tak membantah ucapan Mew. Gulf hanya menunduk kecewa mendengar kata-kata itu walaupun kata-kata itu benar.
"Sebaiknya kau makan sekarang!! Kasihan bayi kita yang sedang protes karena kau tidak memakan makanan yang sudah ada di depanmu!!" Kata Mew yang sedikit menghibur Gulf
"Phi...." Panggil Gulf dengan lirih.
"Ada apa hm?"
"Bolehkah aku mengajak teman-temanku kemari?" Tanya Gulf yang sedikit cemas kalau Mew akan menolaknya.
"Bawalah dan Ajak mereka kesini!! Sudah terlalu lama kita menyembunyikan hubungan kita, sudah waktunya untuk memberitahu mereka agar tak ada kesalahpahaman." Kata Mew
"Baiklah.." Kata Gulf sambil tersenyum
"...." Mew melanjutkan makannya.
Gulf menggenggam tangan Mew yang berada di atas meja dan mengusapnya dengan lembut. Mew menatap Gulf dan Gulf membalas tatapan Mew.
"Terima kasih na phi..." Kata Gulf
"Hmmm... sama-sama." Kata Mew
Setelah makan, Mew dan Gulf kembali ke kamar mereka berdua. Mew kini sedang duduk di atas kasur sambil membaca sbuah buku dan menyandarkan punggungnya di kepala kasur sedangkan Gulf sedang tidur dan menyandarkan kepalanya di dada Mew.
"Phi!!" Panggil Gulf
"Ada apa?" Tanya Mew
"Apakah kau tidak kecewa mendengar tentang pernikahan Baifern?" Tanya Gulf
"Untuk apa aku kecewa hm? Aku hanya berteman dengannya. Aku turut bahagia saat dia bahagia." Kata mew
"Tapi saat aku melihat kau menciumnya saat itu, kau sangat menikmatinya!!" Kata Gulf
"Apa kau pernah membandingkan caraku menciumnya dengan caraku menciummu?" Tanya Mew
"Huh?" Gulf mulai bingung dengan pertanyaan Mew
"Kau pasti hanya melihatnya dari satu sisi saja. Aku tidak menikmati ciuman itu karena aku terpaksa melakukannya. Lagipula setelah menciumnya aku langsung mencuci bibirku na..." Kata Mew
"Dia terlihat sangat bahagia ketika menciummu."
"Sudah kuduga, kau tak melihat ekspresiku saat itu." Kata Mew
"Bukankah ekspresimu sama saja? Terlihat galak dan tidak ekspresif." Kata Gulf
"Aku hanya seperti itu dengan orang lain, namun bukankah sekarang aku berbeda?" Tanya Mew
"Hmm, kau seperti itu denganku dulu." Kata Gulf yang kini menatap Mew
"Itu karena kau sangat menyebalkan dulu." Kata Mew
"Kau selalu saja menggunakan kata 'menyebalkan' untuk mendefinisikanku yang dahulu!!!" Kata Gulf kesal
"Lalu kata apa yang cocok untukmu hm? Pembuat ulah?" Tanya Mew
"Isssshhhh.. Apa kau benar-benar mencintaiku hm? Kau selalu saja mengatakan keburukanku!!" Kata Gulf kesal
"Karena aku mencintai keburukanmu itu." Kata Mew
Gulf yang malu langsung mencubit perut Mew. Mew yang merasa kesakitan pun berteriak.
"Aowwhhh Gulf!!!" Teriak Mew
Gulf langsung membalikkan tubuhnya dan tidur sambil membelakangi Mew. Gulf tak ingin Mew melihat wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher is My Husband (END)
FanfictionGulf Kanawut Traipipattanapong adalah Siswa kelas 2 SMA di salah satu SMA di Bangkok. Gulf adalah siswa yang nakal, sehingga kedua orang tuanya telah menyerah mengurusnya. Orang tua Gulf akhirnya menikahkan Gulf dengan salah satu anak teman rekan bi...