"Aku? Aku kan istri kamu," -Jennie
"Jalan? Bentar, kamu ngajak kakak date ini?" -Irene
"Duduk sama kamu? Boleh kok," - Yuri
▪︎▪︎▪︎
Pagi ini, di kediaman rumah megah, sosok ibu berkacak pinggang melihat anaknya yang rempong turun anak tangga. Setelah sarapan bersama segala bacotan nya. Anaknya itu begitu bersemangat, membuat rasa hangat sang ibu mengalir indah di hati, bagaikan obat melihat senyumnya.
"Semangat bener yang mau ketemu si akang ..."
Sontak gadis yang sedang membenarkan letak tasnya, berlari memeluk ibunya. Tersenyum malu di balik dekapan. Benar, tak bisa membayangkan melihat gadis tersebut mengenakan seragam serupa dengan nya, akankah pesonanya lebih menarik?
Kemarin saja saat jalan berdua, ia hampir kehabisan nafas, betapa mempesona si gadis berponi mengenakan baju bebas.
"Nanti ajak main kesini,"
"Kalo jennie berani ya ..."
"Kok gak berani?"
"Takut pingsan ..."
"HAHAHAHAHAHAHAHA!"
Sontak Jennie melepaskan pelukan nya. Selalu saja diejek dan ditertawai, bukannya diberi semangat. Memang tak ada bedanya ibunya dengan sahabatnya itu.
"Udah ah, mau pergi dulu!" Jennie kini meriah lengan ibu dan menciumnya, serta ibu yang mengusap kepalanya.
"Lain kali jangan bawa mobil, kodein dia biar dianter pulang,"
"WAH EDI BAGUS!"
Ibunya mengacungkan jempol, seolah bangga dengan idenya sendiri. Jennie manggut-manggut sembari berjalan mundur, melambai seperti anak kecil, lalu menghilang dari pintu.
Namun datang kembali, menongol dari celah pintu, "MAMA SEMANGAT KERJA YA, JANGAN CEMBERUT!"
"WOKEH SAYANG!"
Hingga anaknya menghilang benar-benar, ia menghembuskan nafasnya seraya tersenyum haru. Semangat hidup yang tak pernah sayu, itu karena anaknya. Bertahan dan kuat berjalan.
⚜
Papan besar berwarna putih menjadi patokan untuk seluruh siswa-siswi baru berkumpul. Riuhnya di lapangan, para murid sedang mencari-cari nama dimana letak dirinya akan diletakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Self [Jk.Lm] -COMPLETED
Teen Fiction"Jennie, aku tak pernah menuntutmu untuk menjadi sang puteri agar pantas di sampingku. Seperti yang kau ucap, kau tertekan saat berusaha terlihat tinggi untukku. Jika begitu adanya, jauhi aku agar kau terbang dengan bebas. Terlepas rasaku dan rasamu...