19. Full day with you

1.9K 324 25
                                    

Dering keributan di sunday morning ini, sudah biasa dan menjadi ciri khas untuk keluarganya. Speaker yang memutar lagu dangdut serta raung kendaraan yang sedang dipanaskan di depan garasi. Tak lupa cekcok suara dari dapur ikut menimpali, belum lagi suara nyala telivisi dari ruang tengah.

Jendela rumah terbuka lebar-lebar, membiarkan cahaya matahari masuk dan angin menggantikan karbondioksida.

Aktivitas masing-masing nya terlihat jelas. Kepala keluarga sedang mencuci mobil di dekat taman, sang anak sedang bercermin di dalam kamar, dan sang ibu bersama pembantu sedang berperang di dapur.

Namanya weekend, pula terbebas dari riuh padat tugas. Merehatkan sejenak fikiran sembari bersantai.

Kini, gadis dengan blue jeans serta sweater hitam, turun dengan suara kencringan di telunjuknya. Tubuhnya sudah sempurna. Sudah mandi, sudah wangi, sudah tertata rapi.

"Mau kemana?"

"Ke temen, mau main,"

"Pagi-pagi gini, mau minta sarapan di sana?"

Gadis itu terdiam di hadapan sang ibu sembari mengusak rambutnya. Lalu menyalami tangan dan menciumnya.

"Cewek apa cowok?"

"Cewek,"

"Gebetan?"

"Istri!"

"PAK YEUH PAK SI LILIS BERULAH!"

Lisa tertawa kecil sembari bergeleng-geleng. Kelakuan keluarganya itu begitu random. Sudah terbiasa dengan candaan, maka agak sulit untuk berkumpul serius.

"Temen ma!"

"Temen hidup, eaaaaaa!"

"LIER!" = Pusing. Lisa berjalan ke depan, keluar dari rumah diikuti oleh Ibunya yang masih menggunakan celemek.

Ayahnya yang sedang berjongkok membasuh mobil melirik, menatap Lisa dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Mau kemana?"

Lisa meraih asal sendal yang ada di hadapan nya. Kemudian berjalan memasuki garasi dan mengambil motor simple alias scoopy.

"Ke temen," jawabnya singkat.

"Sarapan dulu dek,"

"Nanti di sana," jawab Lisa lagi sembari menyalakan mesin motornya.

"Malu-maluin banget nya, nanti di jalan beli dulu makanan, biar gak keliatan banget mau numpang sarapan,"

Lisa mengacungkan jempolnya. Padahal, niatnya bukan untuk meminta sarapan. Niatnya ingin bertemu Jennie. Terkadang, weekend selalu ia keluhkan. Tak bertemu Jennie, tak bertegur sapa, tak bercanda, tak bisa melihat raut kesalnya. Ingin mengirim pesan, namun malu!

"Nanti adek bawa gebetan nya kesini,"

"TUHKAN LIAT PAK, KELAKUAN ANAKMU ITU!"

"Siapa? Cewek apa cowok?"

"Ya cewek lah, cowok mana ada yang bisa nyandingin lisa, semuanya letoy!"

Hingga Ayah dan Ibunya bergeleng-geleng. Itu candaan, Lisa pun berniat bercanda. Namun respon nya terlihat bagus, hingga tak takut jika nanti ia akan jatuh dengan Jennie.

Meski, tak mungkin berujung bersama dengan nya.


"JENNIE, LIAT SIAPA YANG DATANG!!"

Your Self [Jk.Lm]                                                 -COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang