Lagi, gadis berambut sebahu itu mengantri di kedai minuman, entah berapa banyak yang ia minum hari ini. Sahabat nya yang sedari tadi berdiri di samping menghela nafas, cewek satu ini memang maniak dengan boba.
Selesai mengantri, gadis berambut sebahu itu nyengir, karna boba sudah ada di tangan nya lagi. Padahal baru 30 menit lalu menghabiskan satu gelas boba.
" Lo tau gak, kalo kebanyakan minum boba gak bagus buat kesehatan?" . Entah sudah berapa kali di nasehati tapi tetap saja tidak berubah.
" Yaelah santai aja sih, gue minum nya juga tau takaran" Nyengir sambil meminum boba di tangannya.
" Untung gue sabar Ca"
Saverecha elanor, bisa di panggil Echa . Cewek itu nyengir memperlihatkan gigi putih nya lalu kembali meminum boba nya.
" Lo itu kebiasaan banget sih, kalo gak minum boba emang ngaruh apa? " Kesal, Meliana kembali mengomeli sahabatnya.
" Yaelah Mel dikit doang" Menyebalkan mempunyai teman seperti ini.
" Yaudah kalo sakit mampus lo" Meli tersenyum miring, sementara Echa kembali menghisap boba nya tidak peduli dengan sumpah serapah yang di ucapkan Meli.
Mereka duduk di salah satu kursi yang di sediakan di dalam kedai, mata Echa tak sengaja melihat cowok berperawakan tinggi dan terlihat cool.
" Sial itu ganteng banget" Meli mengernyitkan kening nya, melihat arah tatapan mata sang sahabat. Ah ketua osis geblek di sekolah.
" Lo naksir dia? " Tanya Meli sambil meminum jus nya. Echa yang fokus melihat nya langsung menatap Meli.
" Hah? " greget, Meli menabok kepala nya menggunakan buku tebal yang saat ini sedang ia baca.
" lo apa apaan sih main nabok aja sakit tau ga?! " Gerutu nya kesal
" Lo asik liatin dia sih, sampe gue nanya aja di kacangin" Sakit, kepala nya sakit sekali. Dasar teman kurang ajar.
" Lo naksir dia? " Meli mengulangi pertanyaan nya.
" Ngh-singkat nya gue naksir dia dari kelas 10 kemarin "
" Mungkin dia gak akan naksir lo " bukannya mendukung malah menghujat.
" Lah kenapa emang nya? " Echa kebingungan.
" Secara emak bapak nya aja dokter, tau tentang kesehatan mana mau dia ama cewe maniak boba kayak lo" cerca nya sinis.
Bukan karna ia iri, tapi ia ingin sahabatnya itu sadar akan kesehatan.
Yang di nasehati malah mangut mangut saja, malas untuk meladeni temannya ini.Sudah 4 gelas yang ia habiskan hari ini, benar benar maniak, biasanya Echa akan meminum nya 4-5 gelas per hari. Sekali nya sakit pasti ngeluh, sudah nya ia kembali minum boba.
" Apa menurut lo gue harus kurangin minum boba? " Tanya Echa
" Iyalah! Gak bagus buat kesehatan bego!" Benar benar membuat emosi.
" Apa menurut lo gue harus kurangin boba biar jadi doi nya dia? " Tanya Echa.
Tunggu, jika dia bisa mengurangi minum boba terutama karna seorang cowok, itu artinya Meli harus membuat suatu hal agar temannya ini tidak lagi maniak dengan boba bukan?
" Ah iya lo kurangin deh minum boba, sebulan sekali gimana? Biar dia nempel sama lo" Usul Meli membuat Echa tercengang.
1 bulan?
" Gak bisa di kurangin kah? " Berharap di beri toleransi sedikit dari temannya ini.
" Enggak! Satu bulan satu gelas boba! " Tegas Meli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boba
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA, SESUDAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE! Seorang gadis maniak boba, memiliki keluarga yang berantakan. Berharap pada lelaki yang berstatus pacarnya agar memberinya kehangatan sepanjang waktu. Namun sang pacar lebih mem...