" KALO LO BERANI SINI SAMA GUE! "
Meli sudah diambang rasa kesabaran.Ia tak segan menarik kerah kemeja Angle membuat jarak mereka sangat dekat.
Echa mendekat berniat melerai pertengkaran itu, namun sia sia Meli malah mendorong Echa.
" Modal kaya sama nyali patungan aja bangga, gue juga bisa kalo itu. Jangan karena bokap lo kaya, lo bisa seenaknya disini. Disini juga banyak yang bokap nyokap nya kaya. Tapi mereka gak menindas orang kayak lo! " Meli tak segan mendorong Angle sampai terhuyung ke dinding kelas.
" Kemarin lo bikin temen gue pindah sekolah, sekarang lo mau bikin sahabat gue apa? Apa yang bikin lo benci dari dia hah?! " Meli sudah geram sejak dulu. Kelakuan Angle memang keterlaluan.
" Karena apa? Karena dia di sukai sama cowok cowok famous, apa hebatnya dia? Cantik? Gue juga cantik, kaya? Gue lebih kaya dari dia bahkan gue lebih punya segala nya di banding dia"
Meli tersenyum miring, ia seperti menjadi pemeran protagonis dalam sebuah drama singkat. Banyak siswa siswi yang menonton acara singkat ini. Banyak yang berbisik mengenai acara singkat kedua kali nya, tadi di kantin dan sekarang di kelas IPA 1.
" Apa hebatnya? Dia cantik, dia baik, dia nggak menindas orang, dia pintar, dia cewek baik, orang kayak lo emang pantas buat di benci!"
Meli pergi dari kelas IPA 1, amarahnya sudah mereda. Ia kembali ke kelas untuk mengisi tenggorokan nya yang sudah kering karena teriak teriak sejak tadi.
*****
" Fi! Tadi Meli sama Angle ribut di kelas IPA 1"Rafi menghela napas nya dengan kasar. Kenapa mereka berdua sangat menyusahkan sekali.
Enggan berlama lama ia masuk ke dalam kelasnya untuk menenangkan pikiran.
*****
" Rafi, gue boleh nebeng gak pulangnya? " pinta Echa dengan penuh harap.
" Oke" Sahut Rafi dan langsung memberikn helm pada Echa.
Lagi lagi area depan gerbang sekolah hening menatap dua orang ini pulang bersama. Menakjubkan
Selama di perjalanan Echa selalu memberikan pertanyaan seperti wartawan. Rafi? tentu saja menjawab seadanya.
Sampai di gerbang depan rumah Echa, Echa segera turun lalu membuka helm nya.
" Mau mampir dulu? " Tanya Echa
Rafi menggeleng.
" Gak usah, gue mau langsung balik. Besok mau gue jemput? " Tanya Rafi
Echa mengangguk kan kepalanya seperti anak kecil.
" Mau"
Rafi pun hilang dari pandangan Echa, Echa sangat senang. Rafi mengajaknya pergi ke sekolah bersama? Wow.
****
Rafi saat ini sedang berbaring di tempat tidur nya. Ia bergumam sendiri dan membuat dirinya bingung." Apa gue suka sama dia? Kenapa? Apa benar gue suka sama dia? " Gumamnya frustasi.
Rafi mengingat ingat yang di lakukan gadis itu. Membawakannya bekal setiap hari, kadang di buatkan kue keju, walau terkadang Rafi risih dengan hal itu entah kenapa ia merasa senang.
" Ah gak tau gak tau, cewek emang bikin pusing!!! "
*****
Pagi ini mereka berdua berangkat ke sekolah bersama. Mereka pun masuk ke dalam kelas. Meli belum datang dan Echa ke toilet sebentar. Namun belum sampai ke toilet ia melihat gadis cantik berambut panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boba
Teen FictionFOLLOW DULU BARU BACA, SESUDAH BACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE! Seorang gadis maniak boba, memiliki keluarga yang berantakan. Berharap pada lelaki yang berstatus pacarnya agar memberinya kehangatan sepanjang waktu. Namun sang pacar lebih mem...