8

114 19 2
                                    

Sebelum baca cerita budayakan untuk melihat note nya.

Jangan lupa abis baca vote dan coment, jangan lupa share ke temen kalian + follow akun author.

Ada yang penasaran?

1
2
3

Selamat membaca!!!



Plakkk

Rafi merasakan pipinya panas setelah di tampar. Ia menatap sang pelaku dengan tatapan ingin meminta penjelasan.

" Temen gue itu cewek baik, jangan lo sakitin bodoh !"

Rafi terdiam mencerna ucapan Meli. Ya itu Meli. Siapa lagi gadis pemberani yang menampar lekaki di depan umum?

" Lo minta maaf sama dia pulang sekolah! " Peringat Meli dengan tatapan mata tajam.

Gadis itu tak pernah main main dengan ucapan nya. Rafi mengehela nafas kesal.

" Baru aja keluar dari ruang kesialan, dapet sial lagi"

Ia beranjak masuk ke dalam kelas. Hari ini sangat menyebalkan.

****

" Echa"

Echa menoleh ke sumber suara, melihat Rafi yang berlari mengejarnya.

" Pulang bareng gue " Rafi menggandeng tangan Echa untuk menaiki motornya.

Motor Rafi beranjak dari parkiran sekolah. Disana Sia tersenyum penuh arti.

***

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam menikmati angin sore. Tepat sepuluh menit perjalanan mereka sampai di taman.

" Maaf, gue tau kalo gue keterlaluan sama lo" Ucap Rafi sambil menundukkan kepala nya.

Echa hanya tersenyum tipis, sangat tipis.

" Iya gak pa-pa kok, kan kalian emang deket" Echa memainkan jari nya sambil menunduk.

" Mau ice cream? " Tawar Rafi, Echa yang mendengar tawaran itu langsung menatap Rafi berbinar mengiyakan. Rafi terkekeh lalu segera memesan ice cream.

" Vanila atau coklat? "

" coklat "

mereka kembali duduk di taman, lalu menikmati es krim yang di beli Rafi.

" Mau pulang" Pinta Echa karna hari sudah sore, Rafi pun mengiyakan lalu mereka segera beranjak dari sana.

Saat sedang di perjalanan ponsel Rafi berdering terus menerus. Ia berhenti di pinggir jalan lalu mengambil ponsel nya dari saku celana.

Tertera nama Sia disana.

" Halo"

" fi, badan gue demam lo bisa jemput gue ke rumah? Gue mau ke rumah sakit"

" Oke otw "

Echa hanya diam, namun ia memberanikan diri untuk bertanya padanya.

" Ini bukan arah rumah gue " Jelas Echa.

" Ke rumah Sia dulu, gue mau bawa dia ke rumah sakit"

Echa hanya terdiam, lalu mengangguk toh menurutnya hanya ikut ke rumah sakit bukan?

Namun, saat di sana hal tak terjadi terduga. Bukannya bersama Rafi, melainkan Echa di turuni di tepi jalan.

" Kenapa? " Tanya Echa

" Gue mau bawa Sia ke rumah sakit, lo bisa kan pulang sendiri? Cuma naik angkot aja kok " Ucap Rafi seenak jidat lalu membawa Sia kerumah sakit.

Hatinya hancur, padahal ia sudah berpikir bahwa akan pergi bersama. Tapi ternyata malah di turuni di tepi jalan.

BobaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang