A.13

4.4K 698 113
                                    

Sorry for typo(s)


Dalam dunia medis penanganan kanker, tidak ada istilah sembuh maupun sembuh total melainkan remisi atau survival rate. Seperti yang dialami oleh Jaemin masa kecil dulu setelah kemoterapi, kemungkinan ia bisa disebut remisi karena tidak ditemukannya lagi sel kanker dalam tubuh. Namun, bukan berarti tidak datang ke dokter lagi. Setidaknya, pasien melakukan kontrol antara tiga atau enam bulan sekali.

Lalu, survival rate yaitu yang dimaksud adalah kemungkinan rata-rata pasien kanker bertahan hidup.

Survival rate bisa mencapai lima tahun lebih, itu berarti pasien bisa bertahan hidup selama lima tahun ke depan atau lebih. Kembali lagi ke poin pertama, walaupun pasien sudah menjalani pengobatan dan melewati survival rate, harus tetap rajin kontrol pada dokter juga untuk mengantisipasi munculnya kanker kembali.

Mungkin dulu, kesombongan Jaemin telah sembuh dari kanker menjadikan dirinya berada di posisi sekarang.

Kemudian, Yuta yang paling merasa sakit atas berita ini melontarkan pernyataan, "Jadi, kemoterapi atau tidak, hasilnya sama saja? Itu tidak akan menolong anakku lagi?"


Bukan Jaehyun yang menangani putra Nakamoto tersebut. Usianya lebih dewasa, pengalaman menangani pasien kanker dengan baik. Pria itu tersenyum memamerkan lesung pipi, berdiri dengan tegap dan sopan di hadapan Yuta meskipun usia mereka cukup jauh.

"Saya jelaskan ya? Semoga Anda bisa memahami," ucapnya lembut ketika mendapat anggukan dari lelaki Nakamoto tersebut, pria bername tag Choi Siwon itu memulai, "Secara umum, kemoterapi itu merusak dengan mengganggu, menghentikan dan menghambat mekanisme pertumbuhan sel kanker."

Jaemin berbaring di atas ranjang dengan bantuan oksigen. Setelah menjemput sang ayah di bandara, belum sampai di rumah sakit saja tubuhnya sudah melemah. Mimisan terjadi dalam dekapan Yuta, yang mana membuat lelaki itu menyuruh Jaehyun untuk melajukan mobil dengan cepat. Tubuh kurusnya dibopong oleh beliau untuk kembali ke kamar dan diberi penanganan.


Maniknya berkedip lemah menatap kedua lelaki dewasa yang sedang beradu pandang, ia tahu bahwa sang Ayah sedang menahan amarah di sana. Dari sikap saja bisa dilihat, beliau melipat kedua tangan di depan dada dengan tatapan tajam. Namun, ia tetap diam untuk mendengarkan sang dokter yang sedang melanjutkan penjelasan.


"Kemoterapi pun ada macam-macam. Misalnya, Anda sebuah sel kanker. Ada obat yang melihat dari depan, belakang dan samping. Maka dari itu, yang namanya obat kemoterapi bisa dua sampai tiga sekaligus karena berusaha untuk membunuh atau paling tidak menghentikan sel kankernya dari berbagai arah," pandangannya beralih pada Jaemin yang tidak bersuara sedikit pun, "Katakanlah karakteristik kanker terdiri dari satu miliar sel dalam tubuh. Jika 999 juta lolos kemoterapi tapi ada satu sel tertinggal, dia bisa tumbuh menjadi sel kanker baru dan menyerang sel sehat dalam beberapa tahun ke depan. Itulah mengapa kanker bisa datang kembali. Dan pengobatan kanker tidak menjamin kesembuhan seratus persen, terutama bagi pasien yang baru didiagnosis kanker pada stadium akhir."

Setiap manusia juga berakhir dengan kematian, kan?



***


Seperti yang dikatakan Siwon, kanker dengan stadium akhir benar-benar menyiksa. Setiap malam berkeringat banyak, padahal seharian ia berada di atas ranjang, tetapi tubuh tetap merasa lelah. Yuta selalu berada di sampingnya, seperti kegiatan saat masa kecil, dahinya diusap secara lembut untuk mendapat kenyamanan saat berbaring. Pria dengan senyum yang memikat telah berubah.

Untuk Jaehyun sendiri, ia telah mengetahui sifat asli pria yang lebih tua darinya tersebut jika menyangkut tentang Jaemin. Sosok yang ramah dan baik bisa berganti menjadi keras dan protektif, Yuta selalu meminta yang terbaik bagi kesehatan putranya. Tak peduli berapa biaya yang dikeluarkan.

Amata✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang