𝐃𝐄𝐋𝐈𝐂𝐀𝐓𝐄 ☽︎

𝐄 𝐌 𝐈 𝐋 𝐘

Emily Dawson adalah anak kedua dari pasangan Joe Dawson dan Taylor Dawson. Keluarga Dawson merupakan Pure-blood yang terhormat dan tersohor di dunia sihir, tidak seperti keluarga berdarah-murni kebanyakan, Dawson rela bergaul dengan Muggle ataupun Half-blood dan tidak menganggap diri mereka superior karena status darah mereka.

Emily sangat luar biasa cantik untuk gadis seumurannya. Dia mempunyai mata berwarna hitam pekat, bibir merah merekah dengan bagian bawah lebih tebal, rambut bergelombang sepunggung hitam, dan pipi yang selalu merona. Saking cantiknya, banyak yang mengira kalau Emily adalah keturunan Veela, padahal kecantikan Emily berasal dari ibunya. Ditambah Emily yang sangat baik dan rendah hati, menambah nilai plus dalam dirinya. Sifatnya yang periang dan ramah membuat nya disukai banyak orang, tak heran dia menjadi kesayangan di Keluarga Dawson.

Emily juga mewarisi salah satu kemampuan keturunan Dawson, yaitu legilimency dan occlumency. Bahkan dia satu-satunya penyihir yang terlahir dengan kemampuan seperti itu tanpa perlu belajar mengendalikan nya.

Berbanding terbalik dengan kakaknya. Alex Dawson, dengan sifatnya yang sangat dingin, jarang berbicara, bahkan tak segan-segan bersikap kasar terhadap orang lain, meskipun begitu dia hanya menunjukkan sisi cerewet dan kelembutannya pada orang yang disayanginya saja.

...

"Emily! Emily! Cepat kemari, makan siang sudah siap!"

"I'm coming Mom."

"Cepat bereskan bunga-bungamu Em, apa kau tidak lelah di teriaki terus daritadi?" David mengeluh, sepertinya dia jengah mendengar teriakan Taylor.

"Kau pulang duluan saja Dav, sedikit lagi aku selesai"

"Okay, bye."

Mengambil semua bunga yang tersisa, Emily berlari dari taman belakang rumahnya menuju ke pintu dapur secepat mungkin. Melihat Emily dari kejauhan, Alex yang berada di depan pintu dapur segera berteriak.

"Jangan lari-lari Emily, Mom tidak akan memakanmu!"

Seperti tuli, Emily tetap berlari dan berakhirlah dia diceramahi oleh sang kakak. Tak memperdulikan kakaknya, Emily memilih melesat ke dapur, meletakkan bunga-bunga nya di atas meja dan menyambar jus jeruk untuk memuaskan dahaganya.

"Where's Dad?"

"Di Kementrian."

"Bukannya hari ini libur?"

"Ayahmu di panggil karena ada urusan mendadak sayang."

Emily hanya diam, sedikit kesal. Padahal dia ingin memberikan bunga-bunga itu kepada ayahnya.

"Apakah kau sudah menyiapkan barang-barang mu untuk dibawa besok?" tanya Taylor.

"Su.."

"Kau sudah menanyakan itu sebanyak 4 kali Mom, dia sudah menyiapkannya dari 3 hari yang lalu" sela Alex.