25. Ginny is Safe

109 17 2
                                    

Emily dan Ron masih berusaha menggeser karang-karang itu, sampai beberapa menit kemudian terdengar teriakan Harry, "Emily! Ron! Ginny selamat! Dia bersamaku!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Emily dan Ron masih berusaha menggeser karang-karang itu, sampai beberapa menit kemudian terdengar teriakan Harry, "Emily! Ron! Ginny selamat! Dia bersamaku!"

Ron bersorak tersekat. Emily dan Ron melongok dari lubang cukup besar yang telah berhasil dibuat mereka di reruntuhan karang, melihat wajah Harry dan Ginny.

"Ginny!" Ron menjulurkan tangan ke dalam lubang untuk menarik Ginny lebih dulu kemudian Harry.

"Harry," kata Emily langsung memeluk Harry.

"Kau masih hidup! Aku tak percaya! Apa yang terjadi?" 

"Semuanya sudah berakhir, sudah— dari mana datangnya burung itu?" 

Fawkes sudah menukik turun dan melewati lubang.

"Dia milik Dumbledore," kata Harry, melepaskan diri dari pelukan Emily.

"Dan bagaimana kau bisa punya pedang?" tanya Ron, tercengang melihat senjata berkilat-kilat di tangan Harry.

"Akan kujelaskan kalau kita sudah keluar dari sini," kata Harry.

"Tapi..."

"Nanti saja," Harry berkata buru-buru, "Di mana Lockhart?"

"Di belakang situ," kata Emily, nyengir dan mengedikkan kepala ke ujung lorong, ke arah pipa air, "Dia parah banget. Ayo, kita lihat."

Dipimpin Fawkes, yang sayap merah lebarnya mengeluarkan cahaya lembut keemasan di dalam kegelapan, mereka berjalan kembali ke mulut pipa. Gilderoy Lockhart sedang duduk di sana, bersenandung tenang sendiri.

"Ingatannya hilang," kata Emily, "Jampi Memori nya berbalik menyerangnya sendiri, dan bukan menyerang kita. Sama sekali tak ingat siapa dirinya, atau di mana dia, atau siapa kita. Kusuruh dia ke sini dan menunggu di sini. Dia berbahaya bagi dirinya sendiri."

Lockhart menatap mereka semua dengan ramah. 

"Halo."katanya.

Harry membungkuk lalu menengadah, memandang pipa panjang gelap itu.

"Sudahkah kalian pikirkan bagaimana kita bisa kembali ke atas lewat pipa ini?" tanyanya kepada Emily dan Ron.

Mereka menggelengkan kepala, tetapi Fawkes si phoenix telah menukik turun dan sekarang melayang-layang di depan Harry, mata manik-maniknya cemerlang di dalam kegelapan. Dia menggoyang-goyangkan bulu-bulu ekornya yang panjang keemasan.

"Kelihatannya dia ingin kau memegang...," kata Emily, kelihatan bingung.

"Tetapi kau terlalu berat bagi seekor burung untuk ditarik ke atas." kata Ron.

"Fawkes," ujar Harry, "bukan burung biasa. Kita harus saling berpegangan. Ginny, pegang tangan Ron. Profesor Lockhart..."

"Maksudnya Anda," kata Ron tajam kepada Lockhart.

𝐃𝐄𝐋𝐈𝐂𝐀𝐓𝐄 ☽︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang