Oktober tiba, menyebar hawa dingin dan lembap di halaman dan ke dalam kastil. Madam Pomfrey, matron rumah sakit, disibukkan oleh wabah flu yang mendadak berjangkit di antara para staf dan murid-murid. Ramuan Merica mujarabnya manjur sekali, meskipun yang meminumnya jadi mengeluarkan asap dari telinga selama beberapa jam sesudahnya.
Ginny Weasley, yang sudah kelihatan pucat dan lesu, dipaksa minum oleh Percy. Asap yang bergulung dari bawah rambutnya memberi kesan bahwa seluruh kepalanya sedang terbakar.
Tetes-tetes air sebesar peluru memberondong jendela-jendela kastil selama berhari-hari, air danau naik, petak-petak bunga berubah menjadi kolam lumpur dan labu-labu kuning Hagrid membengkak menjadi sebesar gudang alat-alat berkebun.
Meskipun demikian, semangat Oliver Wood untuk tetap berlatih secara teratur tidaklah menyusut. Itulah sebabnya Harry, pada suatu Sabtu berbadai beberapa hari sebelum Hallowe'en, kembali ke Gryffindor dalam keadaan basah kuyup dan berlumur lumpur. Bahkan tanpa hujan dan angin, latihan mereka tadi bukan sesi yang menyenangkan.
Fred dan George, yang sudah memata-matai tim Slytherin, telah melihat sendiri kecepatan Nimbus Dua Ribu Satu. Mereka melaporkan bahwa tim Slytherin menjadi tak lebih dari tujuh bayangan kehijauan, meluncur membelah udara secepat jet.
...
"Pesta Ulang Tahun Kematian?" kata Hermione tajam, ketika Harry bergabung bersama Emily, Hermione, dan Ron di ruang rekreasi.
"Berani taruhan tak banyak orang hidup yang bisa bilang mereka pernah menghadiri pesta semacam itu— pasti menarik sekali!"
"Kenapa ada orang ingin merayakan hari kematian mereka?" tanya Ron, yang sudah mengerjakan PR Ramuannya separuh dan merasa sebal.
"Kedengarannya suram bagiku...." lemas Emily.
Saat Hallowe'en tiba, Harry menyesali janji untuk datang ke Pesta Ulang Tahun Kematian yang diucapkannya tanpa pikir panjang. Aula Besar sudah didekorasi dengan kelelawar-kelelawar hidup seperti biasanya, labu-labu kuning raksasa Hagrid sudah diukir menjadi lentera yang cukup besar untuk diduduki tiga orang dan ada gosip bahwa Dumbledore telah memesan rombongan penari tengkorak untuk hiburannya.
"Janji harus ditepati," Emily mengingatkan Harry dengan gaya ngebos, "Kau sudah berkata akan datang ke Pesta Ulang Tahun Kematian."
Maka pukul tujuh malam itu Emily, Harry, Ron, dan Hermione berjalan melewati pintu Aula Besar yang sudah penuh anak, lilin-lilinnya yang berkelap-kelip dan piring-piring emasnya berkilat-kilat mengundang. Mereka mengarahkan langkah menuju ruang bawah tanah.
Lorong menuju ke tempat pesta Nick si Kepala Nyaris Putus juga sudah diterangi dengan deretan lilin, meskipun efeknya jauh dari cerah, karena lilinnya adalah lilin-lilin runcing hitam pekat, dengan nyala biru, menyiramkan cahaya suram kematian bahkan ke wajah-wajah mereka yang masih hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐄𝐋𝐈𝐂𝐀𝐓𝐄 ☽︎
Fantasy𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 , 𝖺 𝗀𝗎𝗒 𝗐𝖺𝗌𝗍𝖾𝗌 𝖺 𝗅𝗈𝗍 𝗈𝖿 𝗌𝗍𝗎𝖿𝖿 𝗈𝗇𝗅𝗒 𝖻𝖾𝖼𝖺𝗎𝗌𝖾 𝗁𝖾'𝗌 𝖺 𝗋𝗂𝖼𝗁 𝖽𝗈𝗎𝖼𝗁𝖾 𝖺𝗇𝖽 𝖿𝗂𝗇𝖽 𝖺 𝗀𝗂𝗋𝗅 𝗐𝗁𝗈 𝗁𝖺𝗍𝖾𝗌 𝖻𝗎𝗍 𝖼𝗁𝖺𝗇𝗀𝖾𝗌 𝗁𝗂𝗆 𝖺𝗍 𝗍𝗁𝖾 𝖾𝗇𝖽.