34. Milly and Ollie

166 23 1
                                    

1799 words

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1799 words

"Profesor McGonagall, apa yang sebenarnya terjadi?" Emily yang basah kuyup bertanya di tengah-tengah kerumunan sesak anak-anak yang berlarian untuk melihat keadaan Harry.

"Dementor seharusnya tidak ada disana," kata Profesor McGonagall, "Tapi tenang saja, Dumbledore akan segera berbicara dengan Kementrian."

Tepat saat itu Cedric muncul dari balik bahunya. Tubuhnya basah dan dipenuhi lumpur.

"Tolong, Profesor McGonagall," kata Cedric terengah-engah, "Gryffindor pantas mendapatkan pertandingan ulang,"

"Maaf Mr Diggory, Hufflepuff menang dengan adil dan jujur," kata Profesor McGonagall, "Sekarang jauhilah masalah dan selamat siang." Profesor McGonagall pergi dari hadapan mereka.

"Apakah kau baik-baik saja?" tanya Emily, saat sudah mengalihkan pandangannya pada Cedric.

"Aku? Ya, aku baik-baik saja," jawabnya, "Harry mendapatkan yang terburuk."

"Baiklah, kalau begitu aku harus pergi menjenguknya dulu," Emily tersenyum manis dan segera menuju ke rumah sakit.

"Thanks," kata Cedric cepat, membuat Emily berbalik, "For checking me,"

"Anytime," Emily mengedipkan sebelah matanya dan segera berlari menuju Hospital Wings.

"Astaga, penampilannya sangat kacau tapi mengapa dia terlihat begitu mempesona?" gumam Cedric, menatap kepergian Emily.

...

"Untung tanahnya lembek."

"Kukira dia mati."

"Tapi bahkan kacamatanya pun tidak pecah."

Emily mendengar suara itu saat dia memasuki Hospital Wings. Tim Quidditch Gryffindor, berlumur lumpur dari kepala sampai ke kaki, mengerumuni tempat tidur Harry. Ron dan Hermione juga ada, basah kuyup sama sepertinya.

Emily berjalan ke arah mereka dan bergabung diantara Ron dan Hermione.

"Darimana saja kau? Kukira kami kehilanganmu di kerumunan tadi." Hermione berbisik pada Emily.

"Aku hanya menemui McGonagall tadi," kata Emily.

"Dia terlihat agak pucat, bukan?" kata Ron sehingga Emily berkata, "Pucat?! Dia baru saja terjatuh dari sapunya, Ronald! Apa yang kau harapkan?"

"Yeah, Ron, ayo kita lempar kau dari menara Astronomy dan lihat seperti apa rupamu setelahnya," kata Fred, yang pucat pasi di balik lumpurnya.

"Mungkin lebih bagus daripada yang biasanya," kata George.

Dan saat itu juga mata Harry terbuka.

𝐃𝐄𝐋𝐈𝐂𝐀𝐓𝐄 ☽︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang