Melainkan Quirrell.
"Anda!" Harry kaget.
"Aku tahu itu bukan Snape, tapi tak kusangka kalau," kata Emily sedikit terkejut.
Quirrell tersenyum. Wajahnya sama sekali tidak berkedut.
"Ya, aku," katanya tenang. "Aku sudah bertanya-tanya apakah aku akan bertemu kau disini, Potter. Dan Dawson, apa yang kau lakukan disini?"
"Tetapi saya kira— Snape..."
"Severus?" Quirrell tertawa dan tawanya bukan tawa gemetar seperti biasanya, tetapi dingin dan melengking.
"Ya, Severus memang kelihatannya tipe yang cocok, ya? Dirinya sangat berguna, menyambar nyambar seperti kelelawar liar. Dibanding dia, siapa yang akan mencurigai P-profesor Q-Quirrell y-yang g-gagap dan m-menimbulkan b-belas kasihan?"
"Tetapi Snape mencoba membunuh saya."
"Sudah kubilang Harry, bukan dia." bisik Emily.
"Bukan, bukan, bukan. Aku yang mencoba membunuhmu. Temanmu, Miss Granger, tanpa sengaja menabrakku sampai jatuh ketika dia buru-buru mau membakar jubah Snape dalam pertandingan Quidditch itu. Dia memutuskan kontak
mataku denganmu. Beberapa detik saja lagi aku pasti sudah berhasil menjatuhkanmu dari sapu. Aku pastilah sudah berhasil sebelumnya, seandainya Snape tidak menggumamkan mantra penangkal, berusaha menyelamatkanmu.""Snape berusaha menyelamatkan saya?"
"Tentu saja," kata Quirrell dingin.
"Menurutmu kenapa dia ingin menjadi wasit dalam pertandinganmu berikutnya? Dia berusaha memastikan aku tidak melakukannya lagi. Lucu juga...
dia tak perlu khawatir. Aku tak bisa berbuat apa-apa karena Dumbledore nonton. Semua guru lain mengira Snape berusaha menghalangi Gryffindor menang, dia memang
membuat dirinya tidak disukai... dan benar-benar membuang waktu sia-sia, toh setelah semua usaha itu, aku akan membunuhmu malam ini."Quirrell menjentikkan jari-jarinya. Tiba-tiba seutas tali membelit Emily dan Harry erat-erat.
"Kau terlalu ingin tahu dan terlalu suka ikut campur kalau dibiarkan hidup, Potter. Dawson, sebenarnya aku tidak ada niatan untuk membunuhmu tapi karena kau sudah disini berarti aku harus membunuhmu juga."
Harry menatap Emily dalam, dia merasa bersalah.
"Berkeliaran di malam Hallowe'en seperti itu, tahu-tahu kau sudah melihatku datang untuk melihat apa yang menjaga batu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐄𝐋𝐈𝐂𝐀𝐓𝐄 ☽︎
Fantasy𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 , 𝖺 𝗀𝗎𝗒 𝗐𝖺𝗌𝗍𝖾𝗌 𝖺 𝗅𝗈𝗍 𝗈𝖿 𝗌𝗍𝗎𝖿𝖿 𝗈𝗇𝗅𝗒 𝖻𝖾𝖼𝖺𝗎𝗌𝖾 𝗁𝖾'𝗌 𝖺 𝗋𝗂𝖼𝗁 𝖽𝗈𝗎𝖼𝗁𝖾 𝖺𝗇𝖽 𝖿𝗂𝗇𝖽 𝖺 𝗀𝗂𝗋𝗅 𝗐𝗁𝗈 𝗁𝖺𝗍𝖾𝗌 𝖻𝗎𝗍 𝖼𝗁𝖺𝗇𝗀𝖾𝗌 𝗁𝗂𝗆 𝖺𝗍 𝗍𝗁𝖾 𝖾𝗇𝖽.