20. The Polyjuice Potion

133 24 0
                                    

Serangan ganda kepada Justin dan Nick si Kepala-Nyaris-Putus mengubah yang sebelumnya kegugupan menjadi kepanikan besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serangan ganda kepada Justin dan Nick si Kepala-Nyaris-Putus mengubah yang sebelumnya kegugupan menjadi kepanikan besar. Anehnya, nasib Nick si Kepala-Nyaris-Putuslah yang paling membuat khawatir orang-orang. Apa yang mungkin berbuat begitu kepada hantu, orang-orang saling bertanya, kekuatan mengerikan apa yang bisa merusak orang yang sudah mati. Orang-orang berebut memesan tempat duduk di Hogwarts Express agar anak-anak bisa pulang Natal nanti.

"Kalau begini caranya, tinggal kita yang ada di sini," Ron berkata kepada Emily, Harry, dan Hermione, "Kita, Malfoy, Crabbe, dan Goyle. Wah, bukan main asyiknya liburan Natal nanti."

Crabbe dan Goyle, yang selalu melakukan apa yang dilakukan Malfoy, telah mendaftar untuk tinggal selama liburan juga.

"Tidak lama lagi," kata Hermione dengan nada puas, "Ramuan Polijus sudah hampir siap. Kita akan segera mendengar pengakuannya."

...

Tak seorang pun, bahkan orang yang sedang ketakutan akan minum Ramuan Polijus nanti, tidak bisa menikmati makan malam Natal di Hogwarts. Aula Besar kelihatan megah sekali. Di situ tak hanya ada selusin pohon Natal berselimut salju dan untaian tebal holly dan mistletoe yang dipasang bersilang-silang di langit-langit, tetapi salju sihiran berjatuhan, hangat dan kering, dari langit-langit.

Dumbledore memimpin mereka menyanyikan beberapa lagu Natal favoritnya. Semakin banyak minuman keras yang diteguk Hagrid dari pialanya, semakin menggelegar pula suaranya. Percy, yang tidak menyadari Fred telah menyihir lencana Prefeknya sehingga tulisannya sekarang menjadi "Pitak", berkali-kali bertanya kepada mereka kenapa mereka cengar-cengir terus. Harry dan Ron baru saja menghabiskan porsi ketiga puding Natal mereka, ketika Emily mengajak mereka meninggalkan aula untuk melaksanakan rencana mereka malam itu.

"Kita masih memerlukan sedikit bagian tubuh orang-orang yang menjadi sasaran kita," kata Emily tegas, seakan dia menyuruh mereka ke supermarket untuk membeli bubuk pencuci, "Dan jelas, paling baik kalau kalian bisa mendapatkan sesuatu dari Crabbe dan Goyle. Mereka kan sahabat Malfoy, dia akan menceritakan segalanya kepada mereka. Dan kita juga perlu memastikan Crabbe dan Goyle yang asli tidak muncul selagi kita menginterogasi Malfoy."

"Kami sudah memikirkan segalanya," Hermione meneruskan dengan lancar, mengabaikan wajah keheranan Harry dan Ron.

Dia menunjukkan dua potong kue cokelat besar. 

"Ini sudah kuberi Ramuan Tidur sederhana. Yang harus kalian lakukan tinggal memastikan Crabbe dan Goyle menemukan kue-kue ini. Kalian tahu betapa rakusnya mereka, mereka pasti akan memakannya. Begitu mereka tertidur, cabut beberapa helai rambut mereka dan sembunyikan mereka dalam lemari sapu."

Harry dan Ron saling pandang dengan ragu-ragu.

"Hermione, kurasa tidak..."

"Hal itu bisa saja tidak berjalan sesuai rencana..."

Tetapi mata Hermione berkilau tajam, tak berbeda dengan kilau yang kadang-kadang tampak di mata Profesor McGonagall.

"Ramuan itu tak ada gunanya tanpa rambut Crabbe dan Goyle," kata Emily tegas, "Kalian ingin menyelidiki Malfoy, kan?"

𝐃𝐄𝐋𝐈𝐂𝐀𝐓𝐄 ☽︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang