.
.
.
.
.
"Oh ya? Saking ga ada kerjaan sampai perlu kagum sama orang lewat ya?" Tanya nya lagi, semua karyawan tadi yang sibuk mengerjakan tugasnya diam diam memasang telinga mereka. Siapa orang ini berani membuat keributan disini?
"Ekhm!" Tiba tiba irene datang bersama seulgi menginterupsi kegiatan karyawam lainnya.
Semua orang disana kini memandang irene, "Ada apa ini?" Tanya irene memandang krystal
"Biar saya saja yang menjelaskan. Begini sajangnim, ada orang saya tidak tau darimana asalnya hanya karena dia datang bersama nona krystal dia jadi seenaknya saja" Sindir seorang karyawan pada jisoo.
"Ck, dasar lintah" Ucap jisoo membuat semua orang menatapnya, karyawan yang tadi menyindirnya bahkan jelas jelas menatapnya dengan tatapan tidak suka.
"Dia itu a-" Jisoo menyela saat irene belum sempat menyelesaikan ucapannya karena dia tidak mau disebut adik oleh irene.
Jisoo menatap tajam pada irene yang hendak menyebut dirinya adik, "Memang kamu punya apa sampai berani padaku?" Tanya jisoo
Irene dan krystal yang mengerti bahwa jisoo masih tidak ingin disebut adik hanya bisa menghela nafas. Wendy dan seulgi hanya bisa memberi senyum tipis.
"Maaf tapi perilaku anda tidak sopan, semua karyawan memandang anda karena kagum dan anda memarahi mereka? Ah, jangan jangan anda tidak lulus sekolah ya hingga berperilaku seperti itu" Ucap karyawan itu membuat dahi jisoo berkedut.
"Yak! Kamu!" Seulgi ingin membela jisoo tapi jisoo mengisyaratkan untuk tidak ikut campur.
"Oh benarkah? Kalau sampai yang lebih rendah pendidikannya dari saya, saya mau anda berlutut" Ucap jisoo menantang karyawan tersebut. Lancang sekali dia berkata seperti itu.
"Baik, saya terima. Saya lulusan di salah satu universitas terbaik di seoul, saya rasa anda bahkan tidak perlu menyebutkan nama universitas anda karena tidak terkenal atau bahkan tidak lulus bukan?" Ucapnya percaya diri menghina jisoo. Irene dan krystal saat ini sedang mati matian menahan diri untuk tidak menghajar orang ini. Tapi irene dan krystal juga penasaran dengan jisoo karena dia pergi saat kelas 2 SMA.
Atensi jisoo teralih oleh tv yang saat ini menampilkan seorang yang dihormati oleh orang orang di dunia internasional karena karyanya.
"Hah! Anda bahkan tidak bisa memberitahukan pada saya bukan?" Ucap karyawan itu lagi.
Jisoo hanya melirik sekilas pada karyawan itu dan tersenyum miring. Dia mengambil hpnya dan menelpon seseorang.
Disaat yang bersamaan dalam tv tersebut orang yang disebut john merasakan hpnya bergetar.
Fyi : yg di bold itu suara dalam tv
"Hallo?"
"Apa lo lagi diwawancara?" Tanya jisoo
"Ya"
"Coba lo speaker"
"Ok"
Sang karyawan mulai berkeringat dingin. Tidak mungkinkan orang didepannya ini teman dari john orang yang disegani karena kepintarannya dalam teknologi yang mampu orang yang menentangnya bertekuk lutut dalam ilmunya.
"Ada apa?"
"Gue barusan dihina loh"
"Siapa yang berani? Apa hubungannya sama gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
With You // JENSOO
RomanceJisoo kembali setelah sekian lama pada keluarga yang dibencinya. Setelah meninggalkan keluarga nya 6 tahun yang lalu, kini ia hadir dalam pesta pertunangan kakaknya Setelah meninggalkan keluarga nya 6 tahun yang lalu, kini ia hadir dalam pesta pertu...