Up karna mood lagi bagus.
Tau gak penyebabnya?Ya karena Jisoo 😭😭
.
.
.
.
.Dokter keluar dari ruangan yang langsung disambut oleh Jisoo. Dokter tersenyum melihat raut wajah khawatir keluarga pasien itu.
"Gimana keadaannya dok?" Tanya Jisoo gugup
Dokter tersenyum dan melepas kacamatanya. "Pasien sudah melewati masa kritisnya, dan sekarang butuh waktu untuk memulihkan diri. Untung tadi dibawa ke sini sesegera mungkin atau efeknya nanti lebih parah" Jelas dokter itu
Jisoo mengangguk, "Tapi yakin kan ga bakal ada apa apa?"
"Tenang aja mungkin butuh beberapa jam lagi untuk pasien siuman, sedangkan tangan dan kaki nya harus diberi gips karena mengalami beberapa patah tulang. Tapi bakal cepet sembuh kok. Oh ya apa bisa administrasi nya diurus segera supaya pasien bisa dipindahkan ke kamar?"
Jisoo langsung mengangguk dan berlari menuju ruang pembayaran, dirinya menyerahkan Black Card miliknya dan meminta untuk melunasi semua biaya pengobatan Krystal dan Jennie.
Setelah itu Krystal sedang dipindahkan ke kamar VVIP, sedangkan Nichkhun dari tadi pergi karena ada telepon.
Donghae, Wendy, dan Seulgi masih dalam perjalanan menuju ke Seoul karena dirinya baru saja dari perjalanan bisnis di Busan hingga akan tiba besok.
Jisoo mengetikkan pesan pada Tiffany untuk mengantar Yoona dan Irene pada kamar Krystal. Dirinya masih tidak mau memberi kabar secara langsung pada keluarganya.
Jisoo melihat Krystal yang terbaring lemah dengan kaki kanan dan lengan kiri yang digantung oleh perban.
"Huh, sayangnya tetep sayang sama lo walaupun lo udah nyakitin gue. Mungkin ini udah saatnya gue kembali ke kalian" Gumam Jisoo
"Nanti aja gue panggil lo kak lagi, gue masih coba membiasakan diri dulu" Ucap Jisoo dan mengelus kepala Krystal lalu duduk di kursi sebelah ranjang.
30 menit kemudian Yoona, Tiffany, dan Irene datang dan terkejut melihat Krystal yang diperban itu. Mereka juga melihat Jisoo tertidur disamping Krystal yang memegang lengan Krystal yang sedang tertidur itu.
Yoona dan Tiffany tersenyum melihat tangan Jisoo yang memegang tangan Krystal dan mencoba memindahkan Jisoo untuk tidur di sofa sementara Irene meletakkan selimut pada tubuh Jisoo kemudian mengecup dahi Jisoo.
.
.
.
.
.
.
.Terdengar suara bicara dari nenek dan kakek Lee membuat Jisoo perlahan membuka matanya, dia mengedarkan pandangan dan tertuju pada kakek dan nenek Lee kemudian Yoona dan Irene.
"Hoam.... "
"Lo nak, kamu udah bangun toh" Ucap nenek Lee
"Hm, halmoni" Gumam Jisoo masih mengumpulkan nyawanya
Jisoo bangun dan mencuci muka di toilet kemudian dirinya beranjak pergi.
"Loh mau kemana Ji?"
"Mau ke Jennie dulu" Ucap Jisoo singkat
Setelah Jisoo pergi, nenek dan kakek Lee bertanya pada Yoona dan Irene tentang hubungan Jensoo itu.
"Eh, aku gak tau sama sekali"
"Duh appa kan tau Jisoo masih ga mau ngomong sama aku" Ucap Yoona lirih membuat nenek Lee tersenyum dan mengelus punggung Yoona
"Sabar, perlahan tapi pasti oke?"
Yoona mengangguk dan tersenyum. Sejak Jisoo pergi, dirinya sadar bahwa apa yang dilakukan olehnya itu sangat diluar batas dan membuat anak bungsunya kecewa, narah, dan sedih padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You // JENSOO
RomanceJisoo kembali setelah sekian lama pada keluarga yang dibencinya. Setelah meninggalkan keluarga nya 6 tahun yang lalu, kini ia hadir dalam pesta pertunangan kakaknya Setelah meninggalkan keluarga nya 6 tahun yang lalu, kini ia hadir dalam pesta pertu...