WY [16]

1.7K 304 25
                                    


Gara gara mbak jis gw jadi rajin up 😭😭
Sampe skrg aja mood gw masih bagus ☺

.
.
.
.
.

"Gimana yer? Ada perkembangan pelacakan pelakunya?"

"Hah.... Belum ada. Jejaknya aja bersih, bahkan dibersihkan sangat rapi" Keluh Yeri karena seharian dirinya harus kesana kesini untuk melihat cctv dan saksi mata

"Pelaku pergi ke wilayah para penjahat berkumpul yang daerah nya gak ada cctv. Mungkin aja salah satu preman atau penjahat disana dibayar" Jelas Yeri

Sehun mengangguk, "Gue juga ada pikiran ke sana. Tapi rasanya terlalu melimpahkan semua ke para penjahat itu gak sih? Sementara dalangnya santai santai"

Yeri menegakkan tubuhnya, berpikir sebentar dan melebarkan matanya. Kenapa dirinya berpikiran sempit seperti itu?

Sehun mengetikkan pesan pada Jisoo untuk memberitahukan hal ini.

"Oh ya kak sehun, lo kenal sama cewek itu ya?"

Sehun mengangguk, "Mantan gue" Jawabnya singkat membuat Yeri melotot. Seingatnya perwira berpangkat tinggi itu terkenal sebagai es batu yang hubungannya tidak pernah terekspos. Berarti cewek tadi hebat bisa menaklukkan es batu seperti pria dihadapannya itu.

****












"Krystal gimana keadaanya?" Tanya Donghae yang baru saja sampai

Awalnya rencana pulang Donghae besok tapi mendengar kecelakaan putrinya, sebagai ayah dirinya harus berasa di sisi anaknya sesegera mungkin.

Seulgi dan Wendy juga ikut melihat Krystal. Seulgi mengajak Irene untuk berbicara di luar ruangan, sementara Wendy masih mengamati kekasihnya itu yang tertidur dengan wajah polosnya.

Wendy merasa tidak berguna sebagai kekasihnya, dirinya tidak berada di sisi Krystal di saat saat keadaan genting dan malah berada di luar kota.

Melihat wajah sedih Wendy, Donghae menepuk punggungnya untuk memberikan semangat.

"Kalau kamu aja sedih, gimana perasaan Krystal nanti?"

Ucapan Donghae itu sukses membuat wajah Wendy berubah menjadi tidak terlalu sedih.

Tak lama kemudian Yoona masuk diiringi wajah kebingungan. "Sayang, kamu udah bayar administrasi ruang rawat Krystal sama Jennie?"

Donghae mengernyit, dirinya baru saja sampai siapa yang kepikiran untuk membayar administrasi terlebih dahulu? Tentu saja pikirannya saat itu terpusat pada Krystal.

Donghae menggeleng, lalu Yoona beralih pada Wendy. "Kamu yang urus wen?"

Wendy ikut menggeleng. "Aku, Seulgi, sama Papa langsung ke ruangan Krystal. Ga ada yang urus administrasi"

Yoona bingung, siapa memang yang sudah membayar karena tagihan tersebut tertulis lunas untuk perawatan Jennie dan Krystal.

Tok. Tok.

Bunyi pintu terketuk setelah itu Jisoo masuk dengan wajah datar.

"Sayang, kamu udah makan? Habis dari mana?" Tanya Yoona memberanikan dirinya untuk berbicara pada putri bungsunya itu

"Udah. Habis dari Jennie"

Walaupun mendapat jawaban singkat dari anaknya tetap saja Yoona merasa senang karena setidaknya Jisoo mau menjawab pertanyaannya bukan mengabaikan.

Donghae keluar untuk menerima panggilan yang tak lama dirinya masuk kembali dengan wajah yang serius.

Donghae duduk di sofa sambil memijat kepalanya, sementara Jisoo menyandarkan tubuhnya pada dinding dan menatap Donghae.

With You // JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang