Terbalik

17.2K 950 213
                                    

Winwin 

x

Yuta
....

Entah sudah berapa kali, pemuda cantik itu menghela nafas. Harinya terasa cukup berat. Ingin duduk bersantai dengan secangkir teh hangat di balkon.

"Huuft, hari ini begitu berat. Terima kasih untuk diriku sendiri sudah menjadi sosok kuat hingga detik ini. Yosh!" Ucapnya dengan kepalan tangan meninju udara, senyum lebar terukir apik pada wajah manis tersebut.

Langkahnya terarah meunuju gerbang kampus. Sesekali melempar senyum pada teman yang ia kenal. Yuta memang anak yang ramah, dibalik wajahnya yang sering dikata galak.

Winwin menatap intens kekasihnya, siapa lagi kalau bukan Yuta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Winwin menatap intens kekasihnya, siapa lagi kalau bukan Yuta. Mereka sudah tak bertemu sebab kesibukan si manis. Daripada bercekcok dan berakhir Yuta menangis, akan lebih baik Winwin yang mengalah. Asalkan  Yuta tak lupa mengabari Winwin disela kesibukan.

"Hey, matamu bisa keluar laser jika menatap Kak Yuta seperti itu bodoh." Senggolan pada lengan Winwin membuatnya menoleh pada Jaehyun. Kekehan terdengar dari Winwin, ia hanya merasa malu terpergok memandangi kekasih manisnya.

"Kalau kau rindu padanya, coba saja menginap di apartemen milik Kak Yuta. Siapa tau kalian bisa melakukan hal romantis."

"Hal romantis yang kita lakukan kemarin?" Seru Johnny yang membuat Jaehyun membungkam mulut lelaki tua itu. Pipi Jaehyun bahkan sekarang Semerah tomat.

"Oh kalian bermain kemarin, pantas Jaehyun berjalan seperti pinguin. Lanjutkan saja aku juga tidak keberatan menjadi paman diusia muda" goda Winwin dengan cengiran menyebalkan. Johnny hanya mengarahkan telapak tangannya untuk melakukan tos, tentunya sangat setuju dengan candaan Winwin.

Winwin berlalu pergi, membiarkan Jaehyun yang memukuli Johnny. Ia akan menyusul Yuta pulang. Rindu ingin memeluk kekasihnya itu.

Yuta menoleh saat dirinya mendengar seseorang memanggilnya. Senyumnya merekah saat tau jika itu adalah Winwin. Yuta memutar tubuhnya, merentangkan tangan meminta Winwin memeluknya.

"Winwin aku rindu, rasanya aku ingin dipeluk terus" Yuta langsung diterjang dengan Winwin yang memeluk pinggangnya erat, lengan Yuta melingkar di leher Winwin. Menyandarkan kepalanya pada bahu yang lebih muda. Menghirup wangi parfum yang menenangkan dari area tengkuk Winwin.

"Aku akan terus memelukmu, bisa kita cuddle di apartemenmu?" Winwin hanya terkekeh merasakan anggukan Yuta pada lehernya. Kedua tangan kokoh tersebut turun pada pantat Yuta. Menepuk pelan kode agar Yuta melompat kecil. Dengan sigap Winwin menangkap tubuh Yuta yang lebih pendek.

"Winwin sudah makan belum? Tadi Yuu makan dengan Taeyong dan Ten. Mereka berdua jadian dan mentraktir di kantin kampus. Yuu makan cukup banyak, lihat pipiku jadi bulat."

Yuta menjauhkan sedikit badannya, membulatkan pipinya secara sengaja. Winwin terkekeh gemas. Sungguh ia ingin menerkam Yuta yang kelewat menggemaskan.

"Eh!" Pekik Yuta terkejut, saat Winwin mencium tepat dibibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Eh!" Pekik Yuta terkejut, saat Winwin mencium tepat dibibirnya. Seketika berkedip polos, bersembunyi di perpotongan leher Winwin seraya bergumam pelan.

"Aku tidak bisa mendengarmu sayang, katakan lebih jelas." Tangan Winwin berhasil membuka pintu apartemen. Dirinya menurunkan Yuta di meja dan berlalu ke dapur.

"Sayang, ingin minum apa?" Alis Winwin berkerut sebab Yuta yang tidak kunjung menjawab. Dengan kilat menyambar sekotak susu coklat dalam lemari es. Menyusul Yuta yang masih terdiam diatas meja.

"Hey, apa aku melakukan kesalahan?"

Bukannya menjawab, Yuta malah melipat tangannya di dada. Menatap Winwin sebal dengan bibir mengerucut.

"Iya."

"Apa salahku? Coba jelaskan, aku akan memperbaiki diri." Tangan  Winwin terulur merapikan poni Yuta yang agak panjang.

"Tadi di tangga, Yuu minta cium masa ga dikasih. Pelit dih mau minta Lucas ajalah, bye sana pergi." Yuta hendak pergi sebelum Winwin menguncinya dalam sekejap.

"Baby boy." Suara Winwin yang cukup dalam membuat Yuta melirik dengan takut. Sungguh ia berharap tidak menyebut nama Lucas beberapa detik lalu.

"Mas, becanda doang itu. Masa iya Yuu minta cium ama kingkong. Mas inget lho besok ada tanding basket, kalau besok bangun kesiangan gimana hayoo tunda dulu ya." Bujuk Yuta yang membuat Winwin menatapnya kian tajam.

"Ga masalah sih ditunda atau nggak, tapi kalau ditunda nambah satu ronde lagi."

"Kok gitu, kasian Yuu lah. Iya Mas iya nambah rondenya. Kenapa sih seme tuh sukanya minta jatah mulu, kalian ga cape apa ya?"

"Dek, lagian kamu juga kalau dijatah sama Mas minta lebih. Segala ga mau ngejatah." Ejek Winwin pada Yuta yang sekarang pout.

End.

Na Yuta UkeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang