Jaemin x Yuta

2.9K 215 13
                                        

ini sad ending gaes. mo buat kalian nangis muahahaa

ini part 1 ya
kelanjutannya sama seme lain

jaemin menarik yuta pergi menjauh dari taeyong. ia muak melihat yuta yang sangat dekat dengan seniornya itu.

"aku ga suka kamu deket sama kak taeyong. tau kan kamu?!"

yuta disana. diam seribu bahasa. helaan nafas begitu ketara tanda berat perasaannya kini. ia menatap jaemin dengan senyum manisnya. tatapan yang menyembunyikan segala lukanya.

"aku deket sama taeyong karena dia temanku na, kami lebih dahulu kenal dan berteman akrab. lagipula yang kusukai itu kamu."

"tau ga sih tatapan taeyong ke kamu itu gimana?! seneng kamu dideketin taeyong gatel banget. ga inget kamu ada aku?"

detik itu juga. yuta dipatahkan hatinya. terus mencoba untuk tersenyum. terdengar kekehan pelan dari yuta. tentu jaemin kebingungan.

"kenapa kamu ketawa? bener omonganku?"

"tolong dengerin aku ngomong, jangan dipotong okey."

"okey kamu mau ngomong apa?"

jaemin terhenyak melihat tatapan yuta untuknya. pelupuk mata cantik itu berair. tapi tetap sebuah senyum pahit terpatri begitu apik.

"kamu tau ga sih secemburu apa aku lihat kamu sedeket itu sama renjun. okey aku tau dia temen kamu. tapi pernah kamu jadiin aku prioritas? aku bahkan kalah dari renjun."

yuta menangis. sungguh tersayat hatinya. pedih tak lagi dapat disembunyikan. biarlah kini luka yang ia pendam begitu lama tersalurkan.

"aku kehujanan nungguin kamu 3 jam buat jemput, kamu malah bilang nunggu renjun yang lagi nangis karena jeno. aku nunggu chatt dari kamu, kamu malah pergi sama renjun. aku tau kamu pernah cium renjun di kening. tapi kamu sering cium aku di bibir. tau ga bagiku, kamu ciuman kamu di bibir itu cuman nafsu. bukan sayang."

jaemin. tak pernah menduga yuta memendam semuanya. oh ayolah itu hanya beberapa bukan segalanya. yuta hanya mengatakan apa yang ia ingat dari sekian banyaknya.

"yuta, aku"

"diam aku belum selesai!"

jaemin mencoba menarik yuta untuk dipeluknya. namun yuta tak memberinya izin. tangan jaemin ditepisnya kuat. sisi rapuh yuta kembali. sisi dingin yang tak akan kembali menjadi hangat kembali.

"aku akui, pebampilanku tak seimut renjun. bahkan wajahku tak semanis dirinya. kalau kau memang mencintainya katakan lebih awal. jangan gunakan aku sebagai pelampiasan dari cintamu yang tak terbalas. berhentilah bersikap seolah peduli padaku. aku muak! aku sudah muak jaemin. pergilah, aku tidak membutuhkanmu."

yuta berdiri tegap. berusaha menghapus air matanya dengan tangan yang juga mencegah sentuhan jaemin pada dirinya. sudah cukup lukanya. sudah cukup kecewanya.

"tolong setelah ini, jangan jadikan orang lain sebagai pelampiasan dari renjun. terima kasih atas waktunya dan kenangan semunya. ayo akhiri sampai disini. aku  nakamoto yuta, menyatakan bahwa disini aku menyerah untuk mendapatkan na jaemin seutuhnya. aku permisi"

yuta melepasnya. jaemin tak pernah berpikir sejauh ini. orang yang selalu sabar dengannya kini memilih pergi. kalau boleh jujur sungguh sakit kini ia rasakan.

"kak, hey tunggu!"

jaemin mencoba meraih yuta. namun telat yuta telah masuk dalam taksi. menutup pintu dengan cepat saat dirasa jaemin mencoba mendekatinya.

"hey, ayo buka pintunya. aku mohon. kak tolong."

jaemin masih berusaha. mengetuk jendela belakang taksi. mecoba menarik pintu. nihil didapatinya. perlahan taksi melaju. meninggalkan jaemin yang berusaha berlari mengejar yuta.

"pak tolong percepat, saya harus ke bandara."

malam itu, tepat saat hujan mengguyur kota. tepat pula sebagai akhir dari hubungannya dengan jaemin. biarlah hatinya yang rapuh terluka saat ini. kemudian hari ia akan lebih waspada dalam menentukan siapa pemilik hatinya.

"halo taeyong, ah kau sudah di bandara. aku sedang dalam perjalanan. tunggu disana. iya dasar cerewet. aku tidak lupa dengan tiketku kok."

sampailah yuta di bandara. bertemu doyoung, taeyong dan jaehyun disana. ketiganya menatap yuta kaget. sungguh yuta terlihat begitu kacau dan menyedihkan.

"yuta, apa yang terjadi?"

"berakhir. sudah berakhir semuanya." jaehyun membawa yuta ke pelekukannya. yap dua uke itu berpelukan. taeyong dan doyoung hanya bisa diam tak tau harus berbuat apa.

"bajingan itu benar-benar."

"tenangkan dirimu doy, kita hanya perlu membantu yuta pergi dan menutupinya. biarkan penyesalan menjadi karmanya."

mereka berpamitan. mengantar yuta mengejar mimpinya ke amerika. melepas kepergian teman paling baik yang mereka dapat.

"kami akan merindukanmu. jaga diri ya"

"aku pastikan kembali dan bawa oleh-oleh"

saat yuta memasuki pesawat. mencari bangkunya. ternyata berada di dekat jendela. melihat keadaan yang hujan dan kacau sama seperti hatinya.

"jaemin, sehat selalu. terima kasih."

....

jaemin berada di depan pintu apartemen yuta. ia ingin menemui yuta. meminta kesempatan untuk terakhir kalinya. belum sempat mengetuk, ten menyapanya di ujung lorong.

"lho jaemin disini? apa jaemin yang akan tinggal di kamar yuta?"

"hah? apa maksudnya?"

"yuta kan sudah pindah kemarin malam, dan kemarin juga dia pamit untuk beasiswa. entah kapan kembalinya."

ten pergi. dan jaemin. ia merosot tepat di depan pintu. mungkin ini akhir dari ceritanya dengan yuta. ya semoga kedepannya yuta bertemu dengan orang yang tepat. bukan lelaki bajingan sepertinya.

bolehkah ia berharap, yutanya kembali padanya. tanpa mengurangi rasa cinta yuta sedikitpun. ia akan berubah. menunggu yuta dengan memperbaiki diri. agar bisa bersanding dengan pria jepang itu.

end

Na Yuta UkeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang