lanjut ga nih?!

2.3K 226 22
                                        

Lanjut lah masa enggak ye kan 🌚😏

....

"Hm? Apa aku mendengar sesuatu? Kurasa perlu mendengarnya lagi?"

Taeyong maju, perlahan dan pasti mengangkat dagu Yuta agar melihatnya. Tidak peduli dengan Johnny disebelah Yuta yang kini juga ikut memancing Yuta masuk perangkap.

"Ta-taeyong jebal"

Ya. Taeyog mendapatkan Yutanya masuk dalam perangkap. Kabut nafsu mulai tersirat pada maniknya yang menatap sayu. Tinggal sebentar lagi dan Yuta akan benar-benar kehilangan akalnya.

"Katakan dengan jelas sayang, apa yang kau inginkan?"

Tangan Johnny mengeluarkan kemeja depan Yuta yang dimasukkan ke dalan celana. Dengan sengaja menyenggol jr Yuta yang sedikit menegang.

"Taeyong bertanya, jawab dengan benar sayang. Atau kau ingin mendapat hukuman? Mungkin memang kau menginginkan untuk dihukum benar?"

"Tidak, kumohon jangan. Taeyong kiss me please. Aku ingin dicium. Please." 

Taeyong menarik Yuta mendekat dengan tarikan pada leher Yuta, mempertemukan bibir mereka. Mengawali ciuman panas mereka dengan sedikit terburu dan berantakan. Yuta? Jangan ditanya kewarasannya telah hilang begitu saja.

Hisapan pada bibir bawahnya. Gigitan, serta cengkraman kuat pada lehernya. Sudah cukup membuat kakinya seperti jelly. Terimakasih pada Johnny karena telah memangku Yuta.

"Mhh" Yuta kembali mendesah pelan disela ciuman panasnya dengan Taeyong. Melingkarkan tangannya pada leher Taeyong yang masih terbungkus rapi oleh dasi. Taeyong melesakkan lidahnya. Membelit lidah Yuta. Pejamkan mata, benang saliva serta remasan pelan pada surainya menjadi saksi betapa panasnya ciuman mereka.

"Mendongak sayang" deep voice. Entahlah harus selemah apa lagi Yuta dihadapan dua suaminya itu. Saat Yuta mendongak, saat itu pula Johnnya melepas celana kain yang Yuta kenakan. Tersisa boxer yang membungkus apik tubuh bagian bawah milik Yuta. Bahkan kini pantat Yuta tercetak dengan jelas.

"Astaga imutnya, hm aku menduga seberapa merahnya bulatan kecil ini? Apa kau tau akan Semerah apa sayang?"

"Tidak, aku tidak tau Johnny. Please show me." Yuta tak dapat berkonsentrasi tentunya. Pertama Taeyong membuat sebuah kissmark pada leher jenjangnya, dan kedua tangan Johnny yang meraba bagian belakangnya."

"Aw, babe lihatlah aku membuat kissmark yang begitu imut. Aku tau kau akan suka, akan ku buat banyak kissmark dengan kadar imut yang sama."

Johnny melepas dasinya. Menggunakannya untuk penutup mata Yuta. Sungguh Yuta didera gairah yang menggebu. Ia ingin segera mendapat apa yang ia inginkan, tapi tidak dengan Johnny dan Taeyong yang lebih memilih menyiksa Yuta dengan permainan mereka.

"Nikmati saja, kau tau dengan pasti kami tidak pernah mengecewakanmu. Anggaplah ini kejutan selamat datang."

"Akhh, please" desah Yuta. kini Taeyong menarik Yuta untuk maju selangkah. Membuka kemeja denim yang kebesaran. Hanya untuk menyibaknya, membuat bahu mulus Yuta tampak begitu jelas. Tidak berniat melepas kemeja tersebut.

Memilih nipple Yuta pelan, bergerak begitu pelan. Yuta ingin lebih, dan ia melakukan dengan memohon tentunya.

"Please Taeyong do me, give it to me, fuck me, make me Scream!" Yuta mulai mengeluarkan air matanya. Tentu Johnny dan Taeyong kesenangan bukan main. Itu berarti mereka dapat membawa Yuta ke surga dunianya.

"Shhush, anak manis tidak boleh berbicara kotor. Hm? Tapi bibir ini belum sepenuhnya kotor benar? Belum menghisap lolipopnya kan? What are you waiting for hun, suck me off" Taeyong kembali duduk dimeja Johnny. Membuka Zipper celananya. Mengarahkan tangan Yuta pada jr miliknya yang menegang.

Na Yuta UkeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang