Sp Seme Gemoy Uke Manly

3.4K 288 60
                                    

chapter terakhir dari Sp ini.
uwaah akhirnya, pada seneng pasti.
yok banyakin tekan bintang sama komen!!

oh iya pengen hendery uke!!
ayok dong yg suka hendery uke bagi cerita sini, apa buat aja ya? ntar semenya sapa?

oh iya kemarin tuh sempet kena mental brikdens kak. temenku bilang seleraku tuh aneh soal uke. karena ya aku lebih suka crackpair.

.......

"Oh, Lee Haechan hihi>•<" terdengar kekehan menggemaskan dari Yuta di ujung lobi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, Lee Haechan hihi>•<"
terdengar kekehan menggemaskan dari Yuta di ujung lobi. dekat pintu utama lebih tepatnya. Berlari dengan sedikit kepayahan. Mengingat tubuhnya terbungkus mantel cukup tebal dan besar. Yuta terlihat seperti pinguin yang berlarian.

Haechan menjeda langkahnya dan merentangkan tangan. Menunggu Yuta menubruknya dengan pelukan hangat. Merindukan sosok yang lebih tua, padahal baru sebulan ditinggal pergi ke London. Maklum saja selama dua tahun menjalani LDR.

"Hihi, hangat" ucap Yuta setelah menerjang Haechan dengan lompatan kecil. Tentunya Haechan menangkap Yuta, membawa tubuh itu dalam dekapan hangat. Mengecupi bahu Yuta yang tertutup mantel.

"Aku boleh mampir kan? Hingga jam makan siang kok, setelahnya pulang. Janji tidak mengganggu Haechan bekerja." Tatap Yuta dengan binar memelas, sedikit mengigit bibir bawahnya. Tak lupa jari kelingking tanda pengikat janji.

"Berhentilah bertingkah menggemaskan, kau hanya akan membuatku mati muda." Haechan menggeleng pelan tapi tetap melingkarkan jarinya pada kelingking Yuta.

Keduanya menjadi bahan gosip para karyawan. Tak heran mengapa boss mereka begitu menggilai si cantik dari Jepang ini. Selain cantik dia menggemaskan, baik pula. Sungguh romantis kan.

"Aku tadi bawa sekotak jajan dari stasiun. Tapi untukku sendiri. Haechan beli sendiri saja ya. Tadi uangku tidak cukup." Yuta menatap Haechan dengan cengiram penyesalan.

"Aku harus diet sayang, ingat kan aku mengalami gangguan pencernaan kemarin?" Haechan merapikan rambut Yuta yang panjang. Tak lupa mengecup dahi tersebut penuh kelembutan.

Mau hendery uke!!!
(Ini tanda skipnya)

Tak lama mereka memasuki ruangan Haechan. Tidak begitu besar. Tapi begitu nyaman. Beberapa furniture merupakan rekomendasi dari Yuta. Kalau kalian tanya Yuta bekerja apa jawabannya Yuta bekerja sebagai manajer pemasaran di IKEA.

"Haechan, aku boleh makan disini?"

Siapa yang mampu menolak saat melihat Yuta sudah bersiap mengeluarkan jajanan dari dalam tasnya. Sejenak Haechan berpikir, apakah kekasihnya membantu Doyoung bekerja atau malah jelajah street food.

Haechan yang biasanya banyak bicara menjadi sosok yang berbeda saat bersama Yuta. Dia akan menjadi lebih pendiam dan memilih mendengarkan. Yuta akan menjadi sosok yang lebih berisik dan berkomentar banyak.

"Tunggu disini, aku am- astaga" sekarang malah Haechan menemukan Yuta tertidur nyenyak pada kursi tamu. Tak tega Haechan memindahkan Yuta pada sofa yang lebih empuk dan sedikit lebih nyaman.  Saking bucinnya dan tak ingin Yuta terganggu. Haechan memasang stiker khusus bertuliskan "masuk harap diam, bayiku tertidur!" Dan jangan lupakan Haechan memilih duduk di lantai sebelah Yuta. Untuk menjaga agar Yuta tidak jatuh.

"Tuhan, ini sangat rumit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuhan, ini sangat rumit." Tangan Haechan membolak-balik laporan mengenai data penjualan. Mungkin ia perlu secangkir kopi. Sekali lagi memastikan Yuta aman, baru dia pergi keluar.

......

Haechan berjalan keluar dari kedai kopi di sebrang jalan. Membeli beberapa susu berjaga-jaga saat Yuta terbangun dan lapar. Saat hendak melangkah lebih dalam tangannya tertarik.

Merasa sedikit jengkel lantaran tarikan tersebut cukup kuat hingga membuatnya terbalik. Namun kini dirinya malah dihadapkan pada seorang wanita bernama Yunsoo. Mantan kekasih yang membuat Haechan hampir gila.

"Haechan? Wah kau bekerja disini? Aku memaafkan mu."

Diujung sana terlihat Yuta meremat ujung selimutnya. Tidak menyukai saat tangan lelakinya disentuh oleh makhluk penjilat gila harta.

"Apa maksudmu memaafkan ku? Harusnya kau yang minta maaf. Oh iya apa kau masih menjadi simpanan? Sudah berapa kali dilabrak istri sahnya? Mengenaskan"

Tentu Haechan tak lagi terjebak dalam tipu muslihat wanita ular dihadapannya. Terima kasih pada Yuta yang mampu menghapus rasa untuk wanita dihadapannya.

"H-haechan apa yang kau maksud?"

Lihatlah drama dimulai. Yunsoo mundur beberapa langkah, menutup mulutnya seolah tak percaya apa yang ia dengar. Matanya merah menahan tangis.

"Kalau iya memang kenapa hah?! Wanita tua sepertimu tidak lagi menarik dimatanya! Dan iya, aku memang wanita gila harta, lalu apa mau?! Lagipula suamimu yang mencari ku bukan aku yang gatal padanya."

Terdengar sebuah rekaman suara. Semua terkejut bukan main. Tentu saja bagaimana bisa seorang wanita menjatuhkan harga dirinya sejauh itu.

"Tes, tes. Oh hehe sudah menyala noona" semua menatap ke arah speaker yang tidak jauh dan tebak itu jelas suara Yuta. Terdengar dari kekehan yang menggemaskan.

"HEH KAU RINSO! eh siapa ya namanya?! POKOKNYA KAU YANG BERADA DEKAT LELAKI KU!! MENJAUH SEKARANG ATAU KU LEMPAR DENGAN AIR BEKAS PEL!!! SIALAN PEDE SEKALI JENTIK NYAMUK MENGGODA PACARKU!! DASAR MENYEBALKAN!! HAECHAN CEPAT KEMARI!!" 

Yunsoo yang  tau rahasianya disebar tentu saja marah bukan kepalang. Ia berjalan tergesa menuju Yuta. Dengan angkuhnya Yuta menantang balik.

Bayangin aja itu muka Yuta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bayangin aja itu muka Yuta.

Belum sempat Yunsoo mendekat, Yuta telah terlebih dahulu menendang ember berisi air pel kehadapan Yunsoo. Tentu saja Yunsoo terkejut dan berakhir jatuh dengan terguyur air pel.

"Sekali aku lihat, dirimu berada pada radius 10m dari Haechan. Ku pastikan dirimu tau dimana tempatmu."

Yuta berlalu dan menghampiri Haechan. Menarik dasi yang lebih muda. Mencium bibir Haechan dengan sedikit keposesifan disana. Tentu saja Haechan menerima dengan senang hati.

"He ia mine, bicth!!"

End----

Na Yuta UkeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang