Lisa mengawasi Jisoo yang sedang duduk didepannya membaca berkas kerja yang dia berikan pada Jisoo agar membantu memeriksanya. Lisa berpikir berulang - ulang menerima permintaan Jisoo ini, bahkan sebelum setelah dia mengiyakan permintaan Jisoo dia segera menghubungi dokter yang menangani Jisoo meminta saran agar tidak membuat Jisoo kelelahan.
Setiap kali dia menanyakan tentang donor jawaban mereka sampai saat ini masih sama, masih dalam antrian. Dan yang membuatnya semakin merasa khawatir saat dia menanyakan tentang perkembangan Jisoo, bukan semakin membaik tapi justru semakin memburuk. Bahkan orang tuanya sudah berupaya mencari donor bukan dari negara mereka saja tapi tetap saja jawaban mereka sama, belum ada.
" Di wajahku ada data yang harus kamu baca ?"
" Kalau lelah, istirahat ya. "
" Lisa, aku daritadi hanya duduk disini membaca laporan dan mengkoreksi saja apa yang bikin aku lelah ?"
" Aku hanya ingin mengingatkanmu saja Ji. "
" Astaga Lisa, kamu mending cari pacar deh. "
" Apa hubungannya ?"
" Biar kamu ngga selalu mikirin aku 24 jam, biar ada yang mengalihkan perhatianmu. "
" Kamu tidak suka ?"
" Lisa, kamu punya kehidupan sendiri. Aku tidak mau kamu menghabiskan hidupmu hanya untuk mengurusiku. Kamu juga harus memikirkan hidupmu sendiri. "
" Ji. "
" Li, kita sudah dewasa sudah saatnya kamu juga memikirkan masa depanmu. Aku akan baik - baik saja, jangan terlalu fokus padaku. "
" Ini hidupku kan Ji, jadi biarkan saja aku ingin fokus pada siapa. Aku tidak merasa sia - sia menghabiskan waktuku untukmu. "
Jisoo mengalah kembali melanjutkan pekerjaannya, bukan dia tidak sadar akan semua perhatian yang Lisa berikan padanya tapi dia sama sekali tidak ingin mempunyai perasaan lebih pada siapapun termasuk Lisa yang memang selalu dia anggap seperti adiknya sendiri. Selain hal itu Jisoo merasa hanya akan menjadi beban jika dia memulai hubungan lebih dengan seseorang, ditambah jika memang benar dia tidak akan mendapatkan donor sudah pasti hidupnya tidak akan lama lagi. Tapi disisi lain Lisa ingin Jisoo tahu dia akan melakukan apapun demi dirinya.
▪︎▪︎▪︎▪︎
Chaeyoung menurunkan Jennie kekasihnya didepan sebuah butik sebelum dia sendiri akhirnya pergi menuju tempat kerjanya, sebuah studio foto yang dia rintis sendiri. Chaeyoung mulai mempersiapkan set yang akan dia gunakan sebelum temannya masuk dan mengatakan model yang akan mereka gunakan berhalangan datang. Chaeyoung menghentikan pekerjaannya meminta model pengganti tapi temannya menggelengkan kepalanya dan mengatakan mereka hanya ingin menggunakan model yang sudah disetujui atau jika ada perubahan harus persetujuan mereka dan sayangnya model yang ada semua di tolak oleh kliennya.
Chaeyoung menggaruk kepalanya mengacak rambutnya, kenapa kliennya ini membuatnya pusing saja, model mereka tidak ada yang jelek jadi kenapa mereka menolaknya. Chaeyoung berpikir sekarang apa yang harus dia lakukan, jika menunda pekerjaannya sekarang hanya akan membuat jadwal berikutnya berantakan.
" Terus maunya mereka gimana ?"
" Menggunakan model yang sudah disepakati. "
" Sampai kapan model itu ijin ?"
" Tiga hari, dia sakit. "
" Dan kapan mereka minta hasilnya ?"
" Minggu depan. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Layang - Layang ( End )
Fanfiction" Hembusan angin yang akan membawaku terbang tinggi " Start : February 19th 2021 End : September 30th 2021 #ChaeSoo #ChaeNnie #LiSoo #JenSoo #gxg #girlxgirl Homophobia boleh ngumpet di pojokan