Lisa mengetuk pintu rumah Jisoo beberapa kali sampai akhirnya Jisoo membukanya. Lisa melangkah masuk sendiri karena Jisoo hanya diam berdiri didepannya. Jisoo menghadap Lisa menunggu apa yang akan dikatakannya, melihat wajah Lisa jelas dia tidak suka apapun yang sedang dia lakukan sekarang. Lisa berusaha menahan emosinya, melihat apa yang dia lihat sendiri semalam membuatnya sangat sulit menahan rasa cemburu, jika ada orang lain yang mengatakan itu padanya mungkin dia tak akan pernah bisa percaya.
" Kenapa harus keluar dari rumah ?"
" Li, aku hanya ingin memberi waktu untuk kita. "
" Untuk kita atau hanya untukmu sendiri Ji ?"
" Huh ?!"
" Kenapa tidak dari awal saja kamu jujur kalau memang kamu sudah bersama orang lain ?"
" Apa maksudmu Li ?"
" Aku melihatnya sendiri Ji, siapa gadis itu ?"
" Gadis apa ? Aku tidak... "
" Dia yang bisa dengan mudah meraih tanganmu, dia yang membuatmu tersenyum. Kenapa harus membohongiku Ji ?!!"
" Bohong apa Li ? Dan aku tidak paham dengan semua yang kamu katakan. "
" Gadis semalam, dia kekasihmukan ?!"
" Apa ? Dia hanya temanku, cukup Lisa. "
" Tapi yang aku lihat tidak seperti teman Jisoo. "
Jisoo menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan mengusapnya kasar. Apapun penjelasannya terasa sia - sia dan tidak akan didengarkan oleh Lisa yang jelas termakan cemburu. Jisoo duduk bersebrangan dengan Lisa yang ikut terdiam, antara ingin mendengar kejujuran dari mulut Jisoo yang mengaku tentang hubungannya tetapi disisi lain dia ingin Jisoo menyangkal semua tuduhannya.
" Lisa, inilah sebabnya aku tidak ingin mempunyai sebuah hubungan. Ini membuatku cepat merasa lelah, bertengkar, berargument, termakan rasa cemburu, itu hanya akan membuatku semakin rapuh. Aku menolakmu bukan karena dia atau siapapun, tetapi karena memang aku tidak punya perasaan apapun padamu selain rasa sayang sebagai saudara. Dan aku tidak mempunyai perasaan suka atau cinta pada siapapun saat ini. "
" Tapi semua sikapmu padanya jelas berbeda Ji. "
" Tidak ada yang berbeda Li, dia hanya temanku tidak lebih. "
" Pulang Ji. "
" Tidak Li, untuk sementara aku ingin disini. "
" Kenapa ? Agar lebih mudah kalian bertemu ?"
" Astaga Lisa, dia tidak ada sangkut pautnya dengan masalah kita. Jangan bawa - bawa dia dalam masalah kita. "
" Karena dia bisa dengan mudah mendapatkan apa yang selama ini aku inginkan dengan sejuta alasan yang selalu kamu katakan dan kamu memberikan dengan suka rela padanya. Jangan jadikan sakitmu sebagai alasan terus menerus Ji kalau kenyataannya tidak seperti itu. "
Lisa membanting pintu rumah Jisoo dengan cukup keras yang membuat Jisoo menutup mata memegang dadanya, air mata mulai mengalir membasahi pipinya.
Dadanya kembali terasa sangat sesak, Jisoo berjalan masuk kedalam kamarnya meraih obatnya yang hanya dipandang olehnya dan kembali dimasukkan kedalam tasnya. Jangan jadikan sakit ini menjadi alasan, Jisoo meraih tas dan jaketnya berjalan keluar dari rumahnya.Chaeyoung menyodorkan surat kontrak ke hadapan Jisoo yang langsung membacanya. Dan tak berapa lama Jisoo sudah menanda tangani surat kontrak yang dia kembalikan pada Chaeyoung yang memperhatikan wajah Jisoo yang lebih pucat dari biasanya. Chaeyoung mengalihkan pandangannya dan memeriksa surat kontrak yang berada ditangannya memastikan semua sudah sesuai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Layang - Layang ( End )
Fanfiction" Hembusan angin yang akan membawaku terbang tinggi " Start : February 19th 2021 End : September 30th 2021 #ChaeSoo #ChaeNnie #LiSoo #JenSoo #gxg #girlxgirl Homophobia boleh ngumpet di pojokan