LL 24

862 132 32
                                    


Layang - layang menyembunyikan berbagai isyarat tentang kehidupan :

~ Untuk bisa terbang tinggi kita membutuhkan tempaan
~ Untuk bisa bertahan kita membutuhkan kendali dan aturan
~ Hidup adalah tentang menarik dan mengulur
~ Terbangkan layang - layangmu setinggi - tingginya

( Anonim )






▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎



" Li. "

" Aku tidak akan pernah rela melepaskanmu untuk siapapun, tapi aku tidak mau egois dengan terus menahanmu. Aku hanya akan terus menyakitimu jika aku terus memaksa diri agar kamu mau menerimaku. Kamu sudah memilihnya Ji, belajar membuka hati untuknya. "

" Terima kasih Li. "

" Yakinkan hatimu Ji, jangan mulai hubungan kalian dengan saling meragukan satu sama lain. "

" Pasti Li, cari kebahagianmu. Aku masih ada disini sebagai kakakmu. "

" Suatu saat Ji. "


Lisa memeluk erat tubuh Jisoo yang dibalas tak kalah eratnya oleh Jisoo sampai sebuah tangan memaksa mereka harus melepas pelukan diantara mereka berdua. Jisoo memundurkan kakinya saat melihat Chaeyoung memandang Lisa jengah, Lisa yang merasa dipandang oleh Chaeyoung tak ambil pusing. Lisa justru maju dan mencium pipi Jisoo yang memerah tidak tahu harus bereaksi bagaimana. Chaeyoung rasanya ingin menghajar Lisa yang dengan berani terang - terangan mencium Jisoo didepannya tapi rasa gengsi menahannya, dia tidak mencintai Jisoo jadi kenapa dia harus marah tapi harga dirinya kembali memukul dirinya, Jisoo adalah tunangannya jadi dia berhak atas diri Jisoo. Lisa yang melihat wajah kebingungan Chaeyoung menepuk pipi Chaeyoung.


" Cemburu mah cemburu aja engga usah jaim, keburu Jisoo diambil orang kamu yang rugi. "

" Jangan asal bicara Lisa. "

" Ya ya ya, terserah. Ingat Chaeyoung, kalau kalian putus yang rugi kamu. Banyak yang mau sama Jisoo, jaga dia jangan sampai lepas. Jangan cuma di gedein ego, gengsinya aja. "

" Aku tidak jaim atau gengsi. "

" Whatever Chaeyoung, kalau dia lepas darimu. Aku orang pertama yang akan mengejarnya lagi, ingat itu. Berikan dia yang terbaik yang bisa kamu berikan. Kamu sakiti dia, kamu tahu harus berhadapan dengan siapa. Sekali lagi tanganmu menyakiti dia, kali ini akan aku patahkan tanganmu. "

" Uhh aku takut. "

" Aku orang pertama yang akan mentertawakanmu jika kalian putus. "

" Dalam mimpimu Lisa. "

" Anyways mark my words Chaeyoung. "

" Bisa engga sih kalian kalau ketemu engga ribut gini, pusing aku lihatnya. " Jisoo menarik tubuh Lisa agar menjauh dari Chaeyoung.

" Lagian kamu kenapa mau saja di cium oleh Lisa, huh ?" Chaeyoung menarik Jisoo agar melepaskan tangannya dari lengan Lisa dan melotot kearah Jisoo.

" Mana aku tahu kalau dia mau menciumku. "

" Alasan saja, kamu sukakan ?"

" Kalau suka kenapa ?"

" Kamu. "

" Apa ?!"

" Kalian lanjutkan saja tanpa aku. Aku jemput Seulgi dan Irene dulu Ji. "


Lisa tertawa berlalu pergi meninggalkan ruang tamu rumah Jisoo, Jisoo yang akan pergi ditahan oleh Chaeyoung, Chaeyoung menggaruk lehernya kenapa semua terasa sangat canggung seperti ini. Jisoo memperhatikan wajah Chaeyoung antara kesal, bingung, tidak jelas. Jisoo melepaskan tangan Chaeyoung yang masih terus menggenggam lengannya memindahkannya dengan menggenggam jari tangan Chaeyoung.


Layang - Layang ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang