Hampir satu minggu ini setelah diajak oleh Seulgi dan Irene, Jennie sering datang mengunjungi kedai ramen tersebut. Setiap Chaeyoung tidak bisa menjemputnya maka arah tujuan pulangnya adalah kedai ramen terlebih dahulu. Dalam sekali lahap Jennie menghabiskan sisa ramen yang tersisa di mangkoknya, Jennie menenggak minumannya merasa sangat puas dan kenyang. Sambil menunggu perutnya sedikit bisa bernafas lagi Jennie memainkan ponselnya berbalas pesan dengan Chaeyoung yang mengatakan bahwa dia baru selesai bekerja. Jennie memasukkan ponselnya kedalam sakunya setelah Chaeyoung mengatakan bahwa dia akan memyetir mobilnya dan pulang.
Pandangan mata Jennie bertemu dengan sosok gadis yang tidak asing untuknya, sosok gadis yang pernah dia temui sebelumnya walau hanya sesaat tapi sangat dia ingat. Melihat gadis itu sendirian Jennie tanpa berpikir panjang lagi mendekati meja gadis itu yang sedang memesan makanannya. Jennie menunggu sampai pelayan kedai meninggalkan gadis itu sebelum dirinya duduk didepan gadis itu yang melihatnya dengan tatapan bingung.
" Hai, ingat aku ?" Jisoo menggelengkan kepalanya pelan.
" Kita pernah bertemu di taman rumah sakit.... mungkin 2 atau 3 minggu yang lalu ?"
" Aku tidak mengingatnya, maaf. "
" Aku Jennie Kim. " Jennie mengulurkan tangannya yang dengan ragu - ragu disambut oleh Jisoo.
" Kim Jisoo. "
" Kamu sudah sembuh ?"
Jisoo menggeleng dan sedetik kemudian mengangguk, Jennie menaikkan alisnya melihat Jisoo yang bingung memberi jawaban untuknya. Jennie menutup mulutnya lagi saat seorang pelayan membawa pesanan Jisoo yang mengucapkan terima kasih padanya.
" Kamu mau makan atau sudah ?"
" Aku sudah selesai makan, tadi sedang menunggu semua ramen sampai diperutku dengan aman. Ramen disini sangat enak berbeda dengan bikinanku sendiri yang tidak jelas rasanya. "
" Setidaknya kamu bisa membuatnya. "
" Kamu tidak bisa memasak ?"
Jisoo menggelengkan kepalanya pelan mengingat dia juga masih dalam kondisi makan. Jennie menghempaskan tubuhnya bersandar kebelakang, bukankah wanita harusnya tidak asing dengan tempat yang bernama dapur. Jisoo terus melanjutkan makannya walau sebenernya dia merasa tidak nyaman dengan pandangan mata Jennie yang terus memandang kearahnya.
" Mau aku ajari masak ?"
" Tidak, terima kasih. "
" Bagaimana kalau kamu menikah dan kamu belum bisa memasak ? Anak dan suamimu akan kamu kasih makan apa ?"
Jisoo meletakkan alat makannya membalas pandangan mata Jennie yang sekarang sudah mencondongkan badannya kedepan dengan kedua tangannya diatas meja. Punya anak, menikah ? Bahkan tidak ada dalam benaknya hanya sekedar mempunyai orang yang dia cintai.
" Aku tidak ada rencana untuk menikah, tidak untuk waktu dekat. "
" Kenapa ? Pacarmu tidak serius denganmu ?"
" Ehm, kamu menyapaku hanya karena ingin bicara soal ini ?"
" Eh, tidak. Itu tadi hanya intro sebuah kebetulan saja jadi membahas tentang hal itu. "
" Lalu tujuan utama apa ?"
" Wah, apakah kamu selalu seperti ini ? Apa yang membuatmu menjadi pribadi yang tidak menyenangkan seperti ini ? Saat aku melihatmu pertama kali ku pikir pribadimu sangat menyenangkan. "
" Jadi untuk mengkritik sifat dan sikapku ?"
" Ayolah Jisoo jangan menjadi orang yang tidak menyenangkan seperti ini. Kita bisa mencoba menjadi teman. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Layang - Layang ( End )
Fanfiction" Hembusan angin yang akan membawaku terbang tinggi " Start : February 19th 2021 End : September 30th 2021 #ChaeSoo #ChaeNnie #LiSoo #JenSoo #gxg #girlxgirl Homophobia boleh ngumpet di pojokan