Jisoo melihat Jennie yang seperti serba salah di sampingnya, Jennie memaksa sebuah senyuman saat matanya bertemu dengan mata Jisoo. Tidurnya semalam jauh dari kata nyenyak, banyak hal yang mencoba masuk kedalam kepalanya. Jennie meraih ponselnya saat notif pesan masuk, Jennie menelan ludahnya pelan. Bagaimana dia bisa lupa bahwa hari ini Chaeyoung akan datang menjemput dan menghabiskan waktu dengannya.
Jennie melirik kearah Jisoo yang sudah kembali fokus pada sarapannya. Alasan apa yang harus dia katakan pada Jisoo, tapi tunggu kenapa dia harus memberikan alasan. Kenapa tidak mengenalkan saja Jisoo pada Chaeyoung. Tidak, bagaimana jika Chaeyoung berpikir yang aneh - aneh padanya, tapi dia tidak berbuat aneh - aneh dengan Jisoo. Tapi bagaimana dengan yang terjadi pada pikirannya semalam ? Jennie menghela nafas, ini sangat membingungkan.
" Kenapa wajahmu kusut seperti itu ?"
" Emang asli gini. " Jisoo tersenyum membuat Jennie mematung lagi, ada yang salah dengan senyuman Jisoo, kenapa itu selalu membuatnya seperti ini. Ini tidak baik untuknya, dan kenapa juga Jisoo akhir - akhir ini sering tersenyum padanya. Jisoo memperhatikan Jennie yang hanya diam tapi wajahnya seperti orang yang banyak berpikir.
" Aku harus pergi Jen. "
" Eh, ah iya. Maaf aku tidak bisa mengantarmu, aku ada janji dengan... klien. "
" Tidak apa - apa Jen. Terima kasih sudah mau menampungku semalam. "
" Tunggu Ji, kalau aku boleh tahu semalam ?"
" Bukan masalah besar Jen. "
" Kamu akan pulang ? Ke rumah sakit ?"
" Aku akan langsung ke kantor saja. "
Jennie mengangguk mengantarkan Jisoo keluar dari apartmentnya. Menutupnya pelan menyandarkan tubuhnya dibalik pintu. Dia tidak bisa begini terus, dengan langkah mantap Jennie kembali ke kamarnya bersiap - siap menunggu Chaeyoung menjemputnya.
Jisoo menghentikan kakinya yang hendak keluar dari gedung apartment saat merasakan lengannya ditahan oleh seseorang. Dengan cepat Jisoo melepaskan genggaman tangan Chaeyoung pada lengannya. Chaeyoung mengangkat kedua tangannya melihat reaksi Jisoo.
" Apalagi Chaeyoung ?"
" Aku ada pemotretan lagi, dan jujur aku ingin kamu yang jadi modelku. "
" Bukankah aku sudah bilang, tidak ada lagi Chaeyoung. "
" Ayolah Jisoo, pikirkan dulu. Hubungi aku sebelum senin ini. "
" Aku tidak.. "
" Pikirkan saja dulu. "
Chaeyoung melambikan tangannya kearah Jisoo yang merasa jengkel pada sifat keras kepala Chaeyoung. Jisoo melanjutkan lagi keluar dari gedung apartment Jennie. Jisoo memberikan alamat pada pada sopir taxi yang dia hentikan, lebih baik pagi ini dia menghemat tenaga dengan naik taxi pikirnya. Jisoo menekan bel di depan sebuah pagar dengan rumah cukup besar didalamnya. Seulgi duduk didepan Jisoo yang masih diam mengerti dengan pandangan sahabatnya ini, pasti Lisa sudah bercerita tentang masalah mereka.
" Semalam tidur dimana ? Lisa menanyakanmu, dia pikir kamu kesini. "
" Aku di rumah temanku. "
" Sejak kapan kamu punya banyak teman Ji ?"
" Seul, aku tahu kamu akan mengomeliku banyak hal. Itu sebabnya aku tidak menemuimu semalam. "
" Apa sih yang membuatmu berat menerima Lisa ? Apa kurangnya dia ? Karena dia juga perempuan ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Layang - Layang ( End )
Fanfiction" Hembusan angin yang akan membawaku terbang tinggi " Start : February 19th 2021 End : September 30th 2021 #ChaeSoo #ChaeNnie #LiSoo #JenSoo #gxg #girlxgirl Homophobia boleh ngumpet di pojokan