LL 19

796 143 43
                                    

Tempat ini seolah menjadi tempat favorit baru untuk Jisoo, datang pagi dan baru beranjak pergi sore hari. Hanya diam menatap makam Jennie menjadi kebiasaan yang dia lakukan setiap harinya. Panas terik matahari sudah tak lagi dirasakan olehnya, seolah semua hal lain bukanlah lagi menjadi masalah untuknya. Jisoo mendudukkan dirinya tepat disamping makam Jennie, kali ini dia memutar beberapa lagu yang pernah dia dengar beberapa kali saat dulu dia bersama dengan Jennie.

Beberapa orang yang kebetulan lewat memandang kearah Jisoo dengan berbagai macam ekspresi tapi sekali lagi Jisoo tidak memusingkan akan hal itu, baginya masalah yang ada didepannya sudah cukup membuat kepalanya terasa ingin pecah. Jisoo meletakkan kepalanya diatas kakinya yang dia peluk dengan kepala yang dia miringkan menatap batu nisan Jennie.

" Apa yang harus aku jawab Jen ? Ayahmu memintaku menikah dengan tunanganmu. Sebenarnya banyak sekali pertanyaan yang ingin aku tanyakan padamu Jen, dan kamu ingat Jen, kamu pernah mengatakan ini padaku.  ' Demi Tuhan Jisoo, beri aku kesempatan mengenalmu sebelum salah satu dari kita memang harus pergi selamanya. ' Apakah ini yang kamu maksud Jen ? Bukan aku yang pergi tapi justru kamu. Apakah kamu sudah cukup mengenalku Jen sampai kamu memilih pergi begitu cepat ?"

" Chaeyoung, dia sangat membenciku, pada awalnya aku tidak tahu kenapa dia bisa begitu membenciku tapi sekarang aku tahu mengapa dan itu juga yang aku rasakan sekarang, aku membenci diriku sendiri. Apa yang harus aku lakukan sekarang Jen ? Apakah ini yang kamu inginkan Jen ? Aku menikah dengan Chaeyoung ?"

Jisoo menghela nafasnya, menyembunyikan wajahnya diantara kedua lengan tangannya yang memegang kepalanya. Memejamkan kedua matanya yang mulai terasa berat setelah semalaman menolak untuk terpejam. Iringan suara lagu membuatnya semakin dalam memasuki dunia mimpinya melupakan sejuta masalah dalam hidupnya.

Lisa berjongkok di hadapan Jisoo yang tertidur pulas, terlihat jelas bahwa dia merasa sangat lelah. Lisa memalingkan wajahnya menghadap batu nisan makam Jennie, mungkin ini adalah pertama kalinya dia datang ke sini. Lisa mengatup rahangnya dengan kuat, rasa amarah selalu mengisi hatinya setiap berurusan dengan Jennie ataupun Chaeyoung.


" Aku tidak akan mengucapkan terimakasih padamu untuk jantung yang kamu berikan pada Jisoo, karena kamu tahu, justru itu menambah masalah baru untuk Jisoo. Tapi aku akan berusaha untuk tidak membencimu karena jantungmu yang membuat Jisoo ku bertahan sampai sekarang. Dan andai kamu lihat sekarang, kedua wanita yang kamu cintai mereka merasa sangat terluka karena kehilanganmu dan bahkan tunanganmu itu ingin Jisoo mati. Tetapi lucunya, keluargamu meminta mereka menikah. Bisakah kamu bayangkan bagaimana perasaan mereka ? Kamu pergi meninggalkan banyak masalah Jennie Kim, sangat banyak. Semoga kamu tenang disana Jennie. Aku bawa Jisoo pulang. "


Irene membantu Lisa merebahkan tubuh Jisoo dan membenarkan letak selimut agar menutup tubuh Jisoo. Seulgi yang baru kembali dari luar kota menarik tangan Lisa dan meminta penjelasan dari sahabatnya itu. Irene hanya mendengarkan mereka dari ujung ranjang, memandang wajah Jisoo yang terlihat sedikit pucat. Perhatiannya teralihkan mendengar pertanyaan yang Seulgi ajukan pada Lisa. Rasa penasaran ikut menggelitik rasa ingin tahunya, selama ini belum ada yang pernah menanyakan tentang hal ini.

" Jisoo mencintai Jennie ?"

" Aku tidak tahu Seul, dulu aku pernah bertanya padanya tapi jawabannya mereka hanya teman. Tapi, ternyata benar Jennie jatuh cinta pada Jisoo. "

" Menurutmu ?"

" Aku tidak tahu, dia datang setiap hari ke makam Jennie entah karena rasa bersalah, berterima kasih atau karena hal lainnya, aku juga tidak tahu Seul. "

Irene kembali menenggok kearah Jisoo yang masih terlelap, jika Jennie dulu mengatakan dia ingin melupakan Jisoo dan Jisoo yang mengatakan hanya teman, apakah itu artinya Jennie juga sadar bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan yang artinya Jisoo tidak mencintainya ? Tapi saat Jisoo mengetahui bahwa Jennie meninggal, dia sama hancurnya dengan Chaeyoung. Belum setiap hari Jisoo datang ke makam Jennie walau hanya duduk terdiam disana bahkan sampai bisa tertidur pulas disana. Irene berpaling lagi pada Lisa teringat tentang ayah Jennie yang datang menemui Jisoo kemarin.

Layang - Layang ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang