Layang - Layang ( End )

LL 30

Jisoo menggerutu saat tidak mendapatkan Chaeyoung di kamarnya, bukankah tunangannya itu mengatakan akan mengajaknya melihat pemandangan sekitar pagi ini, tapi kemana perginya tunangannya itu bahkan ponselnya saja tidak aktif. Jisoo yang akan kembali ke dalam kamarnya terhenti melihat Irene yang sudah menunggunya didepan pintu kamarnya, dengan cepat Irene menarik tangan Jisoo agar segera mengikutinya. Jisoo yang berusaha berontak tapi gagal karena tangannya kembali di tarik oleh Irene membuat Jisoo menyerah, walau rasanya masih sangat jengkel dan semakin bertambah jengkel karena Chaeyoung yang menghilang sekarang Irene menariknya dengan paksa entah kemana.

Irene mendorong tubuh Jisoo agar segera masuk kedalam kamar hotel Seulgi, didalam kamar Jisoo yang melihat Seulgi membawa sebuah gaun putih ditangannya menjadi bertambah kebingungan. Jisoo memalingkan wajahnya menatap ke arah Irene yang mengangguk dengan wajah bahagianya tapi justru Jisoo yang menggelengkan kepalanya. Kepalanya masih dipenuhi dengan tanda tanya, dia tidak ingat kalau Chaeyoung mengatakan hari ini adalah hari pernikahan mereka. Atau ingatannya mulai hilang ? Tidak, dia belum terlalu tua untuk melupakan hal sepenting ini. Bukannya belum lama ini mereka mencari tempat dimana mereka akan melakukan pernikahan mereka dan tempat ini tidak ada dalam daftar mereka waktu itu. Atau Seulgi dan Irene sedang melakukan prank padanya ? Tapi ini tidak lucu jika mereka melakukan ini padanya mengingat pernikahan adalah hal besar jika hanya ingin melakukan prank.

Irene segera mendudukkan Jisoo yang hanya diam memproses banyak hal di otaknya tapi juga membiarkan saat ada seseorang yang mulai melakukan make up padanya. Seulgi meninggalkan Irene bersama Jisoo dan beberapa orang yang sudah dia siapkan sebelumnya sebagai penata rias Jisoo. Seulgi mengetuk pintu kamar Chaeyoung sebelum masuk kedalam dengan wajah terkejut melihat penampilan Chaeyoung yang diluar dugaannya. Lisa tertawa melihat wajah terkejut Seulgi, karena sebelumnya dia juga memasang wajah yang sama seperti Seulgi tunjukkan sekarang.

" Sekarang aku benar - benar merasa penasaran bagaimana reaksi wajah Jisoo kalau dia melihatmu seperti ini. " Chaeyoung hanya memutar malas matanya mendengar ocehan Lisa yang tertawa.

" Aku pikir dia... kenapa dia... " Lisa tertawa melihat wajah bingung Seulgi " Hentikan Lisa, ini tidak lucu sama sekali. " Seulgi memukul kepala Lisa yang justru semakin tertawa keras melihat wajah kesal dan bingung sahabatnya.

" Tadi aku juga sama sepertimu Seul, tapi dia tidak memberi jawaban apapun hanya memasang wajah datar saja. "

" Semoga jantung Jisoo baik - baik saja. "

Seulgi keluar meninggalkan Chaeyoung yang memandang kearah pintu yang sudah ditutup oleh Seulgi, mendadak menjadi pucat setelah mendengar ucapan Seulgi, jantung Jisoo, jantung dia tidak akan apa - apa kan ? Jantung Jennie tidak pernah ada masalah apapun sebelumnya, jadi seharusnya ini tidak akan menjadi masalah besarkan untuk Jisoo. Lisa tertawa lagi dengan nyaring melihat wajah Chaeyoung yang sekarang berubah menjadi pucat pasi. Chaeyoung melempar apa saja yang bisa dia temukan ke arah Lisa.

" Tenang saja Chaeng, jantung Jisoo sudah kuat jadi tidak usah sampai panik seperti itu. Hanya penasaran saja bagaimana bentuk wajahnya nanti. "

" Pergi saja sana, tidak membantu sama sekali. Tentu saja aku khawatir, aku tidak mau kehilangan lagi. " Lisa menepuk pundak Chaeyoung yang langsung menyingkirkan tangan Lisa.

" Dia tidak selemah dulu Chaeng, kamu tidak kehilangan Jennie, dia ada dalam tubuh Jisoo. Kamu justru mendapatkan dua orang. "

" Kamu tidak tahu bagaimana rasanya kehilangan jadi mudah bagimu mengatakan itu Lisa. " Lisa menghembuskan nafasnya, kali ini Lisa meraih kedua bahu Chaeyoung dan memutar tubuh Chaeyoung agar menghadap kearahnya. Apa kata orang tuanya itu benar, orang yang akan menikah itu memang menjadi lebih sensitif dan tidak bisa berpikir dengan jernih.