Chapter 25

845 105 36
                                    

Sebelumnya Shina mau mengucapkan selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir batin ya jika ada salah kata yang baik aku sengaja atau gak aku sengaja.
























Myungsoo sampai di lokasi hutan mimpi pukul 9 malam. Myungsoo turun dari mobil mendapati disana sudah ada Jinyoung, Soojung, Yerim dan beberapa detective dan pengawal yang disewa oleh Jinyoung untuk mencari dimana Suzy disekap.

Myungsoo mendekat kearah adik iparnya yang sedang mengobrol dengan beberapa orang disana, saat melihat Myungsoo maka mereka menunduk memberi hormat.

"Bagaimana?" Tanya Myungsoo.

"Mereka bilang menemukan sinyal dari kalung yang ku berikan pada noona ada diwilayah ini. Aku tidak sengaja memasang alat pelacak dikalung itu karena aku dari dulu yang slalu melindunginya dan tidak pernah membiarkannya dalam bahaya, makanya ketika dia kembali ke istana aku memberikan itu dan memutuskan kembali agar bisa slalu melindunginya terus. Firasatku memang tidak pernah bohong, sekarang sinyalnya berada disini walau samar-samar karena ini hutan yang luas." jawab Jinyoung.

"Tapi sepertinya hutan mimpi ini hanya hutan biasa? Ini hanya area wisata. Bagaimana mungkin putri Suzy berada disini? Apa ini bukan kamuflase saja?" Tanya Myungsoo yang merinding karena hanya melihat hutan yang digunakan sebagai wisata timur kita Seoul.

"Jelaskan pada kami tuan Lee?"

"Begini pangeran, tuan muda. Didepan sana ada sebuah desa yang sudah ditinggalkan warganya, kami sudah menyelidiknya seharian ini dan menemukan tuan putri disekap disebuah rumah warga yang dijaga oleh penjaga, kami yakin penjaga itu dibayar oleh seseorang yang kami belum tahu siapa? Kami menunggu dan belum ada yang datang namun kami tidak mau menunggu lebih lama karena kami takut putri semakin di lukai." ucap seseorang yang bernama Lee Euijin.

"Kenapa tidak segera membebaskannya eoh. Kalian mau istana memenggal kepala kalian?" Gertak Myungsoo yang ingin memukul Euijin.

"Mohon ampun pangeran." ucap Lee Euijin.

"Hyung, tahan emosimu. Mereka bekerja sesuai aturan yang ada dan tidak bisa gegabah menyelamatkan noona begitu saja." ucap Jinyoung mencegah Myungsoo yang akan memukul Euijin.

"Tapi..."

"Mereka sudah menyusun rencana sesuai instruksi ku. Kita kesini untuk menyelamatkan noona, jika kau emosi maka noona tidak akan segera bebas".

"Benar pangeran. Kami sudah meminta bantuan dari markas agar mengepung desa itu, mari saya tunjukkan jalannya. Dari sini kita harus berjalan kaki 3 km barulah kita akan melihat desanya. Tuan putri disekap disalah satu rumah disana."

"Ayo kita pergi kesana, kalian siapkan diri dan jangan sampai lengah melindungi pangeran Myungsoo juga walau tujuan kita menyelamatkan putri Suzy." Perintah Jinyoung.

"Siap tuan muda."

"Bagus, aku percaya pada kalian semua. Kakak ipar, kau jangan jauh dari pengawal pribadimu, aku sudah melengkapi nona Yerim dan nona Soojung dengan peralatan senjata yang lengkap. Sekataris Jung dan nona Hyera juga sudah membawa perlengkapan yang lengkap."

"Tenang saja, aku bisa menjaga diriku. Aku juga membawa pistol andalanku eoh."

"Mari tuan, ikuti kami. Daewon, kau ajak mereka melewati jalan rahasia yang kita buat tadi. Aku dan yang lain akan menyusuri jalan utama sekalian berjaga jika ada yang mencurigakan karena pasti banyak jebakan dijalanan utama."

"Baik"

Myungsoo, Jinyoung bersama rombongannya memasuki jalanan kecil di tengah hutan mimpi dengan penerangan senter, mereka berjalan sejauh 3 km dan benar jika mereka menemukan sebuah desa dengan beberapa rumah yang tidak terurus. Di rumah paling ujung ada segerombolan orang yang berjaga diluar rumah, mereka memperhatikan dari balik pohon karena suasana malam jadi tidak akan terlihat jika tidak dari dekat.

I Miss You, My Bride - Myungzy √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang