Hola-hola, maafkan daku ya molor up karena dua hari berturut-turut kemarin sepupu ku meninggal jadinya aku gak sempet buka watpad dan ngedit. Ini tadi mumpung ada kelonggaran dikit jadi aku sempatkan diri untuk up 😄
Sudah seminggu berlalu,
Myungsoo sudah kembali melakukan pekerjaannya, sementara Suzy belum melakukan apapun karena dia belum merasa cukup baikan. Setiap hari Jinyoung selalu menemani Suzy di paviliun."Putri, tuan muda Jinyoung telah sampai." ucap Yerim yang membawa Jinyoung masuk paviliun.
"Hallo noona." sapa Jinyoung.
"Jinyoung, akhirnya kau datang juga. Aku bosan menunggumu."
"Aku setiap hari kemari. Apa Kau belum merasa baikan juga, noona?" Tanya Jinyoung yang duduk diruang tamu paviliun kakaknya.
"Sebenarnya sudah. Tapi tabib istana bilang aku harus banyak istirahat jadi ya sudah aku nikmati saja masa liburku, untung kau setiap hari bisa kesini." jawab Suzy memakan kentang goreng yang ntah kenapa menjadi favoritnya akhir-akhir ini.
"Aku akan mulai pekerjaanku di istana masih bulan depan atas rekomendasi ayah sebagai koki dikantin istana."
"Tuan Putri, ini teh dan camilan anda." ucap Yerim menaruh nampan yang dibawa Hyera dan Soojung dari dapur istana.
"Terima kasih eonni. Kalian boleh pergi sekarang, biarkan aku hanya berdua dengan adikku."
"Baik tuan putri, kami pamit." ucap Yerim pamit undur diri bersama Hyera dan Soojung menuju pintu luar.
"Jinyoung.." panggil Suzy saat yakin para pembantunya sudah keluar.
"Apa?"
"Menurutmu apa pangeran Myungsoo mencintaiku?"
"Kenapa kau bertanya padaku? Kau kira aku cenayang yang bisa membaca pikirannya."
"Dasar pria selalu tidak peka."
"Baiklah-baiklah. Apa yang kau risaukan? Aku pikir si Meongmu itu perasaannya tidak berubah dalam urusan tetap mencintaimu, nyatanya waktu itu dia pasrah saja waktu kau sakit dan aku mau memukulnya. Jika tidak mencintaimu maka dia pasti akan melawanku."
"Apa? Kau mau memukulnya? Yaaaa..."
"Eoh.. Ayah saja sampai takut karena aku hanpir melukai wajah suamimu itu. Dia payah, dia tidak melawan sama sekali jadi aku lepaskan saja dia."
"Apa dia mengatakan sesuatu setelahnya?"
"Dia menjelaskan bahwa ini hanya kesalahpahaman yang sedang terjadi karna sejak dia usia 9 tahun hatinya sudah dipatenkan untukmu saja. Wanita yang dekat dengannya hanya sebagai teman kencan yang dibawa ke pesta, jadi wanita hamil itu bukan ulahnya karena dia berkata menjaga dirinya sebagai pangeran yang hanya akan menyentuh istri sahnya saja. Jadi jangan risaukan apapunpl lagi."
"Jika bukan Myungsoo oppa kira-kira siapa yang menghamili Nara? Dan kenapa juga Nara itu mengaku hamil anak Myungsoo oppa?"
"Kau ini lulusan terbaik tapi ternyata otakmu bodoh, noona. Tentu saja Nara itu sedang menginginkan kedudukan, cinta, status sosial dan semua yang dimiliki suamimu. Memang apalagi jika bukan itu ambisinya. Bayangkan saja Myungsoo itu pangeran mahkota dengan segala status sosialnya yang akan menjamin masa depannya jika dia berhasil menjadi selirnya dan menggeser posisimu sebagai istri pertamanya. Kau mau berbagi suami dengannya jika kau ragu begini?" ucap Jinyoung menjitak kepala kakaknya.
"Yaa, andwae... Aku akan menghukummu karena berani menyakiti putri mahkota eoh." Teriak Suzy dengan tatapan menggebunya karena dijitak adiknya.
"Cih, sejak tadi kau risau sekarang berlagak sok berkuasa padaku." sindir Jinyoung yang mengundang tawa Suzy.
![](https://img.wattpad.com/cover/223215328-288-k132559.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Miss You, My Bride - Myungzy √
RomanceMyungsoo dan Suzy adalah pasangan yang menikah ketika mereka masih kecil, Myungsoo 9 tahun dan Suzy 7 tahun karena keluarga Suzy yang harus pindah ke Jepang untuk sementara sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Apakah ketika dewasa dan bertemu ke...