"Hujan tak pernah paham, sesedih apa payung ketika di musim kemarau"
____________________Hujan,satu kata namun penuh makna. Hujan, dimana segelintir orang menyukai akan kehadirannya. Hujan, dimana ada seseorang yang membencinya.
Seketika langit gelap seakan merasakan apa yang Yeonjun rasakan saat ini. Hingga tanpa sadar langit mencurahkan kesedihannya. Kesedihan yang tidak dapat diungkapkan kata-kata.
Wajah Yeonjun seketika terkejut. Matanya terbelalak kaget, tangannya gemetar hebat dengan keringat dingin yang mengucur diseluruh tubuhnya. Ponselnya terjatuh kebawah kursi mobil. Matanya menahan semua air matanya. Namun tidak lama air itu luluh dan mendarat di pipi chubbynya itu.
"Y-yeonjun?" Beomgyu terus memanggil nama Yeonjun, namun Yeonjun seakan tuli dan mengabaikannya.
"Yeonjun ada apa?!" Tangan Beomgyu terus menggoyangkan tubuh Yeonjun agar sadar dari lamunannya. Bagaimana tidak? Beomgyu ikut panik karenanya.
"I-ibu"
"Iya? Ada apa dengan ibumu Yeonjun-ah?"
"Di..dia tidak sadarkan diri di rumah sakit"
Jleb
Beomgyu speachless, dia bahkan tidak bergumam sama sekali. Dia bahkan tidak percya pada omongan Yeonjun.
"Kenapa bisa?!" Teriak Beomgyu yang memasang wajah paniknya itu. Beomgyu tau, hanya Jeoona lah harapan dan tujuan hidup Yeonjun selama ini. Dia tidak ingin sahabatnya itu terpuruk karena kesedihannya.
"Ya-! Choi Yeonjun, jawab aku-!"
"A-AKU JUGA TIDAK TAHU-! HIKSS" Akhirnya, Yeonjun menangis. Setelah sedari tadi menahan perihnya.
"Sialan, baiklah aku antarkan kau kesana, beritahu alamatnya" Beomgyu melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dirinya tidak peduli dengan orang-orang disekitarnya. Dia juga tidak takut pada polisi yang kemungkinan akan menilangnya. Urusan itu nanti saja sekarang dia harus membantu sahabat satu-satunya tersebut.
Selama diperjalanan wajah Yeonjun terlihat cemas dan gelisah. Dirinya terus menangis tanpa henti.
"Beomgyu-ahh, bagaiman j-jika hikss ibuku tiada hiks?" Sialan pikiran Yeonjun jatuh terlalu dalam.
"Ssstt tidak akan percayalah padaku, kau percaya kan padaku?" Beomgyu sesekali menyeka air mata Yeonjun sembari menyetir.
"T-tpi jika iya hiks? Aku akan tinggal bersama siapa?" Yeonjun merasa ketakutan sekarang hingga...
"YA CHOI YEONJUN, JANGAN KETAKUTAN, JIKA KEPRIBADIAN GANDAMU MUNCUL BAGAIMANA? INI BUKAN WAKTU YANG TEPAT UNTUK MEMIKIRKAN HAL SEPERTI ITU-!" Tanpa sadar Beomgyu menakuti Yeonjun dengan bentakannya.
"Ck haha mengapa dia menangis? Lemah sekali" Ujar Yeonjun dengan membersihkan air matanya. Bentar-bentar itu bukan Yeonjun. Yeonjun mempunyai kepribadian yang lembut dan ramah serta rapuh. Lalu siapa ini yang muncul?
"Daniel?" Tanya Beomgyu yang masih tidak percaya.
"Ada apa hm?" Yap itu Daniel. Kepribadian Yeonjun yang memiliki sikap arogan, brandalan, tidak tahu malu, dan selalu membuat keonaran dimana pun dia berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love to Hate (Soojun/Binjun) End.
Fiksi Penggemar"Jadi pribadi yang mana yang kau sukai? Yeonjun, Daniel, atau Junie?" Choi Yeonjun lelaki tampan nan cantik yang mengidap dissociative identity disorder (DID) atau yang biasa kita sebut kepribadian ganda terpaksa tinggal bersama Choi Soobin lelaki t...