-Eleven

2K 312 11
                                    

"Tak perlu sungkan, jika memang ingin menangis, keluarkan saja bahkan awan pun sering kali menangis."
_____________________

Bukankah jika yang namanya hidup pasti ada kalanya tidak mulus? Namun mengapa bagi Yeonjun hidup itu hanya penuh dengan kepahitan? Tidak ada yang bisa menjawab itu semua.

Sudah hampir 2 minggu setelah kepergian Seuna mendiang sang ayah Soobin. Dan hari ini adalah hari kelulusan kuliahnya bersama Yeonjun. Yeonjun telat masuk kuliah makanya dia bisa satu angkatan bersama Soobin.

"Ya Yeonjun" Seseorang dengan suara berat namun mempunyai wajah yang imut itu memanggil Yeonjun,ya siapa lagi kalau bukan Beomgyu sahabatnya itu.

"Apa?" Namun Yeonjun teralihkan dengan dasi yang dipakainya. Dia memang agak kesulitan memakai dasi biasanya sang ibu lah yang membantunya memakaikan dasi.

"Kemarilah" Beomgyu membenarkan dasi Yeonjun dengan perlahan agar bajunya tetap rapih.

"Terimakasih babu-ku" Ledek Yeonjun yang pergi meninggalkan Beomgyu. Seperti biasa Beomgyu diam di rumah Yeonjun ah maksudnya di rumah Soobin. Kan Yeonjun tinggal di rumahnya. Omong-omong setelah Yeonjun tau kalau saat semalam sesudah melihat makam Seuna, Yeonjun dimandikan oleh Soobin saat mode baby Junie. Karena itulah Yeonjun malu dan jarang berbicara pada Soobin.

Mereka juga jarang bertemu, karena Soobin sudah mulai melanjutkan karir ayahnya menjadi presdir di Na'group. Yeonjun dan Soobin bertemu ketika sarapan saja. Itupun kadang-kadang, yah lumayan Yeonjun jadi tidak terlalu malu.

"Beomgyu-ya bagaimana kau sudah siap?" Dengan mulut yang penuh makanan Beomgyu mengikuti Yeonjun dari belakang. Beomgyu sudah menganggap rumah Soobin seperti rumahnya sendiri mulai dari kadang menginap disitu atau bahkan makan dan mandi. Soobin juga sama sekali tidak peduli, dia sudah sibuk dengan karir pekerjaannya. Dan hanya sempat mengerjakan skripsi kuliahnya dengan serius lalu menunggu lulus dan hari ini kelulusannya.

"Aish siapa yang menyetir?"

"Biar aku saja"

"Sst aku ingin mencoba menyetir" Lalu Yeonjun pun masuk mobil milik Beomgyu tersebut. Tanpa basa-basi Mereka menjalankan mobilnya.

"Hei apakah tidak masalah jika kita tidak mengajak Soobin?"

"Mengapa? Dia masih punya kaki dan bisa menyetir mobil"

"Maksudku seenggaknya kita basa-basi mengajaknya"

"Sudahlah aku sudah tidak sabar mendengar namaku dipanggil oleh rektor dan mendapat gelar haha" Rasanya sangat senang sekali, melebihi kata apapun setelah sekian lama dirinya bisa lulus juga.

____________

Tak terasa sudah siang, dan semua mahasiswa yang seangkatan dengan Yeonjun lulus. Mereka semua sudah berkumpul di luar gedung nya. Ada yang merayakannya bersama pacar, dan keluarga.

Seandainya Yeonjun masih punya keluarga, tidak apa tidak merayakannya dengan pacar.

"Yeonjun-ahh keluarga ku datang, kemarilah ayo bertemu dengan ibu dan ayahku" Sebenarnya Yeonjun sudah kenal dengan orang tua Beomgyu namun mereka jarang bertemu karena Beomgyu lebih sering berada di rumah Yeonjun alias rumah Soobin.

Love to Hate  (Soojun/Binjun) End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang