-Ten

2K 330 26
                                    

Jika kepergian memang sudah ditakdirkan, mengapa manusia harus diberikan kesedihan jika ditinggalkan?
____________________

Flashback on

Sore itu hari dimana kenangan seorang lelaki tampan bernama Choi Soobin tak akan terlupakan. Ketika anak lelaki sebayanya merasakan kasih sayang kedua orang tua, berbeda dengannya. Sejak kecil dia sudah merasakan bagaimana rasanya ditinggalkan, di bully oleh teman-temannya karena tidak punya orang tua yang lengkap.

Bukan karena meninggal namun bercerai, dipisahkan oleh rasa ego orang tuanya sendiri. Tanpa memikirkan dampak pada anaknya nanti. Soobin berjanji dia tidak akan menjadi orang tua yang seperti itu.

"SUDAH KU BILANG AKU TIDAK TAU-! AKU HANYA REKAN KERJANYA SAJA TIDAK LEBIH SIALAN-!" Suara teriakan yang seperti biasa bagi telinga Soobin. Bahkan Soobin sudah santai jika kedua orang tuanya yaitu Jeoona dan Seuna bertengkar lagi.

"Mulai lagi" Soobin duduk dibawah kasur sambil memakan popcorn, dia bahkan sudah menganggap pertengkaran orang tuanya sebagai film. Iyaa sudah terbiasa...

"APA KAU BILANG?! HANYA REKAN KERJA BIASA?! TERUS MENGAPA KAU SELALU TERLIHAT DEKAT DENGAN NYA DAN MEMBERINYA BANYAK UANG SETIAP BULAN HAH?! SEAKAN DIA ADALAH PACARMU-!"

"ATAS DASAR APA KAU BICARA SEPERTI ITU?! MANA BUKTINYA?!"

"DASAR KAU BAJINGAN KEPARAT-!" Jeoona melemparkan banyak bekas transaksi bank kedepan wajah Seuna.

"S-sial" Umpat Seuna.

"Apakah kau tidak kasihan padaku atau setidaknya pada anak kita Soobin? Apakah kau lupa pada janjimu saat terakhir kali kau ketahuan selingkuh?" Perlahan air mata jatuh dari pipi Jeoona. Soobin yang melihatnya hanya bisa menahan perih, bagaimana tidak? Seorang anak melihat ibunya menangis akibat ayahnya sendiri?

"Cerai.. Aku mau kita cerai" Dengan entengnya Seuna berucap seperti itu.

Deggg

Rasanya jantung Jeoona akan copot, setelah hampir 13 tahun berumah tangga. Seuna ingin bercerai seperi itu, padahal Jeoona sangat mempertahankan pernikahannya untuk Soobin.

"Baiklah" Namun hati Jeoona sudah tidak tahan, hingga akhirnya dia terpisah dari Soobin hingga dewasa.

Flashback off

_____________

"Ya Choi Soobin kau kenapa?" Sedari tadi saat Daniel makan Soobin terus terlihat menahan tangis seusai menutup telepon nya itu.

"A-aku.." Wajah Soobin terus memelas hingga akhirnya..

"Ayahku tiada"

Deggg

"Ap-apa yang?! Soobin-ahh aku turut berduka" Daniel menghampiri Soobin yang terus berdiri menatap lantai kosong.

"Soobin-ahh aku ti-" Ucapan nya terpotong karena Soobin dengan reflek memeluk tubuh Daniel.

Apa ini mengapa dia memelukku? -batin Daniel

Love to Hate  (Soojun/Binjun) End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang