-Sixteen

1.4K 269 36
                                    

"Seharusnya aku tak mencintaimu, tapi semesta bahkan tak bisa menahannya, aku selalu tahu bahwa kamu terlalu egois."
__________________

Menahan rasa ego itu memang sulit. Sedikit orang yang bisa menahan rasa egonya. Tapi jika egois untuk kebaikan diri sendiri itu baik. Namun tidak bagi Soobin, terkadang sifat ke-egoisannya terlalu berlebihan. Dia tidak pernah peduli pada orang lain. Dia hanya peduli pada diri sendiri.

Dia selalu berbuat seenaknya pada orang, tapi ada lelaki yang mampu bertahan dengan sikapnya. Yaitu Choi Yeonjun, dia selalu mengalah pada Soobin pada hal apapun. Padahal tau jika menuruti keinginan Soobin, kepribadian gandanya akan muncul. Tanpa sadar Soobin memperparah keadaan Yeonjun.

"B-bin?" Kaki Yeonjun melangkah pada ruang kerja Soobin berharap kemauannya akan diinginkan. Jujur Yeonjun sampai sekarang masih belum memberitahu sifat busuk Yeji. Bahkan Yeji sering datang kerumah Soobin tapi jika Yeonjun sedang mode Baby Junie.

"Masuk" Mata Soobin fokus pada berkas-berkas dihadapannya sesekali dia memijat pelipisnya. Terlalu banyak tugas kantor.

"Aku ingin.."

"Ingin apa?" Wajah Soobin masih fokus pada pekerjaannya.

"Aku ingin pergi jalan keluar bersama teman, boleh?" Sebenarnya Yeonjun sudah dapat firasat Soobin tidak mengizinkannya. Tapi keputusan Yeonjun sudah bulat dia bukan anak kecil lagi yang jika main harus memohon dulu.

"Hah apa maksudmu?" Seketika Soobin berhenti dari kegiatannya. Ekspresi raut wajahnya seakan kesal mendengar ucapan dari mulut Yeonjun.

"Aku ingin menghirup udara segar diluar dan bermain"

"Kau kan bisa bermain dan bernafas di taman rumah, mengapa harus keluar?" Soobin mengehmbuskan nafasnya dan membuka kacamata yang dipakainya.

"I-itu berbeda Soobin-ahh"

"Tidak boleh"

"Ayolah, aku bahkan sudah hampir 1 bulan dirumah terus"

"Aku bilang tidak"

"Sekali saja ya-"

"AKU BILANG TIDAK YA TIDAK-!" Suara Soobin meninggi seketika. Membuat tubuh Yeonjun bergetar ketakutan.

"DASAR EGOIS-!" Rahang Yeonjun semakin menguat seakan emosinya yang tertahan ingin terluapkan.

"A-apa?"

"YA KAU EGOIS-! KAU SELALU MEMIKIRKAN EGO MU SAJA, KAU BAHKAN TIDAK PERNAH PEDULI PADAKU-! AKU SEAKAN BONEKA RUMAHMU YANG BISA KAU ATUR SEMAUNYA-!" Perkataan Yeonjun itu membuat Soobin sadar dan marah.

"HEI DENGAR AKU MELAKUKANNYA DEMI KABAIKANMU-!"

"CK APA? KEBAIKANKU? SEJAK KAPAN KAU MEMIKIRKANNYA HAH?! APAKAH DENGAN MEMPERLAKUKAN KASAR ORANG LAIN ITU SAMA DENGAN KABAIKANKU?" Soobin masih terdiam kaku.

"APAKAH AKU PERNAH MELARANGMU PERGI KELUAR BERSAMA PEREMPUAN JALANG ITU?!" Lanjut Yeonjun yang langsung disambar oleh Soobin.

"APA?! SIAPA YANG KAU BILANG JALANG?!" Soobin memegang kuat-kuat bahu Yeonjun, sangat kuat hingga Yeonjun merasa kesakitan.

Love to Hate  (Soojun/Binjun) End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang