19 - Penyesalan Di Akhir & Penasaran Di Awal

127 15 0
                                    

 "Aku punya satu bait puisi buat kamu," ucap Febri pada April di suatu siang, seusai keduanya selesai menyantap menu makan siang paling terkenal sejagad kantin Fakultas Sastra. Mie ayam Bang Somad yang biasanya dipesan dengan ekstra tetelan, gajih serta bawang goreng.

"Aku mau dengar dong."

"Eh, tapi kalau jelek, tolong dimaklumin, ya. Aku, kan, bukan anak sastra kayak kamu."

"Iya, tenang saja," tanggap April lalu tampak menyunggingkan senyum manisnya hingga membuat rasa tidak percaya diri yang sejak tadi menggelayuti Febri, kini mendadak sirna.

Senyummu mampu menggetarkan hati

Lalu lembut sapamu merambatkannya ke netra

Tidak akan pernah sekuat frekuensi gamma

Tidak akan sepanjang gelombang radio pula

Namun, cahaya ketulusan ini mampu menerangi hati, hari dan hidupmu.

Lanjutannya bisa dibaca di akun Kak Rurs yang ada di storial yaa...

.
.
.
Kak Rurs with💎

Labirin Kala & Rasa ✔️ (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang